Eliza Saliman

Kitchenette yang berada di Central Park Mall ini memang mempunyai konsep yang berbeda. Suasananya lebih romantis dan terletak di bangunan yang sama dengan Pizza e Birra, yang berada di bawah naungan Ismaya Group juga. Tadinya saya ingin mencoba Pizza e Birra, tetapi karena penuh dan sudah merasa lapar, akhirnya saya makan di Kitchenette saja. Makanan yang saya pesan adalah charcoal grilled marinated octopus (IDR 90k). Wah sesuatu yang baru untuk saya untuk mencoba octopus di restoran yang bukan menyajikan masakan Jepang. Apalagi octopusnya itu bukan baby octopus yang biasa saya makan. Octopusnya cukup besar dan enak! Octopusnya dimasak dengan baik sehingga tidak kenyal ataupun kurang matang. Pokoknya pas! Saus dan spanish potato sebagai pendampingnya pun juga enak.

Salah satu yang saya suka dari restoran Korea adalah banchan nya, atau side dish. Ya terutama karena gratis hihihi dan lumayan enak. Restoran Jongga ini terletak di daerah Gajah Mada satu gedung dengan Gandy Steak. Yang saya acungi jempol dari restoran ini adalah pelayanannya. Sang pemilik langsung turun tangan untuk menyambut dan memberikan rekomendasi menu yang enak di sana. Begitu juga soal rasa, the japchae (IDR 83k) is the best I've ever tasted so far! Rasa gurih dan manis nya balanced dan tidak berlebihan. Untuk tokpoki (IDR 76k) rasanya lumayan enak, tidak terlalu manis. Overall, one of the best Korean restaurant in town. Apalagi ada diskon 15% lho di sana.

Saya pesan Scallops Fish Chicken (IDR 129k) untuk di share berdua. Terlihat dari namanya, di dalamnya ada scallops, fish & chips dan grilled chicken dengan sayur - sayuran dan favorit saya garlic ricenya. Scallops dan fish & chipsnya enak, crispy dan lembut di dalam. Grilled chicken nya juga lumayan enak dan garlic rice nya juga gurih. Untuk konsep tempat cukup unik karena nuansa seperti di dek kapal dan suasananya juga lumayan enak.

Bakpao Lompobattang ini terletak di ruko boulevard yang ke arah kelapa hibrida. Teman saya sebelumnya memang sudah lumayan sering beli bakpao di sini dan favoritenya adalah cokelat keju dan saya jadi tertarik. Setiap kali ke kelapa gading pun saya selalu ingin beli bakpao di sana, dan akhirnya saya dapat kesempatan tersebut beberapa waktu lalu.

Pertama kali saya kira kedai bakpao ini khusus take away atau delivery, ternyata di sana disediakan beberapa bangku dan ada wifi! Wah, saya tidak menyangka bahwa kedai bakpao modern juga. hehe.

Sayangnya rasa penasaran saya untuk bakpao cokelat kejunya belum terjawab, karena waktu saya mau pesan ternyata habis dan masih menunggu yang baru untuk dibuat, padahal saya datangnya belum terlalu siang lho. Oleh karena butuh waktu 1 jam menunggu yang baru matang, saya memutuskan untuk membawa pulang yang ada. Saya makan bakpao cokelat (IDR 8k/pc), siomay babi (IDR 6k/pc) dan bakpao besar (IDR 11k/pc). Cokelat isi dalam bakpao cokelatnya melimpah, creamy dan enak, manis nya pas! Siomay babi juga rasanya enak, pas antara asin dan manis nya. Kalau bakpao besar nya juga enak, tapi saya tidak menemukan ada telur di dalamnya, karena berdasarkan penjelasan di menu nya, di dalam nya ada telur lagi. Hmmm.

Panna Cotta ini terletak di Pacific Place Mall dan memang sudah terkenal dari dulu sebelum di buka gerai nya di salah satu mall bergengsi tersebut. Sebelumnya, Panna Cotta Etc bisa kita temukan di dunia maya dan pemesanannya pun dilakukan secara online.

Panna Cotta Etc, adalah sebuah gerai yang khusus menyajikan dessert, tentu saja pannacotta, yang merupakan hidangan penutup khas negeri Pisa, Italia. Tekstur yang dibuat lembut dengan rasa manis yang tidak berlebihan. Namun, pannacotta yang dijual di Panna Cotta Etc cenderung sedikit lebih kenyal tekstur nya, namun tetap terasa lembut dibagian dalamnya. Rasa nya pun sangat enak, bahkan tanpa saus yang saya pesan waktu itu dan juga merupakan favorit penikmat Panna Cotta Etc, yaitu saus bailey's. Rasa manis dan juga tajam dari alkohol nya sangat pas namun tidak menutupi rasa asli dari pannacotta nya sendiri sehingga paduan dari saus dan pannacotta nya sangat baik sekali. Namun, dengan range harga yang bisa dibilang cukup mahal untuk ukuran dessert (mulai IDR 30k), mungkin bukan menjadi pilihan untuk bisa disantap sering - sering.

Suasana gerai Panna Cotta Etc ini cukup nyaman untuk menghabiskan waktu bersama teman - teman dan juga pelayanan yang baik membuat saya bisa betah berlama - lama disana.

Saya baru pertama kali makan es krim rasa alpukat dan pertama kali juga ke kedai Gentong ini di Sunter, padahal sudah lama sekali ingin ke sana. Kedai Gentong ini berada di ruko dengan 2 lantai. Dekorasi nya cerah dan membuat suasana nya menyenangkan. Sesuai namanya, es krim - es krim diletakkan di gentong - gentong, bukan seperti gerai es krim biasa nya. Rasa - rasa nya pun juga lebih tradisional. Ada rasa kacang merah, durian sampai green tea juga ada. 

Namun malam itu saya ingin makan yang tidak biasa, jadi saya pesan rasa avocado dan teman saya rasa brownies. Jujur, rasa avocado lebih enak. Ada campuran kelapa nya jadi wangi dan rasa avocado nya sedikit tertutup. Tapi saya pikir porsi rasa nya lebih baik seperti itu, karena kalau tidak akan bikin eneg kalau terlalu banyak avocado nya. Rasa nya sedikit terlalu manis, namun buat ingin makan terus!

Sedangkan rasa brownies nya terlalu manis. Jadi di dalam es krim vanilla ada potongan kecil kue brownies dan cokelat. Brownies nya terasa pahit cokelat nya namun manis dari es krim nya masih mendominasi.

Jadi penasaran ingin coba rasa lain!

Common Grounds ini enak banget tempat nya untuk ngopi - ngopi dan tenteng laptop ke sini. Tempat nya cozy dan bisa betah lama - lama nongkrong di sini. Yang saya dengar Common Grounds ini terkenal dengan kopi nya yang rasa nya enak dan juga menyajikan makanan berat.

Well, it's nom nom time!
Hot Cappuccino (IDR 30k)
Kopi nya terasa pahit dan juga kental. Lumayan enak.

Grilled Chicken with Sundried Tomato Pesto (IDR 70k)
Side dish nya mashed potato, my favorite! Creamy dan smooth, perfectly seasoned juga. Ayam nya empuk dan tomato pesto nya terasa unik. 

The Milkbar menyajikan berbagai macam rasa ice cream yang cukup menarik, dari rasa dark chocolate yang biasa kita temui sampai rasa kinder bueno yang tidak pernah ada sebelumnya. Saya hanya memesan rasa baileys, tapi hampir semua saya coba untuk taster. hehe (ga mau rugi banget ya). Dari semua sebenar nya yang paling berkesan adalah lemon sorbet nya, asem seger banget!

Saya juga coba peanut butter, tapi menurut saya kemanisan. Lalu juga ada salted caramel, cukup enak, namun kurang salty. Untuk baileys nya sendiri, terasa alkohol dari baileys nya dan manis nya tidak berlebihan. Karena mengandung alkohol, ada extra charge IDR 10k (normal IDR 25k). Menurut saya agak sedikit kemahalan karena porsi nya kecil. 

Interior nya sederhana, bersih dan dikelilingi hanya kaca jendela di bagian depannya. Saya rasa karena sang pemilik tau kalau untuk foto - foto butuh cahaya banyak ya. hehe. Oh iya, pemilik dari The Milkbar ini adalah pemilik yang sama dari Shirokuma.

Pelayanan nya juga bagus banget, bahkan minta feedback dari saya dan juga kasih saya ijin untuk foto - foto dari bagian dalam!

Tokyo ramen tabushi ini sudah jadi perhatian saya setiap kali lewat kedai nya di kelapa gading. Dan saya banyak dengar kalau memang enak. Terdiri dari dua lantai, interior nya tipikal resto - resto jepang yand didominasi light coloured wood dan juga terkesan kaku dan sedikit old fashion. But don't judge the book by its cover. Kedai ramen ini cukup terkenal di kalangan expat Jepang, terbukti dengan beberapa pelanggan di sana adalah orang Jepang asli. Walaupun tidak ramai (it's good btw), tapi saya mendapat pengalaman yang cukup baik makan disana.

Saya memesan pork charsiew curry rice, namun disini yang terkenal adalah tsukemen (ramen celup) nya. Curry rice nya bisa pilih pakai dagin ayam atau pork dan juga pilih ukuran, small atau large (IDR 58k), dan saya memesan yang large karena kata waitress nya kalau yang small itu benar - benar kecil. Yeah, memang yang large itu menurut saya benar - benar besar. Nasi nya banyak dan juga they quite generous on the charsiew. Warna curry nya lebih pekat dari biasa yang saya makan, namun consistency wise, terasa kurang kental walaupun rasa gurih nya pas. Daging nya pun juga empuk dan juga nasi nya legit. Enak! Kalau sedikit lebih kental pasti lebih enak lagi. hehe.

Price wise, worth it dengan harga segitu.

Memang dasar nya lidah indo banget, walau suka dengan makanan luar, seperti western atau masakan asia dan eropa lainnya, pasti akhir nya selalu kangen masakan indo rumahan. Yang paling dekat rumah dan juga sudah terkenal adalah Dapur Solo. Tidak murah memang tapi makanan yang ditawarkan itu memang enak rasa nya! Saya datang bukan pas jam makan, tapi sudah ramai! Wah, terbukti kan kelezatan dari makanan di Dapur Solo ini.

Setiap meja diberi seporsi combro dan misro sebagai kudapan selama menunggu pesanan datang. Tapi jangan salah ya, ini bukan complimentary, karena setiap combro atau misro yang masuk ke perut itu di charge IDR 4k/pc. Jadi hati - hati ya, nanti dikira gratis langsung dihabiskan semua dan kaget waktu closing bill dengan extra charge dari combro itu.

Saya memesan Nasi Ulam Komplit (IDR 30k). Jadi, nasi pakai berbagai lauk, ada bihun goreng, telur, gorengan, perkedel, tempe dll. Comfort food banget! So yummy! Pakai sambel kacang juga. Pokok nya enak deh!