Darsehsri

Siapa yang ngga kenal roti Unyil? Oleh-oleh khas bogor yang udah populer sekali. Selain outlet besarnya, kita bisa beli juga di cabang kecil atau reseller. Salah satunya disini, cabang bantar jati yang jual menjual panganan lain seperti bolu lapis dan asinan.

Biasanya kalau malas ke outlet besarnya saya pilih mampir kesini, tapi jangan berharap semua rasa ada, kadang siang dikit udah kehabisan. Untungnya kemarin pas beli masih kebagian yang smoked beef keju, rasanya udah pasti enak.
Rasa lain yang recommended (kemarin sudah kehabisan) ada rasa susu, pisang coklat dan keju serut.

Wajah baru Soto Rahayu Mulia, setelah bertahun tahun bertahan sama konsep warungnya yang sederhana, akhirnya melakukan renovasi juga.
Tampilan jauh lebih mewah, kekinian dengan spot foto di mana-mana. Warna warni mencolok juga memenuhi ruang makan.
Selain lantai satu, seating area juga terdapat di lantai dua. Parkiran cukup luas, tapi karena pengunjung membludak kadang ngga kebagian parkir juga.

Ada beberapa menu baru dalam buku menu, kebanyakan harganya juga naik, mungkin karena soal tampilan lebih baik, tapi untuk rasa sama saja.

Menu yang saya pesan:
- Nasi Kecombrang Ayam Kremes
- Sotomie
- Tahu isi
- Lemon Tea

Outlet toastbox pertama di Bogor, letaknya di lantai dasar Aeon mall Sentul city. Konsepnya agak terbuka, area resto hanya di batasi partisi besi.
Pesan di kasir lalu tunggu makanan di antar di meja, jadi enaknya ngetag meja dulu baru pesan.

Resto peranakan ini lumayan enak menu-menunya, Mee Siam (50k)
Seporsi Mee Siam cukup banyak dengan kuah kental nan medok, pelengkapnya ada bihun, udang, telur, tauge dan fishcake. Jujur makan menu ini tuh sedikit aja udah kenyang karena cenderung enek, biasanya saya beli menu ini untuk sharing.

Hainanese Crispy Chicken (58k)
Kalau kurang suka sama steamed/roasted/braised chicken, bisa pilih menu ini. Nasi hainan gurih bertemu ayam goreng bertepung ternyata cukup enak juga.

Multigrain Toast (33k)
Kalau ini menu wajib kala singgah di toastbox, roti renyah dengan butter dan kaya jam, manis gurih, cocok dinikmati kapan saja.

Dua minuman yang sering ada di resto peranakan, ada Ice Milo Dinosaur (36.5k) dan Ice Honey Lemon (29.5k), satu minuman manis dan satunya minuman asem segar.

Tempatnya spacious, nyaman buat bawa keluarga, pencahayaannya bagus, kita bisa makan sambil menikmati pemandangan di luar hotel lewat jendela besar sepanjang restoran. Tersedia juga musholla dan playground.

Menu yang disajikan berbeda setiap harinya, biasanya ada masakan khas daerahnya juga.
Kali ini yang saya nikmati sajian nusantara, ada aneka olahan daging, tumisan, ngga ketinggalan seblak, batagor serta gorengan khas bogor, tape singkong aroma.

Aneka menu dessertnya juga menarik, selain jajanan pasar, juga ada asinan, buah-buahan dan salad. Rasa sesuai hargalah, harga/pax under 200k untuk lunch buffet.

Sedikit masuk dari area jalan Ahmad Yani, ET Al Coffee menempati sebuah rumah besar dengan backyard luas yang dimanfaatkan sebagai area tempat duduk outdoor bagi pengunjung.
Untuk tempat duduk indoor sendiri tersedia tapi ngga banyak.

Beli ET Al Coffee (25k) berupa kopi susu kekinian, enak, kental dan creamy, salah satu tipe kopi susu kesukaan saya.

Satu lagi pesan Klepon Latte (30k), ini rasanya yaa mirip klepon hehe, ada aroma pandan, legit dan kental, buat yang suka minuman manis pasti cocok sama menu yang satu ini.

Yang paling menonjol ketika melewati hofland adalah area tempat duduk semi outdoor yang sejajar sama pepohonan di tepi trotoar, tadinya saya kira letak coffee bar disitu juga, ternyata ada di bangunan sebrangnya yang bersebelahan sama bengkel aksesoris mobil.

Bangunan berlantai dua ini cukup luas, di lantai satu ada coffee bar dan beberapa meja kursi. Naik ke lantai dua, area tempat duduk lebih luas, di bagian teras luar dijadikan smoking area. Kalau dari sisi interior terkesan manly karena dominan warna hitam dan coklat.

Sebetulnya saya terkesan sama Es Kopi Susu Hofland (30k), meskipun harganya pricey tapi rasanya lumayan enak.

Tapi yang bikin jadi malas nongkrong karena pas mau order buku menunya di bawa pelanggan yang mungkin biasa nongkrong disitu, padahal konsepnya order di kasir. Ngga sabar nunggu, saya tinggalkan uang sesuai harga minuman, lalu saya tinggal buat foto foto ke lantai dua, 10 menit kemudian, pesanan saya dan pelanggan tadi sama sama selesai, lah pesannya sama juga cuma segelas aja.

Seharusnya bagian kasir berlaku adil sama pelanggan baru juga, pesan harus jelas, di meja atau di kasir.