maysfood journal.blogspot.com Maygreen

Nyobain menu baru yang roll cake dan Machiatto. Roll cakenya saya lebih suka yang matcha daripada black sesame. Belum cobain yang Houjicha. Tapi untuk roll cake saya merasa agak overprice dibanding kualitas rasa yang saya dapatkan.

Houjicha machiatonya enak~ saya suka banget rasa krim susu di atasnya. Manisnya oke dan bikin nagih. Matcha Machiato juga enak tapi untuk machiato saya lebih suka yang houjicha karena rasanya lebih menarik. Rasa matchanya justru sedikit mendem di Matcha Machiato. 

Untuk makanan mall harganya masih oke dan variasi menunya Sukiya lebih macam-macam. Ada Gyudon, Donburi, Kare, dan juga Ramen. Nga pernah nyobain menu fusion Indonesia nya sih (karena pasti pedes...) 

Biasanya saya pesan yang klasik-klasik seperti gyudon atau chicken katsu don. Favorit saya Tokyo Yakiniku Don. Ramennya tipe yang kuahnya jernih, enak dan nga semahal ramen restoran lainnya.

Pudingnya uenaaakkk~! Khas pudding Jepang yang lembut banget dengan rasa manis yang pas dan bikin nagih. Kalau ke La Mouette puding2nya wajib banget dicoba.

Chiffon creamnya juga lembut empuk berpori dan dibikin ala sandwich dengan cream manis ala Jepang di tengahnya. Tampilan kue nya mungkin ngga fancy fancy amat, tapi dari segi rasa sih bikin pengen beli lagi. 

Machiatto nya Koi Cafe enaakk~ Machiatto Koi Cafe selalu jadi favorit di kantor. Manis krim nya lebih terasa manis gula daripada creamy susu, tapi lembut dan lezat, bikin nagih. Enak banget diminum bareng dengan black tea nya. 

Tutupnya Koi Cafe masih pake model plastik tempel, I don't really mind tapi karena mesti dipotong dulu sebelum diminum kadang jadi berantakan pas minum. xD;

Favorit lainnya adalah Golden Bubble Milk Tea, bubblenya Koi agak beda dengan tempat lain dan enak. Chewy nya menyenangkan. ^^

Restoran makanan Jepang ini sudah berdiri sejak 90an. Kalau sore apalagi hari Jumat - Sabtu tempatnya rame banget. Sekarang restoran sushi sudah semakin mudah ditemukan tapi Sushi Tengoku tetap terasa istimewa bagi kami sekeluarga. Tempatnya memang terasa sudah tua dan cukup lama. Meski tidak se wah atau se fancy tempat lain, atmosfir Jepangnya tetap sangat terasa. Yang sedikit sedih, sushi bar nya justru ada di smoking area, sedangkan no-smoking nya di belakang. T_T

Untuk sushi tapi jangan ditanya, I always love their sushi. Ukuran sushi nigiri maupun maki nya memuaskan. Rasanya juga lezat.

Favorit saya di sini tapi hako sushi karena agak susah nemu tipe sushi yang satu ini di tempat lain. Kali ini saya nyobain Saba Hako Sushi dan ternyata saya doyan banget dengan yang satu ini.

Sedangkan untuk orangtua saya, Salmon Salad selalu menjadi pilihan favorit mereka. Salmon Salad di Sushi Tengoku porsinya cukup oke. potongan salmon disajikan dengan potongan selada, tomat, ketimun, rumput laut, irisan wortel, dan tobiko, dengan saus goma sebagai dressingnya.

Ajita adalah salah satu kantin vegetarian yang sudah dari lamaaa banget berdiri di dekat Binus Syahdan. Tapi setelah sekian lama ngga mampir saya baru nyadar kalau mereka ada sedikit berubah. Sekeliling area makan dijadikan area tertutup dengan penerangan yang lebih terang sehingga suasana tempatnya jadi lebih nyaman. 

Menu prasmanannya (yang ambil beli nya ala warung) tetap tersedia tapi sekarang ada juga menu pesan seperti spaghetti, donburi, atau bakso. Lalu ada 1 kios buah-buahan yang tadinya ada di tempat lain jadinya pindah dan gabung dengan kantin Ajita.

Nasi Mushroom Teriyakinya menarik. Overall cukup enak tapi saus manisnya teksturnya terlalu lengket dan sedikit aneh. ^^;

Saya sendiri lebih sering memesan sup buah soya nya karena segar, lezat, dan mengenyangkan. Saya suka banget karena soymilknya pakai *-soy. Variasi buahnya kadang beda-beda tergantung apa yang sedang tersedia hari itu. 

Sudah lumayan lama saya penasaran dengan Hong Kong Sheng Kee Dessert. Bukan karena dessert nya, tapi justru karena mie Hong Kong nya. Tipe mie halus tipis lurus kayak gini saya suka banget dengan tekstur mie nya. Mie nya halus dan tipis tapi tetap kuat dan legit, bikin teksturnya asik banget waktu digigit.

Topping mie nya bukannya nga enak tapi agak biasa saja untuk saya. Daging babinya oke, pangsitnya juga lumayan. Sayurnya warnanya masih cukup segar tapi batang dan daunnya sangat empuk dan mudah dimakan.

Untuk crisp marinated pork, babi goreng tepungnya juga enak, oke, dan proper. Hanya saja seandainya ada semacam saus manis mungkin lebih lezat.

Sliced Fish Congee. Saya tidak mengharap banyak awalnya, tapi ternyata tekstur maupun rasanya di atas ekspektasi saya. Ngga se wah bubur Chinese Food yang sudah legendaris, tapi tetap oke dan nyaman dimakan.

Braised Pork Belly with Mui Choy Rice. Pork nya secara rasa maupun porsi lumayan tapi untuk menu yang ini buat saya agak biasa saja. 

Selain bakmi, saya mencoba beberapa dimsum. Untuk hakau, udangnya juicy dan nikmat. Kulitnya yang sedikit lebih tebal dengan lipatan kulit yang ala kadarnya bikin tidak gampang bocor dan sedikit lebih legit waktu digigit. 

Yolky Custard Pao nya juga enak banget dan tipe dimsum ini nga pernah gagal bikin saya bahagia. Isiannya cenderung encer pekat sehingga harus hati-hati tumpah waktu dimakan. Hanya saja meskipun di gambar ada 3 pao, 1 porsi hanya terdiri dari 2 pao. Ditulis sih di menu, tapi terasa agak php jadinya.

Char Siew Snowy Bun nya lumayan tapi tidak sampai yang wah banget. Setidaknya cukup proper dan isiannya juga enak. 

Red bean paste. Lebih lucu kalau pakai bola-bola mochi ya tampilannya. Teksturnya benar-benar bubur halus sehingga nyaman untuk perut. Tapi saya sendiri lebih ngarep tekstur kacang merahnya bisa lebih terasa dan lebih kasar, yang ini terlalu halus.