Opsi paling ekonomis ketika kepingin makan sushi di CP. Ada di food court Urban Kitchen CP area tengah. Style salmon/tuna maki nya entah kenapa beda dengan yg di foto menu nasinya di luar dengan nori di dalam dan limpahan mayones.
Tampilan sushi yang disajikan ke saya terasa buru2. Waktu saya pesan memang lumayan sibuk sih. Potongan salmonnya tipis dan kecil. Lalu saya request jangan pakai mayones pun sepertinya kelupaan.
Doyan sama nasi hainam di sini, lokasinya juga dekat tempat kerja sehingga saya suka mampir atau pesan lewat ojek online.
Favorit saya di sini adalah Nasi Hainam Bebek Panggang. Di antara semua pilihan daging, buat saya yang bebek panggang yang paling enak. Saya juga suka banget sama chasiu goreng madu di sini. Sayangnya di Nasi Babi Campur dikasihnya dikit banget, jadi kadang saya pesan lagi ekstra setengah ons.
Menu yang dipesan: nasi hainam babi campur, nasi hainam ayam panggang, Nasi Hainam Ayam Rebus, nasi hainam bebek panggang, chasiu goreng madu
Lebih terasa terang daripada Union pada umumnya. Variasi rotinya pun lebih banyak. Kita langsung kepo dengan Gorgonzolla Baguete. Tekstur rotinya menarik, tapi kejunya sih yang dasyat dengan rasa asin gurih yang nagih waktu dimakan.
Houjicha ice cream nya enak, tapi sepertinya saya lebih suka yang matcha ice cream atau houjicha machiatto. Overall manisnya buat saya pas dan shiratama dango nya juga enak dan legit.
Best Avocado Coffe I've ever tried so far. Racikannya pas, rasa kopi maupun alpukat nya dapet banget.
Matcha dan cream cheese nya juga lezat. Sampai tinggal es batu doang pun cream cheese nya masih berasa. Minuman coklatnya juga enak tapi biasa saja dibanding yang matcha.
Menu yang dipesan: Avocatto, Matcha Cheese, ES COKLAT KEJU
Lagi ada promo buy one get one kalau punya 2 ticket nonton Avenger Endgame. Tapi karena saya cuma makan sendiri, saya minta nasinya 1 saja dan digabung jadi 1 porsi. Puas deh makannya~ ^^
Minuman susu dengan harga ekonomis. Favorit saya yang Lakoe Silkie Drink karena bisa mix antara minuman dan puding, jadi bisa combine macam2 warna. Silkie pudingnya juga enak dan cuma Rp8000, kalau di add jadi toping tambah Rp5000 ke harga minuman yg dipesan. Tempatnya bersih dan nyaman, bisa main uno stacko bareng teman.
Khusus untuk minuman di Lakoe saya nga akan minta "jangan pake gula" karena jadinya ngga enak. ^^; Paling minta less sugar saja.
Menu yang dipesan: silky puding, lakoe silky drink
Setelah berapa kali mencoba menu-menu mereka. Favorit utama saya adalah Nasi Goreng Babi. Saya pesan tanpa ekspektasi macam-macam tapi ternyata rasanya lezat dan lumayan bikin saya ketagihan. Sepertinya dimasak dengan lapchong atau daging babi merah yang manis.
Favorit saya selanjutnya adalah pangsit rebus dan bakmie pok. Sesuai dengan nama tempatnya, pangsit babinya enak banget, cukup besar dengan kulit yang firm dan lebih tebal daripada kulit pangsit tempat lain.
Sedangkan untuk Bakmie Pok, baik dari tampilan maupun aromanya, saya langsung dapat merasakan betapa non-halal nya menu ini ketika dihidangkan di depan saya. Ada 2-3 jenis daging babi yang ditata di atas mie, ada yang empuk daging dan ada yang garing. Lalu ada kuah kaldu babi yang kental gurih yang sudah langsung dicampur di mangkok mie.
Kuah yang terpisah juga sepertinya terbuat dari kaldu babi, yang inipun rasanya sudah gurih dan cukup rich, tapi tetap lebih encer dan lebih ringan kalau dibanding dengan kuah kental pada mangkok mie. Rasa babinya yang manis gurih sih sudah pasti nendang. Karena sudah tercampur dengan kuah kental, waktu dimakan jadi mengingatkan saya pada tekstur waktu makan tsukemen.
Lokasinya agak ribet kalau pakai mobil karena jalanannya sempit dan nga ada tempat parkir. Tapi waktu weekend pun tempat ini cukup ramai, apalagi pas jam makan.
Churros nya sih enak. Garingnya mantap, rasanya juga oke. Tapi es krimnya bukan tipe yang saya suka. Soft serve ice cream tapi kayak ada yang nanggung dengan rasa manis maupun creamynya. Kayaknya bakal makanin churros2nya saja kalau mampir lagi.
