Kunokini

Pertama masuk restoran, fascinated sama tempatnya, interiornya bagus dan luas, jadi bisa tetap physical distancing.
Saya pesan beef schnitzel, daging sapi dibalurin tepung. Rasanya tidak ada masalah, tapi tidak spesial juga. Side sayurannya rasanya seperti cah sayuran masakan indonesia, tidak seperti masakan western, jadi sedikit tidak nyambung. Ada dapat saus jamur & mashed potato juga. Mashed potatonya lumayan creamy & masih ada teksturnya jadi tidak eneg.
Untuk minuman saya pesan apple tea, enak kok.

Kata teman-teman saya, masakan indonesianya lebih enak dan gurih. Mungkin mereka speciality di masakan indonesia.

Kalau dibandingkan dengan harga, yaa cocoklah untuk makan cantik & mewah.

Kali kedua kesini, tapi untuk kali ini beneran bisa cobain makanan yang memang ada di menu book mereka setelah yang pertama kali dulu cicipin menu buat undangan soft opening.

Pesennya kali ini menu dari chef creation yaitu beef schnitzel, si tenderloin lokal goreng tepung dengan saus jamur disajlkan dengan sayuran & pilihan kentang goreng / potato wedges / mash potato. Harganya sendiri 75 ribu.
Untuk rasanya keseluruhan oke, tebel dagingnya pas dan keempukan dagingnya juga standard, ga empuk bgt juga ga keras bgt, tapi kulit luarnya ini renyah kok, bagus. Sukanya disini sausnya lumayan banyak & porsi kentangnya juga banyak, auto kenyang.

Satu lagi buat pencuci mulut pesen es pisang ijo, tapi karena dateng duluan, jadi kemakan dulu sebelum beef schnitzelnya datang.. heeaaa

Es pisang ijonya ini menurutku lumayan, isi bubur sumsumnya enak tapi menggumpal jadi ga rata di kuah santennya, pisang ijonya sesikit kurang manis tapi kulit ijonya kenyal,, saran, kontras warna ijo kuahnya dipertajam lagi donk biar lebih menggugah selera.


Wenak sih makan disini dengan suasana yang bikin nyaman karena konsep & tata letak furniturenya rapih plus nuansa penerangannya juga bagus, dan juga luas lho.

Oh ya, makan disini aku dapet potongan dari voucher pergikuliner yg aku klaim, lumayan buat meringankan bill, makasih pergikuliner.