Dulu sebelum pandemi, ada beberapa cabang KFC yang biasa ku datangi di kala malas memikirkan menu makan siang. Cabang-cabang tersebut memiliki suasana yang cukup mirip. Nyaman dan tenang. Tapi kemudian karena pandemi, aku berhenti mengunjungi cabang-cabang favoritku tersebut. Sejak itu, aku beralih ke aplikasi online. Di sana, aku menemukan cabang Jatiasih ini yang paling dekat dengan rumah.
Selama pandemi berlangsung, aku belum pernah mencoba dine-in di cabang Jatiasih. Lalu suatu hari, kakakku bercerita bahwa suaminya merasa cabang yang satu ini terasa lebih suram. Aku pun menjadi penasaran. Benarkah sesuram itu?
Karena penasaran, akhirnya aku memutuskan untuk datang langsung ke sana. Saat masuk, suasananya memang sedikit berbeda dari cabang yang lain. Aku pikir itu karena tirai jendelanya setengah tertutup. Kemudian aku berjalan ke counter, dan memesan Super Besar 2 serta Koolz Chocolate. Aku kira pembayarannya bisa non-tunai, tapi ternyata jika ingin memakai non-tunai, harus menggunakan kiosk. Bagian counter hanya menerima tunai. Berhubung aku suka gagal kalau bayar sendiri di kiosk, akhirnya aku pilih pembayaran tunai.
Saat menunggu pesananku dibuat, aku melihat beberapa pengunjung lain yang baru datang. Setelah pesanan selesai, aku berjalan menuju meja yang kosong sambil memerhatikan para pengunjung tersebut. Ketika pesanan mereka sudah dibuat, mereka berjalan menuju lantai 2. Barulah saat itu aku paham kenapa terasa suram. Itu karena banyak pengunjung yang memilih duduk di lantai 2. Lantai 1 terasa suram karena sepi. Ku kira suasana suram itu karena ada hal mistis. Ternyata dugaanku salah. Ada-ada saja.
Setelah menyadari hal itu, aku jadi bisa fokus menikmati makanan. Di KFC ini, Fried Chicken-nya tidak pernah tidak enak. Kulitnya renyah ditambah bumbu rempah yang meresap ke dalam dagingnya selalu membuatku ketagihan hingga rasanya memesan satu saja tidak cukup.
Selain Fried Chicken, aku juga mencoba menu Koolz Chocolate. Aku jarang memesan dessert di KFC, tapi kali ini aku penasaran apakah es krimnya akan seenak fried chicken-nya. Ternyata memang enak. Es krimnya terasa lembut saat meleleh di lidah. Rasa coklatnya juga enak. Manis, tapi tidak terlalu dominan. Gara-gara ini, aku jadi penasaran ingin mencoba menu lainnya. (>.<)