Lydia Fatmawati

Restoran yang baru saja berubah nama dari Ismaya Catering menjadi The People's Cafe ini cuma namanya saja yang berubah karena tempat dan menunya masih sama. Saya selalu memesan cheese pizza disini karena pizzanya merupakan thin pizza yang crispy banget dan cheesenya walaupun keliatan kering tp ketika dimakan masih bisa terasa seperti melted di lidah. Sayangnya, kalau memesan pizza disini butuh waktu agak lama untuk disajikan, biasanya antara 15 sampai 20 menit. Tempat duduknya juga agak terbatas dan beberapa kursinya tidak ada senderannya, jadi kurang nyaman kalau untuk berlama lama disini.

Restoran ini terlihat agak sempit sih setiap kali saya lewat, namun dekorasinya yang agak lucu ini memang menarik perhatian saya. Saya akhirnya mencoba untuk makan disini. Saya memesan nasi bakar ayam. Begitu datang, nasinya disajikan dengan lumayan unik sih. Nasinya dibakar di dalam daun bersamaan dengan ayam dan sayur dan di sekelilingnya terdapat 2 jenis macam sambal, keripik, timun, dan kremes lembek gitu. Rasanya not bad sih, walaupun ga terlalu spesial.

Bertambah lagi tempat mie favorit saya! Ini dia Baji Pamai yang menyajikan mie lebar dengan pangsit goreng dan rebus. Mie lebarnya terasa sangat kenyal teksturnya dan potongan daging yang diberikan sangat banyak dan rasanya manis dengan bumbunya. Untuk pangsit gorengnya sendiri renyah dan pangsit rebusnya lembut banget. Saya juga mencoba minuman rekomendasi mereka yaitu Baji Healthy Juice yaitu fresh juice perpaduan antara mangga + apel + nanas + sayur cai sim. Rasanya? Sangat menyegarkan walaupun akan terasa aneh pertamanya, tapi rasa nanasnya menutupi rasa caisimnya. Sayangnya, tempat ini ada lalatnya.

Pas saya lagi mau kulineran di daerah senopati, saya mencoba memutari daerah senopati sampai saya melihat crematology. Dari luar terlihat tidak terlalu ramai dan agak authentic, tapi begitu saya masuk ternyata suasana di dalam cukup full. Ketika saya ingin memesan, ternyata green tea lattenya sudah habis padahal masih sore, jadinya saya memesan hazelnut latte dan caramel latte. Untuk makanannya juga ternyata sudah ada yang habis beberapa termasuk yang direkomendasikan yaitu Oreo Truffle. Hazelnut lattenya walaupun belum diberi gula, rasanya tidak terlalu pahit dan wangi hazelnutnya sudah menyatu dengan wangi kopinya

Tadinya saya tertarik dengan tempatnya yang cukup cozy, dan foto makanan yang di display, tapi begitu saya disuguhkan menu dessertnya, saya langsung focus dengan Sizzling Cookies with Ice Cream. Sekilas, akan terlihat seperti Molten Lava Cake, tapi yang ini lebih menarik lagi. Cookies yang disajikan di pan panas dan di atasnya diberikan ice cream, ketika disajikan, akan ada saus coklat yang dituang di atas es krim sehingga es krim akan meleleh lebih cepat dan membajiri pan. Ketika cookies kita potong untuk dimakan, es krim tersebut pun akan ikut meresap ke biskuitnya. Sensasi manis saus coklatnya nyatu dengan rasa panas biskuit yang udah ikut mendingin karena ada lelehan es krim. Sedangkan minuman yang saya pesan adalah Health & Prosperity, minuman lucu ini adalah minuman soda yang diberi sirup dan asam lemon yang rasanya asem asem nyegerin gitu!

Mamacita yang terletak di bagian extension tempat nongkrong di Senayan City ini letaknya gampang banget dijangkau sih karena berada tepat di tengah tengah gitu. Dengan menonjolkan nuansa bar biar cozy buat nongkrong ternyata ga bikin kualitas makanannya menurun. Disini ada open kitchennya biar kita bisa melihat chef membuat pizzanya langsung dan langsung fresh disajikan ke kita. Tekstur pizzanya oke banget sih, empuk, ga terlalu kering dan renyah gitu di bagian atasnya. Sedangkan untuk supnya sendiri juga ga bikin enek karena ga terlalu kental dan ga terlalu cair, juga lembut banget karena semua bahannya benar benar di blend merata.

Martabak Boss yang cabang disini tempatnya seperti terleltak di food court pedagan kaki lima gitu, ga bagus bagus banget tapi tempatnya cukup ramai dikunjungi apalagi kalau udah lewat jam 10an malam, makin malam justru makin rame. Untuk martabak boss, saya lebih suka dengan martabak tipis keringnya, karena lebih crunchy, sedangkan untuk martabak biasanya menurut saya terlalu berminyak dan bikin enek. Cuman memang, kalau makan martabak tipis kering yang cepet habisnya dengan harga hampir 100rb untuk 6 potong, rasanya kok mahal banget ya

Begitu ada berita kalau Asia Cake Shop di Ritz Carlton mengeluarkan kreasi baru untuk dessert, saya pun langsung penasaran untuk mencoba. Kreasi baru bernama Cookie Shot tersebut dibuat oleh Hendri Chang, Pastry Chef di Ritz Carlton Hotel Mega Kuningan. Cookie Shot merupakan perpaduan antara biskuit yang dibentuk menyerupai gelas dan susu Hazelnut / Caramel / Mint yang kita tuang di dalamnya. Cookies Shot ini dijual seharga Rp. 50.000,-++ karena dijual sepasang dengan crème brulee yang juga fillingnya di isi ke dalam biscuit yang telah dibentuk menyerupai gelas. Saya paling merekomendasikan rasa susu mint karena begitu diminum rasa mintnya berasa dingin banget di tenggorokan tapi ga pedes.

Suasana restoran mirip seperti restoran korea lainnya, bisa menikmati lagu-lagu K-Pop, dengan menikmati sajian menu tradisional Korea seperti Topokki, BiBimBap, Ramyun, dan Bloomingmari (sushi ala Korea, yang dipadukan dengan kimchi). Untuk menu makanannya mungkin kurang cocok dengan selera umum orang Indonesia, karena taste nya bisa jadi terlalu manis atau terlalu pedas. Sundubu Cige disini bisa dibilang paling “Korea” karena rasa pedasnya yang dipadukan dengan tahu halusnya bener bener rasa khas banget, dan pesanan ini juga sudah termasuk nasi, kimchi, dan lobak serut. Bagi yang tidak suka kuah, bisa memesan Grilled Spam Fried Rice, nasi goreng ala korea yang agak manis dengan daging turkey dan rumput laut.