Yanni Karina

Oke kedengerannya kayak kafe untuk orang narsis tapi kalau ditawarin mau juga kan .
Dapet buy one get one dr Galaxy Gift, tempatnya emang agak jauh dan terpencil jadi agak sulit dicari, kafe ini bergabung dengan resto bernama Chaum Chaum, menjual masakan Manado.
Kami tidak coba masakan Manado nya karena Klapetart dan es Chaum - Chaum nya habis (katanya itu es kacang merah pake duren), jadi cuma pesan kopi selfie nya. Caranya adalah pilih foto selfie yang kita mau kirim ke nomor WA kafenya yang akan diberikan di sana.

Kenapa selfie? Karena kalau bukan selfie pasti gambarnya kurang jelas (gak rata). Kalau kopinya gak pake selfie, harganya cukup murah. Kalau pake selfie, jadi sekitar 50rb. Pengen coba masakan lainnya tapi yah begitulah. Kopinya enak, gak cuma unik.

Might come back because my auntie are demanding me to bring her there ;). Oh ya, suasananya asuk dan ada wifi gratis!

Kafe ini kurang siap untuk buka dine in, tapi untuk take away, omuffin nya enak. Harga satunya 9.5K, dan sedang ada promo buy 5 get 1.
Ketika saya ke sana siang hari seminggu setelah kafe ini dibuka, saya mencoba memesan cheese teokbokki, katanya belum siap. Lalu saya ketika memesan teokbokki biasa, sudah habis. Waiter nya sepertinya cuma satu, yang lainnya barista. Pesanan juga agak lama keluarnya. Variasi makanan beratnya tidak banyak sepertinya memang tidak terlalu diperuntukan untuk itu.
Makanan yang baru, dipajang, bisa di take away dan menjadi point utama di kafe ini dinamakan omuffin. Teksturnya seperti kombinasi hard dan puff pastry, disajikan dengan krim. Krimnya cukup banyak, pas untuk puff nya. Rasanya juga tidak terlalu manis.
Sedang ada promo buy 5 get 1, jadi saya coba take away. Saya coba rasa green tea, apple cinamon, cookies and cream, cream cheese, pistachio, dan blueberry. Pistachio rasanya seperti krim biasa, eneg. Cream cheese nya ditop dengan meringue. Green tea nya enak, walau di cap "green tea nya palsu!" Sama teman saya. Apple cinamon nya kurang topping. Paling rekomen rasa cream cheese, green tea, dan cookies&cream.
Overall, will be coming back for the omuffin! Untuk makanan beratnya saya kurang ingin coba sih, menunya kurang menarik

Satu hal yang saya suka dari Sukiya adalah karena tidak kena service charge hehe. Karena konsepnya fast food, tip jar ada di depan kasir.
Satu hal yg bikin gak suka adalah banyak Prepackaged paket yang aneh, misalnya ramen ditambahin nasi lagi, mungkin karena kebiasaan orang Indonesia makan Indomie pake nasi.
Makan di Sukiya sendirian kira - kira butuh 40-50rb an kalau dengan minum. Ada 2 jenis paket : kita bisa pesan main course lalu memilih satu di antara 4 paket tambahan seharga 20rb, atau memilih prepackaged paket, yg tidak bisa kita ubah kombinasinya, dengan harga sedikit lebih murah daripada paket biasanya. Prepackaged paket rata - rata 50 -  60rban, sudah dapet main course, satu side course (gyoza, kroket, etc.), nasi atau miso soup, dan itu deal yang cukup oke!
Ada 3 jenis main course, nasi kari, gyudon, dan ramen. Kali ini, saya dan teman saya pesan ramen, karena menurut teman saya, gyudon Yoshinoya lebih enak. Ups! Yang kami coba adalah Tokyo Ramen (shoyu) dan Paitan Ramen (clear soup) dengan side miso soup dan gyoza.
Porsi di Sukiya, setidaknya untuk ramen, besar dan bikin kenyang. Kalau nggak lapar - lapar banget sebaiknya menahan diri buat memesan side course, karena berdua pun kami gak bisa habisin side course nya.

Tokyo Ramen nya enak, kuahnya enak! Paitan ramen gak bisa dibandingin, mungkin oke kalau lagi pengen kuah yang ringan sekali. Rasanya pun samar.
Pas gyozanya sampe, saya kaget karena... Gyozanya digoreng 😂. Saya belum pernah lihat gyoza goreng, dan walaupun suka makanan garing yang kres kres, saya prefer gyoza yg biasa aja.
Miso soupnya enak dan rasa miso nya kerasa banget.
Soal lokasi, walaupun di tengah - tengah dan gak bikin sumpek, mejanya kurang lebar sih rasanya, dan space antar mejanya juga. Kalau mau ngobrol yg agak kenceng takut sebelah - sebelah terganggu.
All in all, will be back again, untuk nyoba main course yg lain.
Recommended : Tokyo Ramen, Miso Soup

Resto ini paling cocok untuk bawa orang banyak untuk makan di tempat karena tempatnya yang besar, punya banyak seat, dan menunya yang beragam : Ada "Oriental Food", "Western Food" dan "Indonesian Food". Harganya pun tergolong murah.  Enak untuk makan iseng kalau kita belum tau mau makan apa; jaminan enak dan gak kecewa dengan harga.
Beberapa kali saya ke sini cukup ramai dan sulit menemukan waiter/waitress yang idle, jadi kadang cukup lama sebelum terlayani.

Pas makan kali ini saya coba cukup banyak menu yaitu :
Asian - Yang rasanya paling kuat dari semuanya, dan lebih murah dari menu main course lain. Dulu saya tau dan sering ke resto ini karena pastanya enak dan murah, namun sekarang saya jadi ingin mencoba menu - menu asianya.
Thai Prawn Mango Salad (22K)

Ini enak banget!! Ini adalah salah satu menu dengan rasa terkuat yang saya coba. Rasanya seperti semburan rasa di lidah, asem manis yang sangat kuat sekali ke asam, dengan mangga mentah dan saus yang mementingkan keasaman. Rasa manis dari saus maupun udangnya menyeimbangkan rasa. 
Ifu Mie Seafood (24K)

Ifu Mie ini tidak berasa seperti mie goreng crispy disiram capcay - enak! Kuahnya kentalnya pas, sayuran dan seafoodnya banyak, dan ifu mie nya sendiri garing tanpa jadi sulit digigit. Nyam! Dan mengingat harganya yang lebih murah dari rata - rata main course lain, ini worth it!
Indonesian - Antara enak atau ada twist secara visual. Menarik!
Sup Tulang Sumsum (43K) 

Tulang sumsum, dengan daging yang sudah dikorek dan dibuat sup, disajikan dengan sedotan untuk menyeruput sumsum dalam tulangnya, dan nasi, emping dan sambal untuk menemani. Saya bukan penggemar sumsumnya - yang harus dimakan selagi hangat atau akan mengeras dan tidak bisa diseruput - tapi saya suka sekali dengan supnya! Kaldunya jelas enak (lihat tulang untuk merendamnya lol), sayurannya nggak over cooked dan dagingnya empuk. Tulangnya agak membuat repot mengkonsumsi supnya sih :P 
Nasi Uduk komplit (28K) 

Nasi uduknya enak. Top! Nggak terlalu berasa santen atau sangat gurih atau sangat asin dibanding "nasi uduk restoran" biasanya, pas. Di suapan pertama saya langsung jatuh cinta. Setelah itu rasanya memudar sih, tapi tetap enak. Ayam gorengnya nggak minyakan, tapi sambelnya kurang berasa. Tahu tempenya juga tidak ada bumbu spesial.
Nasi Goreng Balado (28 K) 

Ini menarik dari segi penampilannya  dari pertama kali liat di menu langsung suka dan pengen coba- lebih seperti nasi tumpeng daripada nasi goreng. Mengerucut ke atas. Karena namanya saya berpikir ini akan pedas - tapi tidak terlalu. Daging yang dipakai untuk nasi goreng ini cukup enak, dan tidak terasa seperti nasi goreng biasa, jadi worth untuk dicoba!
Sate Ayam Lontong (26K)

Sate ini sangat cantik penampilannya! Tidak tahu kenapa, 5 sate berderet di atas saus kacang dengan lontong di depannya terlihat menarik sekali, entah dari piring yang dipakai atau juga dari susunan di piring. Rasanya juga tidak kalah cantik, tapi tidak ada rasa gosong sate abang - abang, hehe.

Pasta - pastanya rata - rata enak, dengan harga 30an, dan sangat generous dalam hal krim tapi tidak demikian dengan kejunya. Pastanya juga biasanya kurang al dente - kurang 'keras' untuk saya, mungkin untuk membuat sensasi meleleh di mulut dengan creamyness nya
Spaghetti Aglio Olio (32K) 

Ini enak, tapi nothing special. Tidak Al Dente juga. Rasanya nggak terlalu kuat - nggak terlalu pedes dan gak terlalu garlicky. Ini juga gak terlalu oily dan yang paling penting nggak berasa kayak sekedar mi goreng, namun dengan harganya, aglio olio ini menyamai level aglio olio di resto lain yang rasanya lebih enak.
Beef Stroganof (34K) 

Rasa sausnya creamy-plain cenderung ke manis, seperti rasa susu UHT vanilla, jadi dihidangkan dengan pasta dan daging sapi kubus yang sudah dimarinate untuk meresap rasanya ... kurang cocok di lidah. Sausnya tidak pekat dan tidak ada hint rasa asin, jadi mungkin tidak memakai keju juga. Kalau sedikit lebih asin mungkin akan lebih enak, tapi tidak terlalu cocok dengan daging sapinya.  Tapi kalau suka dengan rasa seperti ini, pasta dan dagingnya sendiri enak - terutama dagingnya!
Macaroni cheese (32K)

Macaroni yang creamy, ditutupi lapisan keju lalu dipanggang - kedengerannya enak, tapi lapisan kejunya tidak meleleh dan tidak crispy, lebih ke alot, jadi agak mengganggu mac n cheese yang creamy. Tapi mac n cheesenya sendiri enak!  creamy dan smooth. Harus dimakan cepat - cepat ketika masih hangat dan kejunya tidak alot
Banana choco caramel waffle (21K)

Waffle dengan ice cream vanila dan pisang diatas lalu ditaburi saus karamel. Enak! Cuma agak terlalu manis, terutama bagian saus karamel, tapi itu menurut selera masing - masing. Secara keseluruhan not too creamy dan gak bikin eneg
Cookies & Cream Frappe (26K)

Kopi dengan blended Oreo menghasilkan rasa cookies and cream. Kopinya terasa, tapi cookies and cream nya kurang berasa, justru rasanya lebih ke manis latte. Mungkin juga karena oreo nya kurang ke blend, masih utuh cukup besar di bawah gelas. Sentuhan rasa kopinya enak sih 
Chocochip waffle (19K)
The classic choco + choco combination. Es krim chocolate dengan chocochip dan waffle. But here we have a twist : Chocochip nya adanya di piring, bukan campur sama ice cream nya, dan menurut saya pengalaman paling enak makan chocochip ice cream adalah ketika chocochipnya mengeras karena dingin dan kriuk2 pas dimakan. Still taste good, though :3
Demikian insight dari beberapa menunya - karena sangat banyak jadi selalu ada menu tersembunyi yang sangat enak maupun biasa saja - coba saja, tidak akan menyesal kok!

Restoran ini makanannya enak - enak, tapi harganya kurang enak. Nggak sangat mahal sih, tapi termasuk pricy. Rasanya juga bukan yang sangat membekas di dada. Jadi semacam setengah -  setengah, gitu. Tapi karena mereka sering promo jadi okelah

Spaghetti Alfredo (40K)

Oke, spaghetti di sini selama kunjungan saya nggak pernah kelembekan. Selalu Al Dente. Dan saus yang mereka kasih juga enak. Menyatu. Yah, pada dasarnya saya memang suka campuran pasta, krim dan potongan daging. Nggak ada yang miss, tapi gak ada yang spesial juga
White Chocolate Mocha (40K)

Pertama kali hirup, ini membuat saya teringat dengan minuman Starbucks yang pertama kali saya coba, jatuh cinta dan menghilang. Enak sekali! Atau, says memang suka dengan kombinasi ini. Rasanya pas, tidak terlalu manis. Coklat/susunya tidak terlalu menonjol, walau rasa pahit kopi sudag tertutup. Ditambah latte art yang manis, ini impian saya kalau sedang ingin kopi creamy. Hmmm.

Restoran Korea di pinggir jalan.

Di mall aja, resto Korea sering "ngaco" dan rasanya asal "agak mirip Korea". Apalagi soal Teokbokki. Rasanya banyak stand toekbokki yang menyajikan teokbokki yang kelembekan dengan saus yang tipis - rasanya nggak kuat dan kurang kental. Jadi ketika melihat resto ini, harapan saya nggak tinggi sih. Saya kira saya akan menemukan teokbokki instan yang direbus dan dikasih saus asam manis seadanya. Ternyata tidak. 

Teokbokki (15K)

Sausnya kental dengan warna merah menyala yang khas. Teokbokkinya, walau tidak selalu enak, tapi kenyal dan banyak. Ada tambahan - tambahan di sausnya yang berupa kulit dan sayuran. Cukup mirip seperti aslinya di Korea! Toh, teokbokki di Korea juga merupakan makanan jalanan. Dan rasa pedasnya juga berasa, sampai teman saya yang tidak terlalu suka pedas menyerah. Kalau dimakan panas - panas, enak sekali!
Kimbab (15K)

Untuk kimbapnya tidak terlalu spesial, tapi saya suka bahwa mereka memberikan wijen putih - satu hal yang sangat membedakan kimbab dengan sushi maki, menurut saya. Campuran nasinya juga enak dan mengenyangkan, karena untuk 15 ribu porsinya cukup besar.
Untuk tempatnya, biasa aja, dan entah kenapa suka lama sekali penyajiannya. Mungkin teokbokki dimasukan ke kulkas dan harus dicairkan dulu ya. 

Yang pasti saya senang sekali ada resto Korea yang menjual makanan enak terasa Koreanya, murah, dan dekat lagi!

Tapi es teh manis nya terlalu manis

Resto ini cukup murah dari awalnya, tapi dengan promo jadi tambah bikin perut melar ehehehe. Dengan promo 9.900 untuk 3 item dinner, resto ini sangat ramai. Sebenernya ada promo lain yang menggiurkan, yaitu paket keluarga @45K per orang, dan sudah dapat 7 jenis makanan! *kok jadi kayak promo*
Rasanya standard enak, harganya oke. Tempat dan pelayanan biasa aja sih.

Roppan dulunya termasuk tempat snack cukup mahal karena menjual rotinya utuh segiempat. Sejak jadi segitiga, harganya jadi terjangkau dan kita bisa mencoba lebih banyak rasa dengan harga yang sama. Ditambah lokasi Roppan Karawaci yang cukup oke, terutama kalau tempat lain penuh, Roppan bisa dijadikan tempat nongkrong yang asik. Taste good, too!