Darsehsri

Gerobak berwarna biru dan kuning jadi ciri khas soto mie pak kadir, posisinya selalu ada di depan rukonya, setiap cabang mana pun hampir sama. Lebih sering makan di tempat meskipun suasananya agak gerah, tempatnya cukup bersih kok.

Saya pesan Soto Mie komplit, minta ekstra risol pastinya. Risolnya renyah tapi berbumbu, ngga hambar. Satu porsi soto mie selain mie dan kol juga ada potongan daging dan emping beberapa lembar. Kuahnya seger, gurih tapi ngga enek. Sambel yang jadi pelengkapnya juga joss banget pedasnya, di santap siang-siang, sedap.

Lagi mikir beliin buah tangan buat ke rumah saudara, pas banget lihat promo beli satu lusin hanya 75k saja kalau pakai kartu kredit b**. Ngga pakai mikir panjang, langsung beli beberapa dus karena memang buat acara kumpul keluarga.
Seru juga karena lagi edisi halloween di bulan oktober ini, seperti biasa tiga glazed donut dan sisanya pilih yang lucu-lucu. Kalau soal rasa udah pada hafal ya sama pelopor donat tipis dan enak ini.

Pelayanan oke, staffnya ramah. Oh ya meskipun lebih banyak yang grab n go tapi tetap disediakan beberapa kursi bagi yang ingin dine in.

Revisit untuk kedua kalinya, kali ini nemenin teman yang penasaran sama hidangan disini, kebetulan juga saya lagi pengen makan seafood. Tempatnya masih seperti terakhir kali kesini, sekitar empat tahun yang lalu, bersih dan rapih. Pelayanan juga tetap bagus.

Mengusung tema fusion thai food, Pajajaran Tom Yum menawarkan aneka menu menggiurkan dengan harga standar sesuai pasaran. Saya pesan Kerang Macan (75k), Pak Choy with Mushroom (35k), Tom Yum Pla Kiem Buay (95k), Yum Mamuang (42k).
Saya suka hidangan kerang macan, bumbunya pedas manis, kerangnya kurang fresh memang tapi masih oke. Begitu pun dengan Tom Yum Pla Kiem Buay (95k), kuahnya asam pedas sesuai request meskipun ikannya sedikit off flavour alias bau tanah, mungkin karena musim kemarau, biasanya mempengaruhi kondisi dan citarasa ikan.
Sayuran Pak Choy dan salad mangga Yum Mamuang juga cukup segar. Kalau boleh jujur semua hidangan disini lebih mirip chinese food ketimbang thai food.

Sekilas saya lihat spanduknya besar dari pinggir jalan, mirip kedai bakso pada umumnya. Tapi pas sampai, siapa sangka gerobak itu hanya bagian depannya saja, jadi ternyata dining areanya menyatu sama ruang tunggu reflexy dan kids playground. Selain luas, juga dilengkapi pendingin ruangan dan tv kabel.

Banyak menu yang kosong, saya dan teman order Mie Ayam Biasa (15k), Baso Kuah (39k), Es Alpukat Kelapa (22.5k). Mie ayamnya lumayan enak, sayurannya fresh, pangsitnya selain renyah juga gurih dan ayamnya enak. Kalau baksonya kurang oke karena seperti bakso frozen yang di masak dulu, meskipun enak tapi terasa beda di lidah. Es alpukat kelapa pun rasanya biasa aja, kelapanya tua jadi agak susah di kunyah.

Sedikit rancu kalau baca alamatnya, karena buat saya sentul dan bogor timur itu beda banget. Kalau tidak salah memang ada cabang sentul, tapi harusnya ngga dicantumkan dua alamat dalam satu akun direktori.
Yang saya datangi ini, letaknya di sebelah sma pgri 1 bogor. Menempati sebuah rumah, cukup spacious dengan signage besar di bagian muka rumah.
Pelayanannya baik, saat saya datang tamunya lagi sepi.

Pesan Ice Kopi Nongkrong (26k), Coffee Choco Volcano (32k) dan kudapan Bromo Combro (12k) juga Bukan Pisang Biasa (12k).
Ice kopi nongkrongnya enaak, mirip adl di sb** kental dan creamy tapi rasa kopinya tetap terasa. Pakai es batu banyak atau tanpa es batu pun tetap oke, harus saya akui ini salah satu es kopi susu terenak yang pernah saya nikmati di bogor.
Kalau coffee choco volcano pesanan teman, jadi di atas latte-nya nangkring sebuah volcano cake yang lengkap pakai hiasan foam mirip volcano. Kalau untuk latte-nya strong tapi jadi terasa balance saat dinikmati bareng volcano cake-nya.
Kudapan pun enak, combronya pedas dan renyah, pisang gorengnya juga oke. Hanya saja sedikit kecewa sama penyajiannya di dalam karton takeaway, kaya kurang pas buat dinikmati di coffee shop sebesar seniman stories ini.

Thanks pergikuliner buat kuponnya, revisit setelah sekian lama ngga kesini, tempatnya asyik meskipun sekarang pemandangan dari lantai duanya rel LRT hahaha tapi suasananya tetap nyaman. Kebetulan saya dapat pelayan yang sabar dan ramah meski dia sempat dimarahin temannya gegara kurang paham karena saya pakai kupon dari pergikuliner,wew.

Kali ini saya pesan menu indonesia, Iga Kriwil Coconut (55k) dan Mie Tek Tek (29k). Iga kriwil berupa sajian yang isinya cukup komplit, ada nasi, telur dadar, tahu dan tempe goreng, iga goreng dan sambal. Sambalnya cetaaarr, iganya enak, selain empuk juga gurih sedap.
Sementara Mie Tek Teknya datang sesuai request, pedas mantap cuma sayang toppingnya cuma telur aja, mungkin disesuaikan harga juga. Boleh dong saya ngarep ada potongan bakso atau daging di dalamnya hihihi, mienya tebal kenyal mirip spaghetti.