Kalau liburan ke Jogja dan sekitarnya belum lengkap rasanya kalau belum mampir ke angkringan untuk mencicipi nasi kucing. Selain rasanya yang lezat disantap, harga seporsi nasi ini sangat murah sampai nambah berkali-kali pun tak membuat kantong jebol. Nasi kucing adalah nasi putih yang disajikan dengan aneka lauk, kemudian dibungkus dengan daun pisang atau kertas minyak dalam porsi sedikit. Biasanya nasi kucing banyak dijual di angkringan pinggir jalan. Uniknya rasa nasi kucing ini semakin nikmat kalau dimakan malam hari. Berkat keunikannya membuat nasi kucing menjadi begitu populer bahkan hingga ke berbagai daerah. Tak heran kalau banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang penasaran untuk mencobanya. Simak 8 fakta nasi kucing berikut ini supaya wawasan Teman Kuliner tentang dunia kuliner tanah air semakin luas yuk!
Sumber: Masakapahariini.com
1. Asal-Usul Nasi Kucing
Istilah nasi kucing pertama kali muncul pada tahun 1980-an.
Ketika itu, nasi kucing banyak dijual dengan cara berkeliling, namun sekarang
ini lebih banyak yang menjualnya di angkringan atau hik. Yakni semacam warung
pinggir jalan yang menetap di satu tempat. Nasi kucing mulanya dibuat dengan
porsi sedikit untuk menyesuaikan kemampuan beli masyarakat biasa pada zaman dahulu.
Karena pada masa itu sangat sulit untuk membeli makanan mahal, sehingga banyak
pedagang mencari cara untuk bisa menjual makanan namun dengan harga murah. Terciptalah makanan bernama nasi kucing. Para penjual nasi kucing juga membuat
banyak variasi lauk supaya orang-orang bsa memilih sesuai selera.
2. Berasal Dari Jogja dan Solo
Pada awalnya, nasi kucing hanya ada di Jogja dan Solo.
Itulah mengapa nasi kucing menjadi makanan khas daerah tersebut. Namun seiring
berjalan waktu, banyak juga ditemukan penjual nasi kucing di berbagai daerah, seperti
Purwokerto dan Semarang. Bahkan makanan ini tersebar juga hingga seluruh Pulau
Jawa. Bicara sejarahnya, nasi kucing yang ada di Jogja biasanya dijual di
angkringan pinggir jalan. Disebut angkringan karena pengunjung di warung makan
ini dapat mengakringkan atau mengangkat kakinya sambil duduk di kursi.
Sementara, nasi kucing yang ada di Solo biasanya banyak dijual di hik. Mirip
seperti warung makanan angkringan, hanya berbeda penyebutannya saja. Dulunya, pedagang
hik menjajakan makanan sambil berkeliling dengan gerobak sambil berteriak
"hik, hik". Namun seiring waktu, pedagang hik tidak lagi menjajakan
makanan, melainkan menetap di satu tempat yang ramai pengunjung.
3. Memiliki Nama Yang Unik
Banyak yang bertanya-tanya mengapa makanan ini disebut nasi
kucing. Bagi beberapa orang yang belum mengetahuinya pasti mengira kalau nasi
kucing ini adalah makanan yang diberikan untuk kucing. Padahal pemberian nama
unik nan nyeleneh ini bukan bermaksud demikian. Usut punya usut, makanan ini
bisa dinamakan nasi kucing lantaran porsinya yang kecil seperti kebiasaan orang
Jawa memberi makan kucing dengan porsi sedikit. Sehingga diberikan nama nasi
kucing dengan kemasan yang minimalis namun tetap nikmat, karena dilengkapi
berbagai macam lauk di dalamnya.
4. Tak Berubah Dari Masa ke Masa
Nasi kucing merupakan makanan tradisional yang sudah populer
sejak dulu dengan porsinya yang kecil dan murah. Ciri khas inilah yang selalu
dijaga dari dulu hingga sekarang, dan tidak pernah berubah oleh perkembangan
zaman. Meski penjual nasi kucing kini telah banyak ditemukan di berbagai daerah
termasuk Ibu Kota Jakarta. Akan tetapi, pedagang angkringan atau hik tetap
menyajikan nasi kucing yang dibungkus dengan daun pisang mengerucut atau
bungkusan nasi kertas. Karena identitas nasi kucing yang murah dengan kemasan minimalis,
sehingga jika nasi kucing dijual dalam bentuk lain akan membuat pengunjung
enggan membelinya lantaran takut harganya jauh lebih mahal.
5. Harganya Tak Membuat Kantong Jebol
Nasi kucing memang identik dengan harganya yang sangat
murah. Saking murahnya sampai kalau ingin nambah berkali-kali pun tak membuat
kantong jebol. Seporsi nasi kucing biasanya berkisar antara 2 ribu sampai 5
ribu rupiah saja. Sangat murah jika dibandingkan dengan nasi bungkus di warung
makan pinggir jalan lainnya. Tak heran jika makanan ini begitu populer dan
memiliki banyak penggemarnya. Bahkan meskipun Teman Kuliner nambah beberapa porsi nasi
kucing, harganya tetap bersahabat di kantong.
6. Porsi Sedikit Tapi Mengenyangkan
Diantara penggemar nasi kucing pasti banyak yang setuju
kalau menyantap seporsi nasi ini memang mengenyangkan walaupun kemasannya
minimalis alias kecil. Hal ini dikarenakan nasi kucing terdiri dari nasi putih
yang padat dan pulen, serta dilengkapi berbagai macam lauk yang mengenyangkan
perut. Tapi, kalau Teman Kuliner merasa seporsi belum cukup memuaskan porsi makanmu yang
besar tak masalah. Nambah dua atau tiga porsi lagi tak menjadi masalah kok,
karena nasi kucing memang nikmat dan bikin banyak orang yang mencobanya
ketagihan ingin nambah berkali-kali.
7. Dilengkapi Sambal Yang Bikin Lidah Bergoyang
Nasi kucing memang dibuat dengan kemasan minimalis dan
praktis. Supaya pembeli bisa menikmatinya langsung maupun dibawa pulang untuk
disantap di rumah. Meski begitu, menyantap nasi kucing tak lengkap rasanya
kalau tanpa sambal. Maka dari itu, penjual nasi kucing biasanya juga melengkapinya
dengan aneka jenis sambal yang dijamin lidah bergoyang. Berbagai varian sambal
ini bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Ada sambal teri, sambal
terasi dan sambal geledek. Tinggal request saja dengan penjual angkringan untuk menambahkan
sambal di menu nasi kucing pesenanmu.
8. Makanan Populer Era Reformasi
Meski makanan ini sudah ada sejak 1980-an, namun rupanya makanan ini menjadi makanan yang paling banyak dicari pada era reformasi. Hal ini dikarenakan masa krisis moneter pada era reformasi tahun 1998 semua harga bahan pokok melambung naik. Sehingga banyak mahasiswa yang tak mampu membeli makanan sehari-hari karena semuanya serba mahal. Saat itu, makanan yang paling pas dengan kantong mahasiswa adalah nasi kucing ini. Tak heran jika hingga sekarang nasi kucing masih menjadi makanan favorit, khususnya bagi mahasiswa perantau.
Itu dia fakta tentang nasi kucing yang super murah dan enak. Kalau Teman Kuliner ingin makan di angkringan, PergiKuliner punya nih rekomendasi tempatnya buat kamu di bawah ini!