Eliza Saliman

Saya memang dari dulu ingin mencoba jenis makanan yang berbeda dari biasanya. Jadi saya pergi ke Anatolia yang berada di Kemang. Restorannya tidak terlalu besar, jadi kapasitasnya juga tidak banyak. Beruntung saat saya datang, tidak banyak pengunjung, jadi saya langsung dapat meja. Dekorasi restorannya benar - benar terasa nuansa timur tengahnya, dari penataan meja hingga seragam dari para waiter. Para waiter nya pun juga seperti nya memakai wangi - wangian ala timur tengah. So, it's a really different experience.

Setelah membaca menu, cukup lama untuk saya untuk memutuskan, karena semua menu terlihat asing bagi saya dan membuat saya ingin memesan semuanya.

Untuk appetizer saya pesan tahinli patlican, sejenis hummus, namun di sini ditambahkan terung panggang, disajikan dengan seporsi roti. Roti yang hangat diberi tahinli yang dingin, sangat enak. Mungkin pertama kali mencicipi terasa aneh, tapi bikin nagih. Ada rasa dan aroma "smokey" dari terungnya yang bikin mau makan terus.

Setelah itu saya juga pesan Kuskus Salatasi, yaitu salad kuskus dengan daun herba kering,potongan sayur dan olive oil. Jujur, untuk menu ini saya kurang suka. Ini pertama kalinya mencoba kuskus, punya tekstur yang lucu walaupun secara keseluruhan dressing nya enak, tapi bukan menu favorit saya.

Makanan favorit yang saya pesan, yaitu lamb Adana Kebab, disajikan dengan wrap, nasi rempah, salad dan mayonnaise. Waktu mencoba nasi rempahnya, yang didalamnya ada kismis dan sejenis kacang, saya kurang suka karena tidak ada rasa. Namun, waktu saya mencampur semua yang ada di piringnya, potongan kebab, wrap, nasi, salad dan mayo nya, each ingredient complemented each other well! Lamb kebab nya full of flavor, gurih dan sedikit pedas. Pokoknya enak!

Course terakhir yaitu dessert, saya memesan baklava. Dessert yang memang sangat terkenal di Turki ini. Awalnya saya takut terlalu manis, karena di dalamnya memakai homemade syrup dan honey di saat yang bersamaan. Tapi begitu saya coba, rasanya sangat enak! Tidak terlalu manis, rasanya pas. Tapi benar - benar sinful makan dessert ini, karena jumlah butter dan gula nya cukup banyak. But, it's all worth it!

Setiap kali pergi ke kemang pasti melewati Toscana, sebuah restoran yang menyajikan makanan otentik Italia. Melihat bagian depan restoran, tampak seperti restoran biasa, namun saat saya masuk ke dalam ternyata penataan meja dan lampu seperti resto fine dining. Pengaturan penerangan memberi kesan romantik. Suasananya cozy dan nyaman untuk tinggal beberapa lama di sana.

Selain itu, begitu masuk ke dalam, saya langsung disambut oleh waitress nya untuk diantarkan ke meja. Pelayanan nya yang sangat baik, termasuk hal sederhana seperti refill minuman ketika melihat gelas saya kosong. Oh iya, di sini air mineral gratis dan juga bisa refill. Another plus point. haha.

Dari segi rasa makanan pun tidak kalah. Risotto yang saya pesan, yaitu Risotto al Funghi is one of the nicest in town. Creamy, keju nya terasa dan sangat gurih. Porsi dan keseimbangan rasa yang cukup sehingga tidak bikin eneg. Untuk dessertnya, saya pesan gelatto rasa choco chip. Dari semua menu gelatto ini sedikit mengecewakan. Rasanya tidak ada yang istimewa.

Overall, suasana nyaman, risotto nya is the best!

Restoran baru di Sunter ini menarik perhatian saya. Dari depan terlihat paling mencolok karena lampu logo VMAD yang sangat terang. Interiornya modern dan jika dilihat dari buku menunya terlihat seperti buku menu di Pizza Hut. Semua makanan terlihat menarik dan rasanya ingin memesan semua. Terlihat dari namanya, VMAD menyajikan makanan vegetarian yang didominasi oleh makanan India dan beberapa masakan China. Dari roti pratha, masala dosai sampai juga nasi goreng. Dari sekian banyak, akhirnya saya memesan Szechuan Sizzler, yang merupakan nasi goreng hotplate ala Szechuan yang disajikan dengan ayam yang ditumis dengan semacam saus asam manis. Rasanya ternyata lumayan enak. Bahkan diluar ekspetasi saya karena saya mengira tekstur ayamnya akan cenderung kenyal dan terasa sekali tepungnya. Namun, tak disangka, tekstur dan aromanya sangat menyerupai ayam. Selain itu, untuk minumnya saya memesan Lime Mojitos, dingin dan asamnya sangat menyegarkan! Pelayanan di sini juga sangat bagus, waiter memberi tahu bahwa yang saya pesan itu mengandung bawang putih dan memberi rekomendasi makanan lain yang tidak mengandung bawang putih. Hal ini sangat penting, mengingat ada type vegetarian yang tidak memakan segala jenis bawang.

Dari dulu Angke sudah menjadi restoran favorit keluarga saya. Memang harganya tidak murah, tapi dengan rasa yang enak dan porsi yang cukup besar, saya rasa pantas memasang harga di atas rata - rata. Makanya tidak heran juga Angke selalu padat pengunjung. Makanan yang kali ini saya pesan adalah lumpia udang, salad dingin, angsio tahu, udang goreng telur asin dan deep fried baikut. Salad dinginnya terdiri dari ubur - ubur, telur pitan, dan aneka daging yang diiris tipis. Daging bebek nya luar biasa enak! Empuk dan gurih. Selain itu, angsio tahu nya juga sangat enak, gurih dan tahunya lembut. Begitu juga dengan baikut dan udang gorengnya terasa enak. Namun sepertinya lumpia udangnya tidak seenak dulu. Secara keseluruhan yang menjadi makanan favorit saya malam itu adalah salad dinginnya.

Salah satu yang saya suka dari restoran Korea adalah banchan nya, atau side dish. Ya terutama karena gratis hihihi dan lumayan enak. Restoran Jongga ini terletak di daerah Gajah Mada satu gedung dengan Gandy Steak. Yang saya acungi jempol dari restoran ini adalah pelayanannya. Sang pemilik langsung turun tangan untuk menyambut dan memberikan rekomendasi menu yang enak di sana. Begitu juga soal rasa, the japchae (IDR 83k) is the best I've ever tasted so far! Rasa gurih dan manis nya balanced dan tidak berlebihan. Untuk tokpoki (IDR 76k) rasanya lumayan enak, tidak terlalu manis. Overall, one of the best Korean restaurant in town. Apalagi ada diskon 15% lho di sana.