Lydia Fatmawati

Restaurant ini menyerupai rumah rumah yang ada di Jepang, dan hanya lewat di depannya, wangi daging yang dipanggang sudah bisa tercium. Tempatnya cukup sempit karena hanya menampung sekitar 10an meja, dan cahayanya agak remang remang. Hidangan yang disajikan disini adalah steak dan yang direkomendasikan Australian Tenderloin Steak. Dagingnya sangat empuk dan bumbunya menyerap walaupun butuh waktu yang cukup lama untuk disajikan. Sayuran sayurannya extra pada steak juga ikut dipanggang namun tidak terlalu kering sehingga ketika dimakan masih terasa fresh dan tidak kering. Namun karena harganya mahal dan porsinya tidak terlalu besar, restaurant ini tidak terlalu oke.

Setelah saya melewati restoran ini berkali kali, saya cukup yakin kalau restoran ini adalah western makanannya, tapi begitu saya membaca menunya, saya cukup kaget karena ternyata hidangan yang disajikan disini adalah hidangan Vietnam. Saya dan pacar langsung penasaran ingin mencoba. Dua menu yang kami panggil adalah Mr Phat, Salad yang dicampur dengan potongan daging babi dan diberi topping telur dadar dan menu satu lagi adalah Vietnam Pork Chop yang mirip seperti nasi lemak karena di samping nasi putih diberi telur dadar, sayur sayuran, dan irisan daging babi goreng yang padat. Begitu saya coba daging babinya, rasanya sangat kenyal dan lumayan gurih, namun untuk Mr Phat saya kurang suka dengan saladnya karena sayurnya benar2 fresh dan masih hijau karena agak keras.

Sesuai namanya, Vegas Hotdog bisa dibilang menjual hampir semua menu dengan sosis. Saya lumayan suka kreasi menunya, unik tapi sayang rasanya biasa aja. Saya lumayan sering kemari dan rasanya kurang konsisten menurut saya, kadang bumbunya bisa banyak dan meresap, kadang engga.. Jadinya, kayak gambling tiap kali mau makan disana. 
Yang bikin nyaman sih buat yang butuh stop kontak karena hampir di setiap spot indoor ada 

Croque Madamnya super enak!! Basicnya sih ini cuma sandwich tapi sandwich yang isinya ham dan diberi lelehan keju yang super banyak dan diberi pelengkap potato wedges. Lelehan kejunya yang kita makan barengan roti memberi sedikit rasa asin ke ham nya. Mille Crepes Nutella Banana juga recommended banget karena selai nutellanya menyatu dengan rasa pisangnya. Dan sesuai dengan namanya, kopi yang mereka sajikan juga wangi dan ga terlalu kental.

Nama ini sudah pasti semua orang sudah kenal, dengan specialty menu burgers nya yang super enak sambil menikmati alunan musik rock variety. Dari segi harga memang rada mahal, tapi memang, ada harga ada kualitas. Yang wajib dicoba sih sebenarnya Legendary Burger, tapi kemaren gw cobain The Texan, rasanya juga sedap. Minumannya memang kebanyakan cocktail, tapi gw saranin untuk cobain Cecil Ice Tea, paduan teh dengan jeruk. Mmm.. sedap deh. Tempatnya agak mix antara outdoor dan indoor, karena tempat bartender nya nyambung ke daerah luar, jadi yah ada kemungkinan beberapa spot banyak nyamuk.

Pertama kali saya kesini, saya dipaksa untuk mencoba Charcoal Grilled Marinated Octopus yang begitu datang membuat saya kaget begitu satu porsi tentakel gurita dengan beberapa potong kentang disajikan. Terlihat agak mengerikan pertama, tapi begitu saya coba, saya langsung doyan. Gurita yang di panggang ini tidak ada rasa amis sama sekali, bahkan rasanya crispy dan tidak alot. Potongan kentang fresh yang agak dinginnya juga menjadikan hidangan ini lebih fresh lagi. Untuk minuman, jangan lupa cobain Chai Latte, teh susu yang dicampur dengan campuran cengkeh dan kayu manis, kind of relaxing tea yang mempunyai bau rempah rempah.

Membawa ciri menu khas Indonesia khususnya perpaduan Singkawang dan Jawa Timur, Warung Rawit punya cita rasa menarik. Dengan variasi masakan ikan dan ayam, disertai dengan ulekan sambal yang istimewa, Warung Rawit jadi salah satu pilihan untuk menu makan keluarga di kawasan PIK. Jangan lupa pesan Ayam Goreng Jeruk Bali, ayam goreng krispy yang kriuk kriuknya berlimpah dan disajikan dengan bumbu bawang dicampur dengan jeruk bali, rasanya tuh jadi krispy asem manis gitu. Tapi untuk kenyamanan tempat, dua kali saya makan disini, dua kali juga saya kepanasan.

Salah satu tempat yang tidak boleh dilewatkan oleh pecinta nasi campur. Hari Hari Ayong terletak di daerah Bandengan - Teluk Gong. Menu masakan disini memang tidak jauh berbeda dengan toko nasi campur lainnya, tapi untuk rasa gurihnya lebih top dibanding yang lain apalagi kalau bisa menikmati yang baru selesai dipanggang, rasanya crunchy banget. Recommended untuk pesan mix antara daging madu dan siobak, karena disini rasanya lebih nikmat dan gurih dengan saos buatan oleh Hari Hari Ayong sendiri. Selain itu, juga bisa pesan Yong Tau Fu (sup kuah bakso dengan tahu) dan bihun kari yang sedap yang tidak terlalu kental kuahnya dan banyak dagingnya.

Bagi yang doyan martabak wajib banget cobain martabak sinar bulan yang ada di muara karang. Spesialnya martabak ini adalah ketebalan isi martabaknya yang kayak banjir coklat tau banjir keju. Walaupun berjualannya hanya di gerobak tapi kalau mau beli pasti harus ngantri setengah jam lebih. Martabak yang terkenal karena isinya yang sama tebal dengan martabaknya ini sangat worthed dan juga tersedia pilihan mau pake wisman atau tidak. Kalau misalnya kita cuma mau nyoba, kita bisa kok cuma pesen setengah loyang saja, ga harus satu loyang