Sudah lama tertarik melihat penampakan Babah Koffie yang satu Lokasi dengan hotel House of Tugu. Ternyata di sini juga terdapat restoran Jajaghu, jadi bisa sekaligus nongkrong di dua area. Bagi para tamu yang menginap di hotel, terdapat akses langsung menuju restoran dan juga kedai kopi. Walau terletak dalam Lokasi yang sama, perlu diperhatikan jam operasinya. Jika kedai kopi sudah buka sedari pagi maka restoran Jajaghu baru buka jam 12 siang.
Awalnya saya maunya makan siang dulu baru nongkrong di kedai kopi. Tapi akhirnya nongkrong dulu sebentar di kedai kopi baru deh ke restoran lalu balik lagi ke kedai kopi, karena kami sudah mager mau keluar. Cuaca panas ya, rasanya enggan keluar dari tempat yang menawarkan kenyamanan.
Jadi, awalnya saya pesan:
Hot Chocolate (IDR 42K)
Saya suka, susu chocolatenya berasa, tidak terlalu manis, penampakan latte art-nya juga cantik.
Temen saya pesen kue blackforest yang mengandung rum, dan walau menurut kami gak terdeteksi rasa rum-nya, kuenya tetap enak kok. Tekstur kuenya lembut dan rasanya tidak manis yang berlebihan.
Setelah makan siang di Jajaghu, akhirnya kami balik lagi nongkrong di kedai kopi ini. Dan tebak, dapat tempat duduk yang sama seperti sebelumnya. Kebetulan saja sih tempat tersebut tengah kosong, walau pengunjungnya sudah lebih ramai dari yang sebelumnya.
Kali ini saya pesan cake Dulce de leche cake with burnt pineapple & rum. Again, rum-nya gak berasa sih, tapi tekstur kue ini sama lembutnya dengan yang sebelumnya. Untuk minumnya saya pesan iced tea cascara lemon. Jadi the ini bahannya dari kulit kopi yang sudah dikeringkan. Rasanya seperti minum iced lemon tea, tapi lemonnya lebih overpowering, jadi ada bitter after taste.
Selain karena cuaca di luar panas banget, yang kami suka di sini adalah pelayanannya yang ramah banget. Mereka tidak memaksa saya harus pesan sesuatu selagi menunggu restoran Jajaghu buka untuk pengunjung. Akhirnya saya dan teman berinisiatif memesan saja dulu dan jadi keenakan berbincang.
Kedua, teman saya menyukai ketenangan di kedai kopi ini. Walau ada pengunjung yang datang dengan rombongan, tapi mereka gak bising ketika mengobrol.
Ketiga, jarak antara meja yang satu dengan yang lainnya lumayan jauh. Ada juga sih beberapa yang terhitung berdekatan, tapi masih ok. Jadi para pengunjung bisa tenang mengobrol, kecuali kita niat banget mau nguping pembicaraan meja sebelah.
Keempat, ada peraturan tertulis di dinding agar semua pengunjung saling menjaga privacy satu sama lain. Jadi, kalaupun mau foto-foto (kalau gak salah ingat, hanya kamera handphone yang diperkenankan) ya sebisa mungkin hindari wajah pengunjung lain tertangkap kamera. Kita juga tidak mau kan lagi membuka mulut lebar buat makan eh kefoto sama pengunjung lain.
Di sini ada area semi outdoor dan pastinya indoor yang beneran nyaman banget. Pelayanannya juga ramah dan ketika jiwa OOTD saya kumat dan minta tolong difotoin, mereka juga berkenan membantu. Mudah-mudahan bisa balik lagi suatu hari nanti.