Ke sini Sabtu siang lalu sama suami sekalian napak tilas ke tempat kami pacaran dulu *uhuk*Â
Lokasinya sekarang ada di lantai 2, agak mojok. Ada smoking area di dalam, jadi kami lebih pilih duduk di area luar. Tempatnya cukup spacious dan cocok juga untuk kumpul keluarga atau reunian. Staffnya ramah, informatif, dan responsif saat melayani kami. Waktu tunggu pesanan kurang lebih 15-20 menitan.Â
Kembang Lawang ini menyajikan berbagai menu masakan Indonesia, pilihannya cukup banyak. Akhirnya kami pilih menu sebagai berikut:Â
- Tempe Mendoan (6k/ pc): Awalnya saya gak minat karena lagi gak begitu pengen makan gorengan. Si suami pesan 3 pcs dengan sambal kecap. Setelah mendoannya datang, dan lihat sambal kecapnya, imanku pun goyah. Sambal kecapnya tempting banget, dengan irisan rawit, tomat, dan bawang merah segar. Di piringnya juga disediakan tambahan rawit kalau mau lebih pedas lagi. Rasanya pas dan bikin nagih!Â
- Steak Djawa (75k): Lagi kangen masakan ala Jawa, dan emang udah jarang banget makan bistik jawa. Akhirnya saya pesan ini. Staffnya mengingatkan kalau menu ini dimasak lebih lama supaya lebih empuk. Steak dengan saus yang rasanya manis dan gurih ini disajikan dengan aneka sayuran rebus yang bumbunya pas. Uniknya, si sayuran ini ditaruh di mangkuk yang terbuat dari pangsit goreng, jadi rasanya makin enak. Biasanya, bistik jawa dihidangkan dengan kentang goreng atau kentang rebus, tapi yang ini beda. Mereka pakai kentang balado dan bawang goreng yang cukup banyak, yang makin bikin aneka cita rasa masakan Indonesia jadi satu. Ada satu nih yang disayangkan, menurut saya potongan dagingnya agak ketebalan, jadi bumbunya kurang meresap sampai ke dalam. Biasanya saya makan bistik jawa dengan potongan daging tipis dan melebar, jadi bumbunya terasa banget.Â
- Konro Bakar (79,5k): Mereka menyajikan beberapa pilihan saus untuk konronya. Si suami pilih saus blackpepper dan tambahan nasi. Konronya datang dengan porsi yang besar (bisa untuk sharing), ada 2 bones, dengan tambahan lalapan. Idem dengan si Steak Djawa, sebenarnya bumbunya enak, tapi sayang menurut kami potongan dagingnya agak ketebalan (atau entah kurang lama dimasaknya), jadi kurang empuk. Jadi si suami kudu ekstra usaha buat motong dagingnya pakai pisau.Â
- Teh Poci: Teh poci dengan gula batu sepertinya adalah minuman yang tepat banget buat menemani makan masakan Indonesia yang gurih-gurih. Hangat-hangat segar.Â
- Teh Susu Hangat: Ini beneran teh dicampur susu, bukan teh susu instan. Jadi rasanya beneran nikmat dan manisnya pas.