9 Kue Khas Jawa Tengah yang Ngga Kalah Enak dengan Cake Modern
List Artikel 13 Desember 2016 | 1 KomentarJawa
Tengah dikenal dengan aneka macam kue tradisionalnya yang terkenal di
seluruh Indonesia. Kamu bahkan bisa menjumpai sebagian kue khas Jawa Tengah ini
di beberapa pasar tradisional di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta. Beberapa kue khas Jawa Tengah ini memiliki ciri yang sangat khas seperti rasa yang
manis serta banyaknya penggunaan gula merah dan juga tambahan kelapa parut. Hal
ini dikarenakan mayoritas masyarakat Jawa Tengah sangat menyukai rasa manis. Untuk kamu yang sudah penasaran, langsung simak saja yuk sembilan kue khas Jawa Tengah berikut ini:
1. Bakpia
Sumber: bakpiakinanthi.com
Siapa
tak kenal bakpia? Bakpia merupakan kue khas Yogyakarta yang paling terkenal di
Jawa Tengah. Bakpia terbuat dari campuran kacang hijau dan gula yang dibungkus
dengan adonan pia lalu dipanggang hingga matang. Bakpia bisa kamu temui hampir
di semua toko pusat oleh-oleh khas Yogyakarta. Rasanya tidak terlalu manis
dengan tekstur yang cukup empuk.
2. Kipo
Sumber: infokuliner.com
Kipo adalah kue khas Kotagede, Yogyakarta. Awalnya kue ini merupakan jajanan yang menjadi kesukaan para bangsawan keraton Mataram. Kipo terbuat dari bahan ketan, santan, gula merah, dan garam. Sedangkan warna hijaunya dihasilkan dari pewarna alami yakni daun suji dan daun pandan. Cara pembuatan kipo sangat unik yang dibakar di atas periuk tanah liat dengan dialasi daun pisang.
3.
Gatot
Sumber: jajananmurah.com
Kue
khas Gunung Kidul ini mempunyai rasa manis dengan tekstur yang agak lengket. Gatot
terbuat dari ubi kayu atau ketela yang dikeringkan lalu difermentasikan selama
dua malam hingga memiliki tekstur yang kenyal. Meski memiliki warna yang agak
kehitaman, namun gatot memiliki protein yang sangat tinggi. Gatot disajikan
dalam bentuk potongan kotak-kotak lalu diberi taburan kelapa parut dan gula
pasir.
4.
Jadah Manten
Sumber: infokuliner.com
Jadah
manten terbuat dari beras ketan yang diisi dengan suwiran daging ayam atau sapi
yang sudah dibumbui dengan aneka rempah-rempah lalu dibungkus dengan dadar
gulung dan dijepit dengan menggunakan capitan bambu yang bentuknya seperti
sumpit kemudian dibakar di atas arang hingga matang. Jadah manten ini disajikan
bersama dengan santan kental yang gurih.
5. Surabi
Solo
Sumber: sipendik.com
Surabi
tak hanya menjadi kue khas Bandung, tapi juga menjadi kue khas yang favorit di
Solo. Meski sama-sama bernama surabi, tapi surabi Bandung dan surabi Solo ini
berbeda lho, baik itu dari bahan, cara pembuatannya, serta penyajiannya. Surabi
Bandung menggunakan tepung terigu sementara surabi Solo menggunakan tepung
beras. Surabi Solo juga menambahkan santan kelapa encer dalam surabi yang sudah
setengah matang sehingga warna pada bagian atasnya terlihat lebih putih
dibanding surabi Bandung. Selain itu, jika surabi Bandung disajikan dengan kuah
kinca atau gula Jawa, surabi Solo hanya disantap begitu saja karena rasanya
lebih gurih.
6.
Getuk Lindri
Sumber: plasawanita.com
Getuk
lindri ini bisa dengan mudah kamu jumpai di pasar-pasar tradisional ibu kota
atau pedagang kaki lima yang menjajakannya dengan gerobak. Dari penampilannya,
getuk lindri yang berasal dari Magelang ini memiliki tampilan warna yang sangat
beragam alias warna-warni sehingga sangat menggoda untuk dicoba. Getuk lindri
terbuat dari bahan utama singkong yang dikukus lalu dihaluskan atau ditumbuk
dan diberi gula serta pewarna makanan. Getuk lindri biasa disajikan dengan
taburan kelapa parut.
7.
Grontol
Sumber: myhomediaryinturkey.com
Grontol
terbuat dari jagung kering yang direndam semalaman lalu direbus hingga matang
dan diberi garam, gula, serta taburan gula Jawa. Rasanya merupakan perpaduan
dari rasa gurih, asin, serta manis. Kebanyakan orang menyantap grontol sebagai
camilan saat sore hari yang ditemani secangkir teh hangat atau kopi.
8. Cenil
Sumber: kulinersehat.com
Satu
lagi kue khas Jawa Tengah yang warnanya berwarna-warni. Cenil atau cetil
terbuat dari pati ketela pohon yang dibentuk bulat-bulat kecil lalu diberi
pewarna sebelum direbus hingga matang. Cenil disajikan dalam mangkuk yang
terbuat dari daun pisang beserta taburan kelapa dan gula pasir.
9.
Clorot
Sumber: bentaran.com
Clorot merupakan kue khas Purworejo yang terbuat dari gula merah, santan, tepung beras, dan tepung sagu. Cara pembuatannya sangat unik yakni dimasukkan dalam wadah yang terbuat dari janur kuning alias daun kelapa yang dibentuk mirip kerucut atau terompet lalu dikukus hingga matang.