Darsehsri

Rezeki nomplok di siang hari, dapat kiriman makanan, cukup banyak menunya, sepertinya beberapa memang menu favorit di animale. Mulai dari appetizer, main course sampai dessert.
Karena rumah di Bogor, jadi memakan waktu perjalanan cukup lama bagian ekspedisinya, jadi wajar aja ada beberapa menu agak berantakan sedikit, juga ada yang harus dipanaskan, seperti Bone marrow dan ravioli.

Wajar aja resto ini menjual makanan dengan harga cukup tinggi, dari segi rasa dan kualitas produknya juga memang ngga main-main.

Dua menu yang ngga bisa gampang dilupain rasanya, truffle truffle dan cheese tart, bombastis di lidah.

Jalan jalan ke urban farm PIK, maklum dari luar kota, pas nyampe langsung kehausan. Tertarik lah lihat coffee shop kece ini, baik luar maupun dalam sama sama keren.
Ngga jarang banyak pengunjung urban farm yang mampir buat foto doang di area outdoornya Kopi se-Indonesia ini haha.

Perabot yang dipakai kebanyakan memakai material bambu dan rotan klasik, tapi karena warnanya muda jadi cakep, mirip sama cafe cafe di bali deh.
Untuk bagian dalam, konsep tempat duduknya ala ala jepang, washitsu, pakai bantal untuk alas duduk.

Kopi Madu Kopi (36k)
Kopi susu gula aren yang cukup bold menurut saya, aromanya tajam, kalau di rasa rasa mirip kopi seduh ala kopitiam melayu. Bagi pecinta kopi dengan cita rasa kuat pasti cocok.

Udah lebih dulu terkenal di Bali, jadi ketika Monsieur Spoon buka cabang di pik langsung hits. Tempatnya sendiri paling besar dan bagus di antara tenant lain di area Urban Farm PIK ini. Eye catching dengan warna royal blue, area duduk terbagi dua, indoor dan outdoor di kiri dan kanan dengan pintu kaca sebagai pemisah.
Kalau mau foto-foto, paling bagus di outdoor sebelah kanan dan ini baru saya ketahui menjelang pulang karena pas datang full pengunjung.
Antrian takeaway panjang, sementara untuk Dine in waiting list dua orang, tapi rajin rajin deh nanya sama waitersnya karena pas ada meja kosong ngga langsung di telepon dengan alasan waiters masih sibuk.

Pesan Sweet Chandelles (120k)
Tier dengan isi dua pastry, dua tartlet dan satu creme brulee. Karena lagi rame banget, pasrah aja dapetnya apa, ngga milih, untungnya enak semua.
Pastrynya buttery, bahkan yang polos sekalipun. Tartlet enak, terutama lemon meringue kesukaan saya.

Wagyu Burger Croissant (78k)
Ini juga enak banget, ngeblend antara gurihnya croissant dan beef patty, sayangnya beef patty-nya agak keasinan buat saya.

Strawberry Tartlet (38k)
Ini juara segernya, tartlet padat dengan cream dan potongan strawberry segar diatasnya yang tertata rapih.

Bali Mix Juice (38k)
Minuman yang saya pesan atas rekomendasi staffnya karena orange juice yang saya mau sedang kosong. Ternyata ini antara jus pepaya dan nanas rasanya, jangankan saya, staffnya aja pas ditanya isinya apa ngga tau dia hahaha.

Beberapa croissant yang saya beli untuk takeaway juga enak semua seperti Pistachio Chocolate Black dan Cheese Croissant.

Fins Recipe menjual aneka jajanan pasar dalam kemasan exclusive, packing rapih ini bikin kita ngga ragu-ragu soal kehigienisan produknya.

Yang paling sering saya beli disini, Kue Kacang (50k/box) satu box didalamnya masih pakai kemasan plastik per satuan, rapih. Baik yang original maupun yang coklat sama enaknya. Teksturnya renyah, tapi gampang di kunyah, didalamnya ada potongan kacangnya juga, enak banget.

Sebetulnya ngga sengaja mampir karena saya baru notice juga kalau ini pindahan dari Senopati. Tempatnya jauh lebih asyik disini, staff juga lebih friendly. Outdoor disini luas, apalagi outdoor samping. Di lantai dua juga ada seating area, ngga besar tapi cukup nyaman karena ber-AC.
Saya sendiri pilih duduk di area taman depan, disini lebih greeny karena pepohonannya lebih banyak.

Berdua teman menikmati sarapan pagi dengan menu Grilled Cheese Sandwich (38k)
Ini super yummy buat saya, meskipun sajian ini simple tapi enak sekali. Roti tawar tebal mengapit Mozarella, cheddar, mayo dan cheese sauce, Ngeju banget deh.

Promo 11 day bfast (50k)
Honey lime dan bubur goreng
Ini menu pilihan teman saya, ikut promo breakfast dengan sajian bubur goreng nikmat dan honey lime segar.

Latte (38k)
Untuk minum saya pilih Latte, bold dengan foam tipis dan aroma kopi yang wangi, sedap banget buat menemani setangkup roti tadi.

Mengunjungi outlet arabica pertama di indonesia, hype-nya udah lewat tapi ternyata antusias pengunjung masih tinggi, bahkan saat saya datang di malam hari dan sudah mendekati jam tutup.

Disini outletnya lebih kecil di banding outlet keduanya, tapi interior kurang lebih sama. Ada smoking areanya juga, hanya diisi beberapa meja saja.

Pesanan saya kurang lebih sama dengan waktu ke outlet kedua, Spanish latte, Dark latte, Manual Brew dan Kouign amann.
Bedanya Spanish latte dan dark latte saya pesan yang cold, ternyata saya lebih suka rasa yang hot, lebih bold.
Untuk manual brew juga kurang istimewa, tapi terhibur sama kouign amann yang flaky dan yummy.