Warteg merupakan salah satu warung makan di Indonesia yang sangat populer di kawasan Jabodetabek. Warteg adalah singkatan dari warung tegal yang mencerminkan bahwa rumah makan ini berasal dari Tegal, Jawa Barat. Warteg memiliki sajian utama yakni nasi warteg yang menyajikan nasi putih hangat bersama dengan pilihan lauk pauk yang sangat beragam seperti aneka balado, sayur berkuah, tumisan sayur, olahan ayam, olahan telur, olahan ikan, hingga gorengan. Banyaknya pilihan lauk pauk yang beragam membuat nasi warteg tak pernah bosan dikonsumsi oleh masyarakat. Terlepas dari pilihan lauknya yang beragam dan rasanya yang enak, apakah kamu menyadari kalau hampir setiap warteg memiliki dua pintu masuk di bagian depan? Nah, ternyata hal tersebut memiliki alasan dan filosofi unik di baliknya. Mari kita simak bersama penjelasannya di bawah ini!
Sumber: lifepal.co.id
Desain Bangunan yang Sama sejak Tahun 50-an
Menurut sejarahnya, warteg
sudah ada sejak tahun 1950-an. Pada masa itu sedang terjadi pemindahan ibu kota
dari Yogyakarta ke Jakarta sehingga dalam prosesnya membutuhkan pekerja
bangunan dari Tegal untuk membangun bangunan-bangunan yang ada di Jakarta. Sebagian besar pekerja Tegal yang datang ke Jakarta ini membawa istri mereka. Lalu untuk menambah rezeki, maka para istri membuka warung makan yang diberi julukan
sebagai warung tegal atau warteg. Dari awal kemunculannya, warteg sebenarnya
masih berupa rumah makan biasa, lalu seiring dengan kepopulerannya, maka
bangunan warteg pada masa tersebut dibuat berpintu dua. Desain pintu dua yang
unik ini anehnya masih tetap digunakan hingga sekarang.
Jadi Pembuka Rezeki
Ternyata adanya dua pintu
masuk di warteg ini memiliki alasan tersendiri. Dari segi filosofi, pintu merupakan perlambang
dari masuknya rezeki di sebuah tempat berdagang. Kedua pintu masuk warteg yang ada
pada bagian sisi kanan dan kirinya ini dipercaya sengaja dibuat supaya rezeki
sang pemilik warteg bisa menjadi dua kali lipat. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa desain pintu dua ini masih
tetap dipertahankan hingga sekarang, karena kepercayaan tersebut masih
diyakini hingga saat ini.
Supaya Tidak Padat dan Sumpek
Selain alasan dari segi filosofi, ada alasan lain yang lebih logis mengapa warteg memiliki dua pintu masuk, yakni supaya ruangan yang ada di dalam warteg tidak padat dan sumpek. Warteg pada umumnya memiliki ruangan yang tidak terlalu besar karena di masa awal kemunculannya, warteg hanya diperuntukkan untuk kalangan blue collar atau orang dengan ekonomi menengah ke bawah saja. Dengan ukurannya yang kecil, ruangan warteg sengaja didesain berpintu dua oleh pemilik warteg supaya orang-orang bisa keluar masuk dengan lebih mudah. Biasanya jika ada banyak pengunjung yang bersantap di sisi kanan, maka pengunjung yang baru datang bisa lebih mudah masuk melalui sisi kiri yang satunya. Dengan begitu, pengunjung yang sedang bersantap tidak akan merasa terganggu. Meski tidak diketahui siapa pencetus dua pintu masuk pada warteg, desain ini tetap dipertahankan selama berpuluh-puluh tahun. Uniknya lagi, walaupun warteg sekarang banyak yang memiliki luas ruangan lebih besar, pintu yang digunakan tetap saja ada dua.
Jadi, itulah filosofi dan sejarah mengapa warteg punya dua pintu masuk. Menarik, bukan? Nah, bagi kamu yang mungkin sedang ingin makan makanan warteg, berikut ini ialah rekomendasi warteg dari PergiKuliner yang bisa kamu kunjungi!