Karena nasi bali buatan Sate Khas Senayan yang model saat ini sudah berbeda dari dulu, saya mencoba mencari menu alternatifnya, yakni dengan memboyong nasi ayam taliwangnya di cabang Mall Taman Anggrek.
Ternyata jiwa nasi bali Sate Khas Senayan dulu diwarisi ke nasi ayam taliwang ini. Kulit ayam, sate pentul ayam, dan sambal kacangnya terlihat di sini, sama seperti nasi bali Sate Khas Senayan dulu. Dengan tambahan ayam taliwang yang cukup gurih dan sedikit pedas, plus plecing kangkung. Seporsinya 62 ribu belum termasuk pajak saja.
Nasi taliwangnya enak sih. Namun, karena tidak ada servis charge, servisnya agak bland. Saya pesan juga soto ambengan, kuahnya pelit. Plecing kangkung di nasi taliwangnya juga sebetulnya sedikit becek, dan terakhir, sosis solonya paling mengecewakan, tidak seperti cabang lain sosis solonya.
Terlepas dari tawarnya pelayanan di sana, satenya sendiri dan saus kacangnya masih sama saja, memang satenya paling legendaris, halus, dan legit. Ketopraknya juga cukup meriah, dengan tambahan bakwan dan dadar rawis.
Sate Khas Senayan sana yang bersebelahan gerai kue dadar Pancious juga cukup luas, sedikit gelap, ramah disabilitas, dan interior yang khas Sate Khas Senayan. Apalagi, terlihat lampu gantung di bagian kasir seperti cabangnya di Cideng, dan dinding cokelat.
Dan yang perlu diketahui, diluar pelengkap kangkungnya, saya doyan nasi taliwangnya.
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconk