RI 347 | Rihana & Ismail

Tempatnya selalu ramai, apalagi di jam makan siang atau malam. Resto khas makanan sunda ini tampil dengan saung-saung lesehan. Paling pas datang kesini bersama keluarga.

Sate Ayamnya juara banget, kuahnya kental dan dagingnya empuk. Karedok, rasanya juga enak, sayurannya fresh, bumbu kacangnya pas lengkap dengan tahu tempe dan kerupuk.

Gurame Asam Manis, dagingnya lembut bumbunya juga meresap. Oncom Leunca, oncom dipotong dadu ditumis pake leunca, ini enak banget rasanya gurih segar. Tempe Mendoan, kurang kering & kurang gurih.

Shafa Kabab adalah salah satu jajanan yang sudah legendaris. Lebih dari 10 tahun berjualan kebab di tempat yang sama tanpa pindah-pindah. Bukanya mulai jam 6 malam sampai tengah malam. Kalau weekend biasanya antriannya panjang kadang sampai waiting list

Ada berbagai macam ukuran kebab, mulai dari yang kecil-sedang-besar-libanis-jumbo. Harganya kisaran 10k-25k, makin besar makin mahal. Favorite saya sih yang libanis, karena ukurannya pas tidak kekecilan atau kebanyakan. Kalau mau sharing pilih yang jumbo oke banget bisa dibagi 2-3 orang.

Isian kebabnya ada daging sapi yang sudah dikasih bumbu & di iris, salada, bawang bombay, keju lembaran, saus sambal dan mayones. Soal rasa sudah tidak diragukan lagi, rasa kebabnya tuh authentic sekali. Sangat terasa khas wangi daging bakarnya, rotinya lembut dan isiannya pun padat.

Biasanya ayam geprek hanya di geprek diulekan beserta dengan tulangnya dan diberi sambal diatasnya.

Kalau yang ini beda, ayamnya bener-bener tanpa tulang yang di geprek diaduk dengan bumbu dan sambal. Rasa bumbunya ada khasnya, seperti paduan bumbu kari dan sambal. Ayamnya kering luarnya dan lembut dalamnya. Rasanya enak banget, wangi bumbu karinya terasa banget. Ayam geprek disimpan diatas nasi panas yang pulen dan ditambahkan irisan ketimun.

Ada macam-macam level mulai dari 1-5, kalau saya sukanya level 2 karena pedasnya pas ga terlalu berlebihan. Ada berbagai macam topping juga, tambahan keju parut atau keju mozarella+telur dadar bisa.

Lokasi didekat Kebun Raya Bogor, ga salah masih banyak pohon di kawasan ini. Bangunannya seperti rumah jaman dahulu dengan konsep Eropa. Niatnya saya ingin duduk dibagian lampu gantung khas-nya Kuki tapi ternyata udah ada yang reservasi. Jadi akhirnya pilih diluar, walaupun smoking area tapi jarak kursi jauh-jauhan, aman deh kalau yang ga suka asap rokok.

Chicken Cream Pasta (35k), ini seperti pasta Carbonara, isiannya ada daging aja yang dipotong dadu dan cream keju yang penuh. Rasanya gurih dan asin. Spagetthi Ogli alio (35k), harusnya pasta yang satu ini rasanya pedas, tapi pas kemarin cobain rasanya ga pedas, malah cenderung berminyak banget deh. Jadinya enek karena terlalu berminyak.

Fish Burger and Fries (35), Rotinya masih hangat, sepertinya dipanggang lagi, sayurnya juga banyak dapat 2 sauce (sambal & BBQ). Kentang gorengnya kering diluar lembut di dalam. Pisang Bakar Peanut Butter (25k), saya request jangan pake susu kental manis, eh ternyata malah dipakein kejunya. Niatnya sih mau cemilan pisang bakar polosan gitu cuma topping Peanut Butter saja.

Ice Caffe Latte (19k), rasanya biasa aja sih kopinya tidak begitu terasa cenderung encer. Iced Tea (9k), minuman ini paling aman deh kalau udah males cobain yang aneh-aneh, karena biasanya selalu enak aja.

Roti Sobek kekinian khas Bogor. Roti yang dipotong dan diisi topping sesuai selera. Saya pilih isinya Coklat Keju (23k), agak kaget pas liat coklatnya ditumpahin banyak bangeeeet. Belum beres kaget liat coklatnya yang lumer, eh ada tambahan parutan keju yang ternyata sama banyaknya, sampe tumpah-tumpah.

Kalau buat rasa memang enak perpaduan antara coklat & keju pas banget. Hanya saja tekstur rotinya kurang lembut, seperti roti jadul yang agak keras. Tapi kalau buat saya sih makan 1 potong udah cukup banget. Kalau makan roti ini harus siapin tisu yang banyak, soalnya lumer coklatnya kemana-mana.