Eat Drink Enjoy

Nama penjualnya itu Bapak Didi, dulu sih dia selalu mangkal di jalan Otista, persis sebrang TIKI. Tapi sejak beberapa tahun belakangan ini tempat jualannya pindah ke dalam gang Ijan sebrang posyandu.

Nah, yang dijual itu ada 2 macam kupat tahu, yaitu yang disiram saus kacang dan yang disiram kuah petis. Kalau buru-buru mendingan beli yang saus kacang karena ready tinggal dituang. Kalau yang petis lama, harus nunggu Bapaknya bikin dulu, ngulek kacang dan petis.

Hari ini aku beli :

- Kupat tahu saus kacang : Saus kacangnya halus, gurih dan legit banget, kupatnya pun wangi karena dibungkus daun (ada kan tukang jualan yang kupatnya dibungkus plastik). Tahunya garing, tapi bagian dalamnya masih lembut.

Harga seporsi 12 ribu, memang lebih mahal dibanding tukang kupat tahu lain, tapi buat aku rasanya memang jauh lebih enak.

Kreasi unik cendol salah satunya ada di sini, katanya sih pakai susu low fat. Ada banyak rasa sebenernya, cuma kalau tabrak rasa dengan campuran gula aren rasanya kurang cocok jadi aku beli yang original aja.

Bisa pilih ukuran Medium atau Large. Mediumnya aja kena 18 rb, mahal sih menurut aku, soalnya dia masukin es juga banyak jadi meskipun cup full tapi isinya ga segitu.

Kalau dari segi rasa sih, biasa aja selayaknya cendol Elizabeth, gulanya memang wangi tapi pegawenya kebanyakan kasih jadi terasa manis sekali.

Aku sih prefer cendol versi biasa aja dibanding yang ini.

Hari ini jalan-jalan ke bazaar makanan Rame Rasa di Mekarwangi dan mampir ke stand Theoby. Aku tertarik karena kreasi siomay babinya beda gitu sih, jadi penasaran banget.

- Siomay ham and cheese (12k) : Daging babinya kerasa, pas dibelah ada kejunya kotak dadu gitu, aku paling suka di antara semua tuh yang ini, ham-nya juga berasa loh.

- Siomay salted egg (10k) : Katanya Theoby pelopor siomay salted egg, jadi wajib ya kita nyobain rasa ini. Menurut aku malah biasa aja, enak sih tapi ga seenak yang ham cheese.

- Siomay mozzarela (10k) : Yang ini harus nunggu dulu dibakar, aku suka sih kalau yang ini rasa asli siomay masih berasa dan kejunya melted panas gitu, pas banget deh.

Kalau ke Sudirman Street pasti bakal mampir beli lagi.

Berrymun ini jualnya beverage, yaitu smoothies. Pilihan rasanya ada 3, strawberry (yang kayaknya paling sering dibeli), blueberry dan sunkist.

- Strawberry smoothies (20k) : Aku beli size kecil aja, soalnya aku lihat ini smoothies yang high calorie. Kalau mau size gede bedanya cuma 8k aja, jadi kalau berdua mendingan sekalian beli yang besar.
Rasanya enak ko, soalnya dia masukin gula, susu kental manisnya banyak. Belum lagi ditambah 1 scoop of strawberry ice cream.

Yang aku suka, setelah jadi dia kasih taburan strawberry cincang gitu, berasa fresh asem manis. Enak banget apalagi dimakan pas cuaca lagi panas.

Kantin Wulandari letaknya di perumahan Kopo Permai, dulu pertama kali makan ga ngeh kalau porsinya gede, makan cuma berdua tapi pesen 2 menu, alhasil dibungkus sisanya ga bisa ngabisin.

Malam ini aku beli lagi :

1. Sapo tahu sapi (25k) : Kuahnya berasa gurih dan isian daging sapinya lumayan banyak. Rasanya enak, tipikal chinese resto.

2. Puyunghai seafood (23k) : Rasanya ga cuma tepung doang, berasa seafood-nya. Pacar aku bilang masakan di sini jauh lebih enak dimakan waktu panas.. kalau udah dingin jadi berasa agak enek.

2 menu ini bisa dimakan oleh 4 orang ya porsinya. Worthed!

Aku kenal Goela Semoet ini dari beberapa tahun lalu, dia awalnya jual pisang bolen keju dan coklat. Awal makan terkesan dengan pisang bolen dia yang tidak berminyak, beda banget sama pisang bolen di toko oleh-oleh lain yang sampai dusnya basah oleh minyak.

Nah, sekarang ini Goela Semoet udah punya banyak produk lain, salah satunya mochi jepang. Dulu aku pernah beli mochi jepang isi pasta pandan dan kacang merahnya dan itu ENAK parah!

Kali ini aku mau review yang isi ovomaltine :

1 box yang isi ovo hanya ada 8 piece, kalau yang isi pasta pandan atau kacang merah itu isi 10 pc. Terus yang bikin menggugah selera itu wangi mochinya, teksturnya lembut dan kenyal.

Hanya saja yang isian ovo ini kurang konsisten ya, ada yang isinya banyak ada yang sedikit, terus ada yang bocor juga.
Overall enak sih, tapi aku lebih suka yang isi pasta. Agak kurang cocok kalau mochi ini diisi ovo, soalnya jadi ada kriuk2nya.

Aku beli via ojol, harga mochi ovo ini 78 rb, menurut aku mahal sih. Prefer beli yang mochi isi pasta, terakhir beli harganya hanya 60 rb (berasa lebih worthed).

Tips : Mochinya lebih baik disimpan sebentar di kulkas dan dimakan dalam kondisi dingin, bakal jauh lebih enak.

Pagi ini tetiba kepikiran mau makan bubur Capitol, soalnya terakhir makan itu udh lama banget udh belasan taun lalu. Dulu seinget aku dia buka malem, tapi pas googling nongol jam bukanya pagi saja sampai jam 10.

Setiba di gang kasmin, aku agak bingung karena di gerobak tertulis namanya Bubur Parahiyangan, bukan Bubur Capitol.
Pas aku tanya abangnya, dia bilang yang malem namanya Bubur Capitol, kalau pagi Bubur Parahiyangan tapi sama aja buburnya (tapi bingung juga harganya beda).

Pesanan aku itu :
- Bubur 1/2 porsi ati ampela telur pindang (19k) : Buat aku setengah porsinya udh mengenyangkan, ati ampelanya tidak terlalu banyak. Telurnya enak tidak amis, suiran ayamnya juga sedikit sih jadi ga kerasa.

Yang paling terasa itu buburnya encer dan hambar (ga ada rasa rempah) jadi aku tambahin kecap asin agak banyak baru berasa enak.

Untuk bubur ayam yang katanya legend di Bandung ini, rasanya kurang special. Yang membedakan dari tempat bubur lain hanya telur pindang dan kerupuk serta emping yang dikasih melimpah (dikasih 1 mangkuk).

Di tempat ini ada jual cendol Elizabeth yang katanya sih asli, jadi rasanya pasti beda juga sama yang sering dijajakan di pinggir jalan. Selain cendol, ada jual mie, batagor dan gado-gado juga.

1. Yamien manis baso (27k) : Tekstur mie nya bagus, mie kecil dan kenyal tapi sayang citarasanya kemanisan buat aku. Potongan dagingnya gede, berasa pas dimakan ditambah daun bawang yang melimpah.
Baso sapinya juga enak tapi cuma dikasih 2 biji, yang agak ganggu itu kuahnya karena berminyak banget.

2. Es cendol ori (8k) : Variannya banyak sih, bisa pilih ori atau tambah nangka, alpukat, tape ketan dll. Yang aku suka itu gulanya wangi, kental dan manis gurih.
Cuma karena disajikan di gelas tinggi dengan sendok kecil rasanya pas minum jadi kesel sendiri. Ga dikasih sedotan pula, jadi ga aku abisin semua.

Awal duduk itu ada lalat di deket meja, tapi untungnya pas makan lalatnya kabur gatau ke mana, suasana di dalam menurut aku agak gelap.

Aku mau review snack yang dijual persis di depan toko Sidodadi, yaitu colenak dan cincau hijau. Kalau sering berkunjung ke Sidodadi pasti lihat abangnya suka duduk nungguin dagangannya, posisinya di sebelah tukang carabikang.

1. Colenak (5k) : Colenak itu kudapan khas sunda berupa tape atau peyeum yang dibakar kemudian dikasih cocolan gula aren cair yang dikasih parutan kelapa. Tiap aku ke situ sore hari, colenaknya pasti sudah habis. Kebetulan td pagi masih banyak, ini kurang enak ternyata. Tapenya tidak lembut dan kurang manis, masih berasa kayak singkong.

2. Cincau hijau (12k) : Sepertinya untuk menemukan tukang jualan cincau hijau di Bandung sudah sulit ya, tiap kepengen aku pasti belinya di sini. Yang aku suka gulanya itu wangi pandan, tapi santannya jarang aku pake sih, biasanya di rumah aku ganti dengan susu low fat supaya lebih sehat.

Karena cuma gelar dagangan pinggir jalan kita ga bisa makan di tempat, harus take away.