Yanni Karina

Resto ini terkenal sebagai resto makanan Korea yg murah dan hip dengan gadget2 yg bisa dimainkan. Tapi kalau dilihat -  lihat, tidak jauh lebih murah daripada resto Korea lainnya, dengan kualitas yang jauh dibawahnya. Resto ini standard, dengan rasa makanan yang standard, tempatnya mungkin kurang dibanding Mujigae lainnya. Tapi fasilitas yang diberikan mujigae (print foto selfie, tablet di meja) memang menarik dan asik buat kumpul-kumpul

Jadi karena saya merasa tiba - tiba Populi banyak di review dalam dunia perkulineran, saya pun penasaran karena walaupun di review banyak yang mengatakan bahwa Populi sudah ada sejak dahulu kala, tapi saya sendiri tidak pernah melihat restoran ini, walaupun saya sering berada di sekitar Lippo. Akhirnya karena penasaran, saya ke restoran ini dengan semangatnya.

Resto ini ada dekat SS, tempat makan yang sangat populer untuk anak UPH. Buka dari jam 5 sore sampai hampir tengah malam dengna suasana yang oke membuat tempat ini menyenangkan untuk disambangi sehabis kerja.

Sebelum masuk, teman saya bertanya "Beneran yang ini? Harganya berapa?" karena melihat penampilan luar yang terlihat cukup mewah. Saya memberanikan diri karena sudah melihat review dan menu yang mengatakan bahwa harganya murah untuk tempat se hip ini. Akhirnya masuklah kami

Tempatnya sangat nyaman dengan dekor vintage yang unik. Di atas khusus untuk smoking, tidak memakai AC. Kami pun duduk di bawah. Kami memesan Nutela Lava cake, Hot Chocolate, Penne Pesto dan spaghetti de carne. Awalnya kami juga memesan Gyu Don dan cafe late, tapi menu tersebut habis. Kami masuk sekitar jam 10 malam, jadi jam 10 malam sudah banyak yang habis.

Spaghetti de Carne tidak mengecewakan. Baconnya garing dan sausnya cukup creamy. Menurut teman saya yang tidak suka pedas, ia jarang menemukan spaghetti yang bisa mempunyai rasa yang kuat seperti itu (tanpa cabe)

Penne Pesto. Ini pertama kalinya saya makan pasta bersaus pesto, dan saya suka. Pastanya sih nggak special, tapi saya suka dengan deep-fried chicken yang disajikan. Enak! Garing dan Gurih di tengah pasta yang berrempah, hmm...

Hot Chocolatenya, mengecewakan. Rasanya seperti hot chocolate instan yang kebanyakan air.

Dan setelah itu, pesanana terakhir kami. Kami pun menunggu...
lama...
Sampai kami bertanya - tanya  apa yang menyebabkan lambatnya menu Nutella Chocolate Lava yang diklaim sebagai primadona restoran ini.

Ketika ditanya, ternyata menurut waiternya, kue ini memang lama dibuatnya. jadi mungkin mereka sudah kehabisan sehingga membuat lagid ari awal. Jadi ingat, yang mau memesan Nutella Chocolate Lava, proses pembuatannya lama jadi silakan meluangkan waktu, terutama yang mengunjungi tempat ini pada malam hari!

Namun ketika sampai, ternyata memang Nutella Chocolate Lava ini pantas dijadikan raja dari semua hidangan yang ada di restoran ini! Rasanya enak sekali! Lava yang ada di dalamnya hangat dan benar - benar meruah keluar, dan dipadukan dengan krispi yang ada di pinggirannya benar- benar enak! Nutellanya yang dipoleskan di piring kurang menyatu, sih, dan es krim vanilanya sangat ringan rasanya, tapi menyajikan kesegaran tersendiri.

Pelayanannya biasa saja

Overall, a very nice interior  cafe with nice food, I'd say the food was standard but the Nutella Chocolate Lava is on different level!

Sudah lama pengen ngerasain makan di Manhattan Fish Market, tapi nggak jadi terus karena harganya yang cukup menguras kantong, manalagi seafood bukanlah makanan favorite saya. Tapi akhirnya kesampaian deh, dengan adanya voucher Groupon. Tanpa pikir panjang, langsung saya beli, deal!
Dengan voucher tersebut, saya mendapatkan Manhattan Flaming Seafood Platter dan tinggal memesan minum, jadi saya memesan paket perfect catch dan supreme catch dimana selain mendapatkan minum juga mendapatkan soup/salad. Mereka salah dan memberikan sup ketika kami memesan salad, dan akhirnya kami mendapatkan sup free of charge. Lucky!

Setelah itu, platter nya pun dibawa dan udangnya mulai dibakar di dekat meja. Ngeliatnya bener - bener bikin ngiler. Bisa dilihat bahwa platternya terdiri dari cumi goreng tepung, ikan goreng tepung (sepertinya ikan Dori), udang yang tadi dibakar, kerang goreng tepung, lalu dibawahnya ada french fries dan nasi.
Lo and behold, favorit saya adalah nasinya!! Nasinya termasak bersama seafood di atasnya dan meresap rasanya tanpa minyak, enak banget! Favorit teman saya adalah french friesnya (gini deh kalau bukan penggemar seafood makan seafood).

Cumi goreng tepung nya garing di luar, tapi cuminya lembut dan chewy. Akjirnya saya mengerti apa yang selama ini dikatakan orang - orang "Calamari done right". Ikannya seperti fish and chip pada umumnya, tapi rasanya meresap tanpa perlu dicelup ke saus nya sekalipun. Kerangna super amis, saya tidak suka sama sekali. Saya tidak makan udangnya tapi saya yakin pasti enak, yumm. Sup dan chowdernya enak, tapi biasa saja. Minuman di sini patut dicoba, walaupun mahal mereka menggunakan bahan alami berkualitas yang enak sekali.
Pelayanannya menyenangkan, pelayannya sangat menguasai produknya dan bisa memberikan rekomendasi pada kita.
Tempatnya cukup nyaman, dan dekorasinya pun bagus. Sayang sekali resto ini memutuskan tutup di Lippo Karawaci dan akan buka di AEON. Memang harganya cukup mahal, tapi seperti teman saya bilang, "Harga emang nggak bohong ya..."

IKEA, toko furniture yang terkenal karena makanannya... saya penasaran banget dengan makanan di IKEA karena kehebohan yang mengikutinya. Akhirnya bisa juga ke IKEA. Tempat makan di IKEA ada 2, yang satu semacam tempat fast food nya, yang menjual es krim, hot dog, soft drink, dll. dengan harga yang cukup murah, menurut saya. Jelas lebih murah daripada fast food chain ber merk di luar sana. Salah satu alasannya adalah karena sistemnya yang super self-service, misalnya untuk membeli es krim/soft drink kita perlu mengantri untuk membayar dan mendapatkan cone ice cream/gelas soft drink nya, kemudian mengantri lagi untuk mengisi cone dan gelas tersebut. 

Pengalaman mengisi sendiri ice cream nya kayak main timezone, asik! Kita perlu memasukan koin, terus meletakan cone nya. Ice cream nya juga enak, susu nya sangat terasa, mungkin tidak manis bagi orang lain, tapi menurut saya pas. 

Lalu, waktunya untuk mencoba 'hidangan utama', di kantin yang terletak di lantai 3. Gembar gembor tentang swedish meat ball IKEA sudah tersiar sampai kemana-mana, dan tentunya saya sudah tidak sabar ingin mencicip. Seperti apa sih makanan terkenal ini?

Sistem kantinnya kurang lebih sama dengan yang di bawah, kita mengantri, mengambil nampan, memilih makanan yang diletakkan di display (kulkas) seperti kue, salad, dan pie dan mengambil gelas yang bisa diambil sendiri dan diisi ulang dan kemudian maju ke menu utama. Menu utamanya ada beberapa, saya memesan Swedish House Meatballs (tentunya) dan mama terpatok pada Ayam Bakar Taliwang. Setelah itu, ada pilihan seperti waffle, pancake, sosis, sup, dan sebagainya. Akhirnya total kami memesan Ayam Bakar Taliwang, Swedish Meatballs, cheesecake, dan waffle.

1. Swedish Meatball :
Harapan saya mungkin terlalu tinggi terhadap makanan satu ini karena rumornya yang sudah kemana - mana. Not bad, but not that phenomenal. Meatball nya sendiri oke, dan yang membuat enak adalah gravi-nya. Tapi mashed potatonya sangat lembut dan tidak ada kentang yang belum halus, two thumbs up!
2. Ayam bakar Taliwang :
Loves it!! Nasinya agak keras dan makanannya tidak terlalu panas, tapi tetap enak! Ayamnya lembut, ukurannya besar, bumbunya meresap, pokoknya enak! Sambelnya enak dijadikan 'kuah', dan lalapannya segar. Menurut saya, ini lebih enak daripada Swedish Meatball yang diributkan orang - orang*perut orang Indo*. Cuma, harganya memang cukup mahal, 35.000...tapi boleh lah sekali - sekali. Nggak nyangka nemu makanan Indo yang enak di sini. Favorit!
3. Cheesecake
Another hidden gem! Cheesecake disini tidak pernah diributkan, tapi menurut saya bisa mengalahkan cheesecake di bakery ternama yang harga satu slicenya mencapai 30.000an. Disini, cheesecakenya cuma 20.000. Rasanya pas, di paling atas ada lapisan agar dengan rasa lemon yang memberikan kesan segar terhadap keju yang buanyak dan creamy. Lapisan bawahnya pun oke. 
4. Waffle
Terlalu manis, dan bertabrakan sama saus coklatnya, tapi untuk yang suka waffle yang padat, it's good. 

Secara suasana dan pelayanan, memang bukan aspek yang diperhatikan oleh IKEA, selain untuk efisiensi dan mereka sebagai tempat fast food, juga karena ini bukanlah bisnis utama mereka, hanya penunjang bagi pembeli yang sudah lapar. Untuk harga dan rasanya cukup oke walaupun rangenya ke arah tinggi, tapi sebenarnya cukup ekonomis.

Dari luar, terlihat perbedaan yang sangat jelas di right wing lantai 2 Lippo Karawaci. Ada restoran baru, dan yang sangat mencolok. Interiornya monokrom dengan logo biru terang. Meja - mejanya disusun sampai ke koridor jalan. Namanya Amorinos.

Dari yang saya hasil Googling, resto ini belom pernah buka di Indonesia sebelumnya, dan Gelatonya "is to die for". Tanpa pikir panjang, saya langsung masuk. Hoki! Ternyata saat soft openingnya ini, Amorino's memberikan diskon 20% untuk makanan. Sangat perlu dipertimbangkan mengingat harga makanan yang cukup mahal di restoran ini. 

Terlihat owner/manager nya yang menurut tebakan saya masih orang Italia asli yang sudah lama tinggal di Indonesia, dan tak lama kemudian muncul wanita asing pula yang membantu pembuatan dessert. Hm, seperti apa rasanya? 

Sayangnya, saya tidak menyicipi gelato restoran ini karena harganya yang cukup mahal (rp 70.000) dan untuk sementara metode pembayaran hanya bisa lewat cash dan debit BCA. Akhirnya saya berakhir memesan Pappardelle Ai fungi dan  cappucinno. 

Segera setelah kita duduk dan memesan, waiter akan membawakan sekeranjang roti khas Barat yang sudah dipotong - potong dan olive oil dan semacam kecap asin sebagai cocolan. Rotinya sangat asin , membuat kaget saya yang mengira rotinya tawar. Tapi ternyata setelah dicocol ke olive oil/kecap asin, rasanya enak!

Pastanya merupakan pasta homemade, dan rasanya cukup oke di lidah. Creamy tanpa membuntal dan jamurnya pun segar. Capucinno nya bukan favorit saya dari segi rasa, dan dari segi kekuatan pun kurang "nendang".

Over all, resto yang baik, tapi cukup mahal dibandingkan apa yang disajikan. Tapi saya mau kembali lagi, setidaknya untuk mencoba dessert dan gelatonya. 

Dulu, Gokanna adalah salah satu tempat favorit saya untuk makan makanan Jepang, terutama ramen. Snack yang bisa disediakan di awal dan diambil sendiri juga menjadi salah satu daya tarik restoran ini untuk saya. Tapi sekarang sepertinya kualitasnya cukup menurun, bukan lagi resto ala Jepang enak dengan harga murah, tapi menjadi resto ala Jepang yang murah saja. 
Kali ini saya memesan Chicken teriyaki set. Ingat, hal paling menguntungkan ketika makan di Gokanna adalah paket makanannya. Chicken Teriyaki set yang berisi chicken teriyaki, nasi, ebi dan sup lebih murah daripada hanya Chicken Teriyakinya saja. 
Soal rasa, biasa saja. Dagingnya cenderung sedikit, gorengannya juga standard.

Hai! Saya sudah penasaran sama restoran ini dari awal restoran ini buka. Kelihatannya seperti cafe-cafe zaman sekarang untuk anak muda yang suka bikin inovasi yang quirky. Dan kalau dilihat dari menu diluarnya, harganya tidak seberapa mahal, walaupun memang menunya tidak terlihat "wah". Cuma snack iseng untuk makan cantik. 

Menu singnature nya adalah cotton cloud, minuman yang bisa dipesan dengan berbagai rasa dan kemudian dikasih permen kapas di sedotannya. Cantik sekali, dan cocok untuk difoto! Namun sayangnya perlu trik yang cukup  sulit dan kamera serta lighting yang bagus, dan berhubung saya tidak memiliki keduanya ya sudahlah seadanya saja hahaha. 

Minumannya sendiri cukup enak, namun saya agak bingung dengan cara menyantapnya. Dimakan dulu permen kapasnya? Diminum dan meresikokan rambut kita kotor? Jangan khawatir! Dengan cara apapun tetap enak.  Tapi saya punya cara favorit sendiri untuk menyeruput minuman ini : Dimakan permen kapasnya lalu langsung sedot minumnya! Perpaduannya seperti menggelitik di mulut, dan rasanya tambah enak!

Untuk makanannya, saya mencoba waffle mereka yang wanginya suka kemana - mana kalau kita jalan di depan restoran ini. Saya pilih topping coklat dengan Choco Chrunch. Rasanya enak dan manisnya pas, toppingnya banyak tapi tidak membuat belepotan. Tidak seperti waffle lain yang kadang terasa lebih banyak tepung daripada rasa, waffle mereka ini termasuk kesukaan saya. Recommended! 

Pelayannya sendiri terkadang suka tidak perhatian dan sibuk, dan cafe unik ini tidak terlalu nyaman untuk dikunjungi sendirian, tapi untuk hang out bersama teman, cafe ini memiliki beberapa jenis permainan dan ruangan khusus lesehan. Can't wait to try!