Darsehsri

Sebetulnya gendhis legi ini resto lama yang cukup eksis di kota wisata, tapi menurut pelayannya saat ini ganti manajemen jadi banyak bebenah, tempatnya di perluas dan cukup nyaman buat jadi resto keluarga.

Disini banyak menjual olahan ikan, jadi saya cukup suka sama menu-menunya. Kali ini order Sop Ikan Bambu Kakap (60k), kelihatannya sedikit karena mangkuk bambu yang dipakai ternyata cukup dalam. Potongan ikannya banyak, ada daun kemangi, belimbing wuluh, tomat hijau juga rempah-rempah. Kuahnya asam manis, enak seger tapi karena saya doyan pedas jadi minta cabe rawit iris.

Sate Komo (35k) bisa jadi pilihan kalau malas makan makanan berkuah, potongannya gede-gede, bumbunya medok, enak ala sate maranggi. Pelengkapnya kecap manis dengan irisan cabe bawang melimpah, sedep.

Minumnya pilih Es Kamijarah (21.5k) perasan lemon dengan selasih dan sirup melon. Saya request sirup dan gula terpisah karena kurang suka yang manis banget. Ini juga seger, cocok buat habis makan pedas manis.

Nasi Goreng Kambing (35k) yang lupa saya foto juga enak, potongan kambingnya banyak meskipun tipis-tipis, bumbunya enak menurut suami, ini nasi goreng ala jawa hanya saja saya request pedas sekali tetap aja ngga pedas.

Cukup lama ngga ke bakso boedjangan, pas tau ada gerai terbarunya di dekat kantor langsung mampir. Sedikit kaget karena konsepnya sekarang berubah jadi ala prasmanan. Kita tinggal pilih bakso dan minuman yang tersedia sesuai selera.
Pilihannya tentu banyak, kalau udah kaya gini pasti kalap kan. Bakso Wagyu Cincang (16k), Bakso Keju (16k) dan Bakso Goreng Keju (12k) tetap jadi favorit saya, apalagi sekarang kalau pakai kuah kaldu langsung dikasih tetelannya. Sayangnya ngga bisa beli tetelan porsian seperti yang lalu.
Kalau ngga mau makan bakso, disini ada jual aneka mie ayam, siomay dan batagor. Semuanya lebih enak dari kunjungan terakhir saya ke bakso boedjangan yang bikin kapok (cabang lain).
Sempat mencoba Es Durian Kesepian (25k) dan Es Durian Kelapa (25k) enaaakk.

Meskipun ala prasmanan tapi ada staff yang standby dekat meja pengunjung. Oh ya tempatnya terdiri dari dua lantai, tapi malas juga kalau harus naik ke atas bawa-bawa nampan. Sayangnya banyak pengunjung sengaja berlama-lama padahal makannya udah selesai, yaah gitu deh saking pewenya ini tempat ngebakso sampai dikira cafe, lol.

Wb steak ini tempatnya ex sako (saung kopi), selama ruangannya adem ber-AC ngga masalah meskipun interiornya biasa saja.
Pilihan menu cukup banyak, tapi saya langsung tertarik sama promo yang di pasang di meja. 25 % untuk marble steaknya.

Saya pesan Marble Sirloin, 135k sebelum diskon. Potongannya cukup besar dan tebal, tender dan juicy sekali. Sekilas malah kaya makan steak lidah saking membalnya, lol.
Teman saya pesan Marble Ribeye, harganya sama dengan sirloin, rasanya juga ngga jauh beda. Baik french fries maupun mashed potatonya sama enaknya, saucenya juga enak. Sebandinglah dengan harganya.

Saya salah satu yang merasa happy waktu pizza hut ini buka pertama kalinya, sekitar tahun 90an. Termasuk cabang pelopor setelah cabang internusa habis dilalap si jago merah. Tapi baru sadar kalau belum review setelah kunjungan entah kesekian kalinya, secara dulu belum banyak resto di area pajajaran.

Tempatnya luas, satu gedung dengan tenant lain tapi pizza hut menempati area paling depan. Ada musholla juga di dalamnya, pelayanan semakin bagus.

Pesan pizza terbarunya, Meat Monsta (117k) extra mozarella (+17k). Doughnya berwarna hitam dengan topping melimpah, meaty, creamy, tapi sepertinya kesukaan saya tetap si american favourite deh hehe.
Karena datang sore hari, ada promo buy one food get one drink dari jam 14-17. Saya pilih Puff Pasty Soup (26k), free milk tea. Satu lagi pesan Rocky Road Pizza (33k), pizza manis dengan topping coklat dan crispy crackers, free hot milo original.

Pizza hut selalu ngadain promo dan inovasi menu-menu baru, tapi kadang saya lebih suka menu-menu lamanya yang bikin ngangenin itu.

Satu area dengan beberapa tenant, nemu cafe terletak di lantai dua. Simple, cenderung kurang siap kalo dari segi decor dan pelayanan. Mungkin karena masih baru. Tapi staff dari bagian kitchen banyak ngebantu staff lain pas saya order.

Harus saya akui rice box disini enak banget, saya beli Nemu Paru (26k), porsinya cukup banyak, parunya empuk, bumbu cabe ijonya banyak dan pedas, enak. Sedikit oily dari bumbunya sampai meresap ke nasi, justru disitu letak enaknya kan.

Menu lainnya pesan Banana Fritters (15k) lumayan banyak, enak juga pisangnya manis. Minumnya pesan Hot Mocha kalau ngga salah, enak juga kopinya.

Membuka gerainya yang kedua, Amausaan Uji Matcha cabang grand indonesia tampil dengan interior simple seperti cabang pendahulunya.

Disini selain menu dessert juga ada menu minuman, semuanya bikin ngiler. Pilihan dessert banyak dan sempat bikin galau, akhirnya pesan Senmaida Gradient Cheese Cake (49k) dan Matcha Latte Ice Cream (52k).

Cheese cake tampil cantik dengan motif gradasi, putih, hijau dan hitam. Cheese cake super lembut, ngga terlalu manis. Bagian paling bawah berwarna hitam terbuat dari cracker chocolate, sedikit asin tapi terasa ngeblend dengan cheese cake dan matchanya.

Untuk Matcha Latte Ice cream, recommended sekali. Matchanya cukup pekat dan agak pahit, suka sekaliii.

Hal yang kurang saya sukai disini hanya pelayanan saja, salah satu staff meminta saya mereview dengan imbalan ice cream cone atau tassel. Bukan masalah imbalannya tapi cara memintanya sedikit memaksa dan kurang mengenakan. Tanpa imbalan apapun saya tetap mereview dengan jujur kok.