Nathania Kusuma

Sewaktu menikmati me-time di Neo Soho, I decided to try something new by treating myself a cup of something novel: Chef Tony's popcorns!

Oleh karena saya datang weekdays waktu siang hari, tidak ada satu pengunjung pun di toko ini. Saya pun langsung bergerak menuju counter dan meminta rekomendasi rasa dari clerk yang ada. Ia mengatakan bahwa rasa favorit adalah caramel. Namun karena saya mau mencoba sesuatu yang unik, akhirnya saya memutuskan untuk membeli savory popcorn saja.

Sebelum memutuskan, saya diperbolehkan untuk mencicipi varian rasa yang ada. Saya merasa bahwa pilihan yang ada benar-benar bervariasi, baik yang sweet maupun savory. Dari segi tekstur dan penampilan, seluruh varian popcorn Chef Tony's identik akan satu sama lainnya. Seluruhnya berbentuk bulat dan coated with caramel seolah-olah semuanya memiliki rasa yang manis. Namun ada beberapa macam yang rasanya unik sekali dan tidak sesuai dengan penampilannya.

Contohnya adalah yang saya beli, yaitu popcorn rasa Mushroom Truffle. Yup! Aneh ya kedengarannya. Tapi masih ada rasa ajaib lainnya, seperti Indonesian Curry dan Garlic Truffle! Semuanya memiliki rasa yang khas sesuai dengan labelnya, namun dipadu dengan sedikit rasa manis dari coatingnya (yaitu, apabila saya tidak salah tebak, adalah caramel). So, expect a little bit of sweetness, even from the savory ones.

Untuk harga 30k, saya mendapatkan popcorn tersebut dalam container berukuran relatif kecil yang ditaruh di dalam kantong plastik. Namun menurut saya ini sesuai dengan kualitas popcorn yang ditawarkan. Packaging yang diberikan benar-benar simple, yaitu container berbentuk tabung dari plastik, sehingga memberikan kesan yang kurang sesuai dengan kualitas popcorn yang ditawarkan. To compensate for this, Chef Tony's memiliki kantong plastik yang berbahan seperti parasut.

Menurut saya rasa dan teksturnya sangat mirip dengan merek Ga****t yang terkenal di negeri tetangga. Namun popcorn merek Chef Tony's ini lebih tidak berasa chewy karena coatingnya yang ringan.

Now, moving on to the taste of the Mushroom Truffle Popcorn I bought, rasanya seperti jamur tiram yang ditumis dengan olive oil. Rasa olive oilnya cukup overwhelming dan saya baru sadar bahwa popcorn ini memiliki tekstur yang cukup berminyak. Sewaktu tengah-tengah menikmati popcorn ini, jari saya pun sampai menjadi sedikit lengket oleh karena residue dari minyaknya.

Bottom line is, Chef Tony's popcorn offers you a wide range of tastes to try. Each variant's taste is true to the label. But, I wouldn't recommend the savory popcorns for those who are reluctant to have anything beyond the conventional. They're absurdly unique!

Ini adalah pengalaman aku mengantri dan menunggu paling LAMA untuk mencoba makan di tempat nge-hits banget. Alkisah, aku bersama 3 orang lainnya (2 pacar, 1 teman.. kebalik!) datang ke sini sekitar 1 siang dan kami perlu menunggu 11 nomor antrian di waiting list. Selama menunggu, kami duduk di kursi yang tersedia dan mengobservasi banyak orang membeli es lilin dan lekker yang mangkal di depan tempat makan tersebut. Setelah 45 menit, kami ditempatkan di sebelah pojok ruangan.

"Ini tempatnya serasa kayak makan bakso ya", "Gila, rame banget", adalah ujaran pertama salah satu temanku yang ikut. Nggak heran, ini karena furnitur dan perlengkapan (tempat saos sambal dan tomat dari bahan plastik) tempat makan ini menyerupai restoran bakmi/bakso dan juga spacenya kurang lebar. Saat aku nyender di dinding, eh ternyata triplek.

Kami perlu memanggil pelayan untuk meminta menu. Setelah mengisi order di kertas, kami menunggu sekitar 45 menit lagi untuk pesanan kami datang. Ini sesuai dengan testimoni teman saya yang pernah datang kesini. Ia mengingatkan untuk siap-siap sabar sampai sekitar 1 jam buat nunggu orderannya dateng. Untungnya, orderan kami datang hampir secara serentak. Pesanan 2 teman saya dan yang untuk sharing datang duluan, lalu kurang lebih 10 menit kemudian pesanan lainnya sudah datang.

Ekspektasi yang aku miliki mengenai kuantitas terbalas. Namun untuk kualitas, ada sedikit minusnya. Besarnya porsi fish and chips yang dipesan identik dengan yang biasa didapatkan di F**h & C*. Namun, terdapat ketidaksesuaian dalam besarnya porsi andalan mereka, yaitu varian fish (and chips or pasta). Saya mendapatkan potongan ikan yang relatif lebih besar dibandingkan pesanan teman-teman saya.

Rasanya juga menurutku sesuai dengan harga. Sayangnya, aku cukup kecewa kentang goreng dan nasi yang disajikan sudah dingin dan tidak gurih lagi ("melempem"). Saus mayones yang disajikan untuk pelengkap rasa juga kurang istimewa, berbeda dengan yang di F**h & C* yang unik dan ada potongan onionnya.

Overall, it's a very good deal, value-wise! Not to mention it is a dupe for F**h & C*. However, I would NOT recommend this for those who are impatient to get their food quickly on the table and those who want to enjoy a good ambience and aesthetics ("makan cantik"-ers).

Berikut adalah review lebih terperinci untuk setiap menu yang dipesan

1. Seafood Platter Big
Porsinya sesuai dengan namanya, BIG, dan diperuntukkan untuk sharing. Seperti yang aku bilang, kentang gorengnya sudah dingin dan tidak garing lagi. Nasinya pun juga. Untungnya, ikan, udang, kerang, dan cumi bakar yang disajikan masih hangat. Menurut saya, rasanya benar-benar tidak sebanding dengan menu serupa dengan yang di F**h & C*. Nasinya memiliki rasa kari bubuk yang "generic" sekali. Ikan, udang, dan cumi bakarnya pun rasanya kurang istimewa (saya tidak mencoba kerang karena memiliki alergi). Walaupun cuminya empuk, namun sayangnya kondisi udangnya kurang fresh (terasa sedikit amis).

2. Fish (Cheese Melted Sauce)
Ini adalah menu yang saya dan teman saya pesan dan kami pun saya cukup puas dengan kuantitas porsinya (walaupun teman-teman saya mendapatkan potongan ikan yang lebih kecil dibandingkan pesanan saya ini). Topping keju mozzarellanya sudah mengeras sehingga tidak stringy lagi walaupun pastanya masih sedikit hangat. Untungnya, rasanya cukup enak (terasa creamy dan pastanya well-cooked). Ikan gorengnya juga garing dan masih hangat saat disajikan.

3. Fish (Creamy Sauce)
Ini adalah menu yang pacar saya pesan dan sebenarnya identik dengan Fish Cheese Melted Sauce, minus topping keju mozarella. Rasa pastanya sama dengan menu yang saya pesan.

4. Fish (Marinara Sauce)
Ini adalah menu yang teman saya pesan. Walaupun saya tidak sempat mencicipinya, namun teman saya mengatakan bahwa rasa marinaranya mirip dengan pasta bolognese pada umumnya dan sedikit pedas. Ia mengatakan lebih menyukai creamy pasta yang ia pesan pada kunjungannya yang terdahulu.

5. Crispy Calamari
Ini adalah menu appetizer yang menurut saya wajib untuk dipesan. Cumi goreng ini cukup enak oleh karena tekstur tepungnya yang garing dan terasa gurihnya.

Kemarin hari Sabtu mau coba datang buat nyobain gelato yang kata banyaknya review di pergikuliner itu enak dan good deal. Sebelah kiri dari entrance tempat ini adalah kasirnya sehingga kami langsung disambut, kebetulan dengan owner. Tempatnya sedikit hidden, ada di ruko pas di depan sekolah Pahoa yang tidak menghadap ke jalan. Untuk tempatnya menurutku sih nyaman buat nongkrong, tapi kurang luas. Kami diperbolehkan untuk minta tester dari gelato dulu sebelum memilih.

Untuk harga, ada dua opsi: 24k untuk single scoop dan 29 untuk double scoop. In my opinion 29 itu tetap murah sih dibandingkan harga gelato yang dijual di banyak tempat lain. Dan ternyata, 1 scoop aja itu banyak banget (bisa dilihat picturenya)! A very good deal.

Untuk rasanya (urutan berdasarkan favorit)

1. Peanut Butter: Kombinasi dari rasa peanut dan manisnya pas! Rasanya persis kayak makan peanut butter Sk***y dalam bentuk gelato.

2. Banana: Yang ini rasanya kayak banana puree pada umumnya yang no added sugar. Keliatan ada serat-serat pisangnya.

3. Thai Tea: Rasa dan manisnya pas. Ini gelato yang wajib buat kalian thai tea lovers!

4. Beer: Nah, yang ini kayaknya adalah rasa gelato unik yang ditawarkan dari tempat ini. Menurutku ini bukan gelato, melainkan sorbet dari teksturnya. Rasanya persis beer merk Gr**n S***s dengan hint of lychee.

5. Terong Belanda. Yang ini juga sama dengan rasa Beer, unik dan hanya bisa ditemui di sini. Rasanya terong belanda dan manisnya pas. Serpihan/potongan terongnya bisa kelihatan dan berasa sama kayak rasa gelato pisang yang berserat.

Pas lagi ke PIM bareng keluarga, gw memutuskan buat nyobain ice cream yg sering muncul posting accountnya di feeds instagram gw. Letaknya ada di lantai 1 PIM2 di dalem toko kecil yg jual accessories kamar (CMIIW), jadi gw sempet ga sadar udah ngelewatin Sweet Monster ini pas lagi jalan-jalan, apalagi gara" ga ada costumernya.

Pas lagi mau order, gw minta tester popcorn terus dikasih. Menurut gw rasa popcorn mereka biasa aja, masih kalah jauh sama G****t yang biasa jadi oleh-oleh dari LN.

But, for the ice cream, I couldn't say the same. Rasa ice creamnya itu buttery banget dan manisnya pas! Sayang toppingnya pelit buat yang Salted Peanut Butter. Sedangkan kalo yg toppingnya popcorn justru more than generous. Dari valuenya, I think 30-40k is more than enough to enjoy this buttery soft serve ice cream. It's worth the hype!

Kemarin Minggu ke sini bareng nyokap gw pas sekitar jam 11an dan (mungkin) kami adalah costumer pertama pas hari itu. Kami duduk di sofa yang comfy lalu setelah bingung" milih menu, akhirnya kami order signature dessert, yaitu.......

- Baked Marquis Chocolate Pudding with Cookies and Cream Ice Cream (60k)
Simplenya, ini adalah choco lava cake that comes with a cookies and cream ice cream. Kata pelayannya mesti nunggu 15-20 menit karena butuh proses buat ngebikin lava cake ini. Gw ga itungin waktu pasnya, tapi karena waktu itu cuman ada gw dan nyokap gw di Sweet Hut, jadinya cepet keluarnya sesuai perkiraan (sekitar 15 menit). Walaupun attempt buat ngebikin bentuk hati dari powdered sugarnya sedikit "fail", tapi rasanya sukses bikin gw dan nyokap ketagihan. Melted chocolate didalemnya juga cukup generous.

Gw paling anti sama makanan yang overly sweet, dan choco lava ini pas banget kadar sweetness buat gw karena diimbangin sama isinya yaitu bitter-sweet dark chocolate. Eskrimnya sih standar aja, but that's OK, soalnya main star dari dish ini kan si choco lava cake!

- Fresh Mango Sago Pomelo Soup (38k)
Rasanya soupnya comparable sama mango soup punya H**g T**g dan menurut gw not really special. Rasa buah mangganya lumayan manis tapi ga gitu "juicy". Nah, yang unik, ada potongan jeruk bali sebagai topping yang blend in well sama butiran jelly/pudding sehingga rasanya ga cuman sekedar manga doang.

Craving for yakitori and have a few budget to spend?
Then give this place a go!

The ambience here is surprisingly good. I've always liked cozy japanese pop-styles restaurants that plays actual hits japanese songs. This place offers both of them!

I also give thumbs up for the food and service. The waiters are responsive and your order will be served no time! The food's quality and quantity is decent for its price. Don't expect strongly-seasoned-or-flavoured foods in this restaurant, because I think they keep the taste original to the liking for the Japanese people.