Frendy Lim

awalnya mau coba red velvet lain selain toko favorite. di sini katanya tergolong enak. rasa masih ok tapi entah kenapa toko sebelah emg gk bisa move on. karena ud sore juga kita pesan pasta pesto (di menu baru mungkin) dan tomato base, orechiette. rasanya fresh banget beda sama pasta yg premade. kenyal tebal dan saosnya nempel, bukannya cair.

menu turun temurun di tawarkan keluarga di mana makan kodok itu enak. mulainya dari sini. kombinasi saus kodok dengan kecap dan bubur emang mantep. rasa kodok ya alus, soasnya medok, paling enak rebutan. untuk harga emang lumayan karena bukan makanan sehari. tapi rasa gk boong.

hari ini berencana coba" restoran lain di Gi. coba roast pork di sini dan carbonara. menunya mix western dan indo tetep prioritas coba western. untuk carbonara pake topping crispy pork mantep masi garing, mungkin dia pakai cream karena masi tergolong tebal sausnya, berasa keju dan telur juga. roast porknya udah di masak lama sampe gampang lepas dari tulangnya di padu dengan salad biar tidak eneg. worth the price tapi kalau mau minum" juga bisa di sini, sayang belum sempat coba

penasaran rasanya dumping sapi. saya coba beef and green onion. menu mienya belum bisa jual. sayang sekali. untuk rasa. enak, karena dumplingnya di kombinasi lemak dan daging jadi masi ada juice yg keluar saat di gigit. saos kombinasinya cuka, kecap asin dan chili oil. chili oil di sini golongan tidak begitu pedas bisa nambah bagi yg suka pedas.

menu di sini adalah japanese fusion. basicnya makanan jepang dengan konbinasi negara lain. untuk dinner hari itu kami coba ramen dan omurice. untuk ramennya ebi xoxo, dan signiture omu-rice. ramennya base kuah udang yang di kombinasikan sama ayam kalau gak kebayang pikirin aja somai. enak, gurih, sayangnya kurang asin aja. untuk omurice nasinya sudah ditumis tapi emg sengaja kurang berasa karena sausnya pekat dari beef stock. mungkin kedepannya boleh di buat agak balance asinnya. boleh quality control sesekali

datang ke sini selalu senang untuk makan cakenya. red velvet udah jadi andalan, pernah coba chocolate cakenya juga, mungkin bukan favorit tapi untuk rasa ok dan harga gak akan jauh" dari memu cake lain. kalo di sini vibenya emang enak untuk santai, biasa bsa smoking ato non smoking, untuk menu minuman teman" suka es kopi kampung. ok harusnya

karena saya mikir untuk coba doang saya mampir pas sore untuk take away. untuk size kecil harganya lumayan juga. coba italian way saat sudah sampe rumah masih wangi. untuk pizza paling penting itu bawahnya juga mateng dengan baik, ketebalannya mungkin sudah mengikuti indonesia. agak kaya roti dari pada tipis. untuk saosnya sepertinya ada bachamel basic, keju. topping ham, paprika, bombay. lumayan berasa tapi tidak seenak expetasi. viba dine in dapet banget. dengan warna furniture dan tempat, ada arcade juga untuk nunggu

dengan skill chef yang sekian hebat dia membuat ramen halal yang rasanya masi kuat. sejujurnya saya pernah makan saat dia bikin non halal dan rasanya mantap. untuk di sarinah potongan ayamnya ok. rasa kuahnya ok. saya suka kuah dengan rasa tinta cuminya. semakin pekat dan berasa. satu lagi dengan kuah shoyu biasa

awalnya emang kita pilih makanan kenyang jenis mie atau nasi agar rasa makannya jepangnya dapat tetapi tidak memesan terlalu banyak jenis. kita pesan Kimchi udon, saya sangat suka. rasa asam pedas kimchinya sangat menyatu dengan seafood yang disediakan jadi kuah yang gurih. unagi crispy roll, ok tetapi saus yang diberikan menutupi rasa sushinya. lebih baik dikurangi. sashimi salmon dan sushi salmon belly enak pada dasarnya restoran sushi