Salah satu tempat makan pancake yang gendut dan eggy paling enak di Jakarta. Harganya dibanding kompetitor lebih murah, dan suasananya lebih casual dengan warna pastel yang menarik. Kopinya cukup oke, dan servis untuk pancake lumayan lama (sekitar 20 menitan). Overall sih boleh lah yaaa...
Menu yang paling jarang ada di resto Sunda itu adalah cimplung. Bersyukur sekali bisa mendapatkannya di sini. Resto cukup rame, jadi terkadang kurang nyaman dan pelayanan agak lambat. Tapi makanan cukup enak dan bisa untuk rame-rame. Ayam goreng basahnya paling juara, nggak bisa makan sepotong doang.
Ini warung makan jual sate yang no-nonsense. Jangan cari suasana cozy, dll - cuma buat makan sate dan teman2nya doang. Saya bisa bilang sate kambing dan gulainya salah satu yang terbaik, empuk, rasa dagingnya kentara banget, segar, dan properly cooked. Nasi goreng kambingnya juga juara sih :)
Menu yang dipesan: Nasi Goreng Kambing, Sate Kambing, Sop Kambing
Kopi standar ya, saya pesan signature milk based-nya mereka dengan double ristretto. Cukup "kencang" kopinya, hampir nggak ada sweetness dan citarasa lain. Pastry juga enak, tapi kayaknya butuh pilihan gluten free ya (ini usul). Harga agak ke atas, tapi masih wajar. Suasana oke, terkadang sering penuh.
Sudah hampir coba semua mulai dari resto seafood hingga warung tenda, namun Pondok Mutiara 68 ini adalah yang terbaik se-Tebet. Ikannya lengkap mulai dari porsi sendiri hingga rame-rame, dan teknik masaknya yahud. Saya paling suka koleksi menu kerang dan keong, karena oyster dan keong macan juga tersedia. Sayurnya juga segar dan crunchy, terutama genjer. Harga ya so-so resto seafood lah ya, yang penting kesegaran dan kelezatan terjaga. Ownernya juga tukang mancing, jadi kita percaya...
Menu yang dipesan: Ikan pecah kulit bakar mutiara, Keong macan saus tiram, Genjer tumis bawang putih, Teh Manis Hangat
Akhirnya ada tempat sushi yang lumayan representatif di Tebet. Tempatnya enak, masih baru, nggak terlalu besar, tapi cukup cozy. Masih sepi!
Pesen salmon & avocado salad yang cukup segar. Lalu ada beef curry don yang porsinya kurang "generous" ya - ricebowl kecil, beef curry-nya sedikit banget . Dibandingin harganya kayaknya kemahalan deh huhu.
Menu yang dipesan: Salmon avocado salad, beef curry don, ocha hot
Seperti biasa, kalau ke cafe yang baru pertama kali didatangi saya selalu coba kopi hitam mereka (espreso, americano, atau manual brew) - atau yang milk-based yang paling standar: piccolo atau cappuccino. They have a nice piccolo, juga ada halaman belakang yang saya suka. Kabarnya sering ada kongkow-kongkow di sini dengan musik tentunya. Arem-aremnya kurang enak ya, kering gitu daleman ayamnya. Oh tambahan: sayangnya, staf kurang senyum hehe.
Hampir semua makanan di sini enak dan proper, serta minuman kopi, teh, bahkan yang mengandung alkohol tersedia. Suasana oke, servis oke, namun ada harga yang harus dibayar... Jadi nggak bisa sering-sering ke sini hehe.
Espresso-nya seperti biasa enak, dan beans-beansnya enak sekali terutama untuk dibawa pulang. Namun suasana di outlet Pacific Place ini entah kenapa ada yang kurang nyaman, panas, berasap, dan service kurang memuaskan dan cenderung lambat.
Menu yang dipesan: Espresso, Award Winning Beans at Australian International Coffee Award 2015