Tatap Moeka

Kalau dikunjungan sebelumnya saya dan teman-teman menikmati suasana lantai bawah Tatap Moeka, kini dikunjungan berikutnya, saya dan teman-teman, giliran menghabiskan waktu di lantai atas yang ternyata engga kalah nyaman. Suasana tenang, membuat Tatap Moeka sangat cocok dijadikan sebagai tempat nugas atau sekedar menghabiskan waktu sambil bercengkerama bersama keluarga, teman ataupun orang terkasih.

Menu pertama yang saya icip kali ini adalah Sop Buntut Bakar ala TaMoe (Rp.55.000,-). Kuah sop berisi potongan kentang, wortel, daging dan kondimen lain disajikan terpisah didalam wadah. Cita rasa kuahnya mirip sama buatan ibu di rumah, gurih kaldu dan hangat ladanya pas dilidah. Buntut bakar yang dilumuri bumbu kecap terasa empuk pas digigit dan kaya akan sensasi manis gurih.

Selanjutnya, setelah puas dengan sajian berkuah khas Indonesia, saya beralih ke menu fusion yang merupakan perpaduan masakan Italia dan Padang yaitu Spaghetti Rendang (Rp.28.000,-). Tekstur spaghetti-nya sendiri lembut dan kenyal. Siraman bumbu rendang otentik yang strong beserta potongan daging yang empuk, membuat sajian ini terasa modern sekaligus klasik dalam tiap suapannya.

Menu berikutnya ada Chicken Teriyaki with Buttered Rice (Rp.40.000,-) ayam masak saus manis creamy ala Jepang ketemu sama nasi dengan lumuran butter, beneran langsung lumer dimulut. Saya suka sama konsep makanan gurih bernuansa sedikit manis, jadi bikin saya semakin berselera. Hampir mirip dengan buttered rice, Hongkong Fried Rice (Rp.27.000,-) ala Tatap Moeka pun begitu memikat lidah. Rasa nasi goreng yang asin gurih, diberi tambahan potongan ayam, telur, calamari, sayur dan acar.

Dan menu terakhir ada seporsi Bihun Goreng (Rp.18.000,-) menu khas abang-abang gerobak ini tampil apa adanya dengan tambahan telor ceplok, kerupuk dan acar. Rasa bihunnya manis gurih, teksturnya lembut dan tingkat kematangannya pas. Sebagai pelepas dahaga, saya pun memilih Morning Glory (Rp.23.000,-) yang merupakan jus buah hasil campuran sirsak dengan buah naga. Rasanya manis, seger, dan kentel banget...

Kebetulan bareng temen-temen di Depok, sekalian nyobain Tatap Moeka
Tempatnya di pinggir jalan besar gitu, jadi seharusnya sih gampang di notice yaa
Lantai 1-nya kecil, kalau lantai lantai 2-nya sih lumayan luas. Kalau mau nongkrong yg butuh kursi banyak atau sambil nugas, mending di lantai 2-nya. Staffsnya ramah bangeett, helpful juga waktu beberapa kali aku mintain cutlery

Waktu ke sini nyobain beberapa menu:
-Nasi goreng hongkong
-Spaghetti rendang
-Sop Buntut Bakar
-Bihun goreng
-Chicken teriyaki butter rice

Diantara menu yang aku cobain, paling favorit si Bihun Goreng
Teksturnya kenyal dan bumbunya berasa pas aja gitu. Porsinya juga banyak😆

Untuk minumnya aku pilih nyoba Sunrise Cheers, seger banget apalagi waktu panas-panas.

Yang sering lewat Margonda Depok pasti pernah memperhatikan keberadaan Tatap Moeka, tempat yang ternyata tidak hanya menyenangkan untuk mengopi, tapi juga makan--dan bertatap moeka dengan teman-teman, kayak yang saya lakukan. Dua kali bertandang, alhamdulillah puas dengan cita rasa makanan dan juga harga dong.

Makanan yang dijual Tatap Moeka bervariasi. Kali ini kami coba yang unik yakni spaghetti rendang, hidangan fusi Minang dan Italia. Yang doyan rendang pasti bakal suka, karena bertabur suiran daging rendang plus telur puyuh dengan bumbu yang medok. Hidangan yang ditata dengan apik ini harganya Rp28 ribu saja.

Jadi, harga makanan dan minuman Tatap Moeka rata-rata di bawah 30 ribu, dengan banyak di antaranya yang masih di kisaran belasan ribu. Yang termasuk belasan ribu itu adalah bihun goreng yang enak banget (kata saya yang tidak suka bihun soun misoa dan sejenisnya). Bumbunya meresap jadi lidah bisa meresapi segala rasa gurih, sedikit manis, dan sedikit pedas yang saya harapkan dari hidangan ini.

Hongkong fried rice (dengan calamari), chicken teriyaki with buttered rice (nasinya wangi!), dan sop buntut bakar ala tamoe (daging buntutnya lembut dan juicy) adalah hidangan-hidangan lain yang kami coba. Sebagai penyegar tenggorok sehabis makan berat, saya pilih minum afternoon glance, jus buah naga yang diberi perasa hazelnut. Sedikit terlalu manis buat selera saya yang biasa minum kopi, memang seharusnya saya pesan kopi saja.

Kesini pas banget waktunya lagi pengen ngemil & memang lagi ga mau makan berat, dilihat dari menunya pilihannya variatif banget. Apa aja ada disini dari menu Western, Italia, Indonesia & menu Kopi juga ada disini...

Menurut gw pribadi tempatnya nyaman tenang & bisa bikin santai, bersih juga. Tatap Moeka ini cocok banget untuk anak kuliahan ngerjain Tugas disini karena didukung dengan suasannya yang tenang juga. Sepertinya memang pangsa pasarnya untuk anak2 kuliahan sih, karena lokasinyapun dekat dengan Gundar & banyaknya kostan di daerah sekitarnya. Oiya, ada Musholahnya juga di Lantai 2 & Musholahnya itu bersih, jadi pas datang waktunya sholat ga perlu bingung cari2 Musholah lagi...

Gw cobain, Toast Bread with Banana, Macchiato, Afternoon Glance.

- Toast Bread with Banana: Roti Panggang dengan isian Pisang panggang didalamnya & topping cerres diatasnya. Kematangannya pas ga over, jadi agak kering rotinya & Pisangnya ga terlalu kelembekan. Untuk ngemil santai sangat cocok untuk dicoba ini.

- Macchiato: Salah satu menu Kopi yang ada di Tatap Moeka ini ga sembarangan sih, ga hanya jadi menu pelengkap aja menu2 Kopi disini juga cukup niat disajikan. Pahitnya cukup untuk lidah ini, ga terlalu bold tapi ga tipis juga.

- Afternoon Glance: ini tuh Jus Buah Naga yang dicampurkan dengan Hazelnut, untuk Flavour Buah Naganya masih cukup bold dengan taste Hazelnut diujung lidah yang menurut gw cukup unik. ini sih beneran nyegerin...

Untuk pelayanan semua pegawainya ramah2

Lokasinya gabungan sama foodpedia, untuk menu makanan juga ada beberapa makanan yg gabungan dengan menu foodpedia. Bedanya disini ada beberapa menu jus, salah satunya yang gw pesan ada afternoon glance. Afternoon glance ini mix antara jus buah naga dengan hazelnut flavour. Kombinasi yang cukup menarik, dari segi rasa hazelnutnya agak dominan tapi buahnya nyegerin. Tempatnya disini nyaman buat makan sambil nugas atau sekadar bersantai.

Melihat pasar kopi yang cenderung stabil dan ga sepi peminat, Foodpedia seolah ingin mencoba peruntungan dengan membuka coffeeshop. Maka lahirlah Tatap Moeka yang bersebelahan dengan Foodpedia. Jangan heran atau bingung dengan tidak adanya plang atau signage bertuliskan Tatap Moeka di depan, karena mereka memang belum memasang. Jadi kalo mau ke Tatap Moeka patokannya adalah Foodpedia yang berada tak jauh dari kampus Gundar Margonda, dijamin kamu gak akan salah alamat.

Karena memang berada dalam satu atap, akses menuju Tatap Moeka ya harus melalui Foodpedia. Sebuah sekat tembok yang dibongkar menjadi pembatas keduanya. Desain Tatap Moeka bisa dibilang cukup apik, instagenic dan sangat nyaman. Ada beberapa set kursi sofa, tempat duduk amfiteater, serta ornamen-ornamen ruang variatif yang memanjakan mata. Fasilitasnya pun lengkap meski serba minimalis, ada musholla, toilet yang bersih, colokan di setiap seating table, musik latar yang easy listening dan pelayanan yang ramah. Mereka juga memiliki lantai atas yang kualitasnya mirip dengan lantai bawah.

Perjalanan kuliner saya dimulai dengan Caesar Salad (Rp.25.000,-) menu makan siang kaya akan vitamin dan serat ini terdiri dari irisan timun, tomat, selada, kol ungu dan potongan roti panggang yang disiram saus mayones dan parutan keju. Rasanya lumayan, tapi kaya masih ada yang kurang. Mungkin kalo ada tambahan irisan telur rebus dan atau potongan ayam, rasanya akan jadi lebih mantap nih. Engga seperti Caesar Salad, Chicken Quesadilla (Rp.19.000,-) justru tampil diluar ekspekasi. Porsinya cukup besar dengan isian lengkap berupa potongan ayam dan sayuran. Meski dari segi rasa masih dominan bermain dengan saus dan mayones, tapi menu ini malah lebih enak dan memuaskan.

Tak ketinggalan saya pun memesan menu cemilan favorit, apalagi kalo bukan Pisang Bakar (Rp.25.000,-) pisangnya dibakar seperti dipanggang diatas wajan sebentar, jadi sensasi pembakarannya agak kurang. Toppingnya berupa siraman SKM coklat dan parutan keju. Enak, tapi belum bisa membuai saya sampe yang merem melek gitu. Minumnya saya pesan Kopi Dalgona (Rp.17.000,-) untuk rasa, kopinya cenderung bitter dan agak kemanisan. Foamy dalgona nya udah lembut, tapi saya pernah bikin sendiri dan rasanya bisa lebih enak dari ini...