4 Jenis Kerupuk Palembang Paling Populer dan Favorit

10 Maret 2016 | 0 Komentar

Bagi sebagian besar orang di Indonesia, makan tanpa kerupuk rasanya seperti sayur tanpa garam. Tak lengkap jika tidak ada rasa gurih dan renyah dari kerupuk. Jenis kerupuk di Indonesia sangat banyak, namun tidak ada yang menandingi popularitas kerupuk dari Palembang. Gurihnya kerupuk Palembang berasal dari bahan baku pembuatnya yaitu ikan. Kerupuk Palembang dibuat dengan dua cara, yakni dibakar dan digoreng. Kali ini PergiKuliner akan mengajak kamu untuk berkenalan dengan empat jenis kerupuk asli Palembang paling populer dan jadi favorit masyarakat Indonesia. Yuk simak ulasannya:



1. Kerupuk Kemplang Bakar



Sumber: en.wikipedia.org


Nama kerupuk ini diambil dari cara pembuatannya yakni dikemplang alias dipukul. Adonan kerupuk yang dibuat dari ikan belida dan tepung tapioka dipukul-pukul hingga rata lalu dibakar hingga teksturnya agak keras dan kenyal. Selain ikan belida, kerupuk kemplang bakar ini juga bisa dibuat dari ikan tenggiri.



2. Kerupuk Kemplang Kancing



Sumber: kerupukpalembang.blogspot.com


Kerupuk yang terbuat dari ikan tenggiri atau ikan gabus ini bisa kamu jumpai sebagai teman makan nasi. Bentuknya lebih kecil dari kemplang bakar. Cita rasanya gurih dan teksturnya renyah. Kemplang kancing ini dibuat dengan cara digoreng dan banyak dijual dalam bentuk mentah sehingga kamu bisa menggorengnya sendiri di rumah.



3. Kerupuk Keriting



Sumber: maskurmambang.com


Ada banyak nama untuk kerupuk ikan ini, seperti kerupuk keriting, kerupuk mawar, kerupuk acak, dan kerupuk sanggul. Kerupuk ini dibuat dengan mesin yang memiliki lubang kecil-kecil yang mengalirkan adonan kerupuk yang masih berbentuk cair kemudian membentuk pola dari kerupuk.



4. Kerupuk Pilus



Sumber: pempek-waktuk.blogspot.com


Kerupuk Palembang jenis ini bentuknya bulat lonjong kecil-kecil. Jika dimasukkan ke dalam mulut, bunyinya langsung renyah dan gurih. Kerupuk pilus enak dicampur dengan nasi atau untuk pendamping lauk.

Sari Sanjaya

Pempek Nyai


Topik artikel ini: