Darsehsri

Posisinya yang agak masuk ke jalan sawojajar, membuat suasana doea tjangkir seperti hidden gem. Lokasinya bersebelahan dengan wisma bogor permai, tidak jauh dari toko roti bogor permai sendiri.

Menempati sebuah rumah bergaya kolonial, dengan cat putih dan nampak asri. Tempatnya sangat spacious, bagian dalam identik dengan gaya fine dining, sementara di teras belakang suasananya lebih santai.
Pelayanan agak lama dan kualitas makanan ngga sesuai ekspektasi saya.

Saya pesan Steak Jadoel idr 120k, pricey dan rasanya ngga sesuai harganya, potongan dagingnya sedang, alot, susah di potong dan ngga tau itu bagian apa karena ngga ada bagian yang juicy sedikit pun. Bumbunya cuma terasa bawang putih aja, berkuah butter (cmiiw) pelengkapnya potato wedges yang lebih mirip kentang kukus di tukang siomay, buncis dan wortel yang overcooked.

Ubi sticks idr 28k
Menu yang bisa jadi appetizer maupun dessert ini merupakana panganan yang enak, tapi entah kenapa disini saya ngga merasakan itu sama sekali. Ubinya keras, yang mateng cuma sekitar 4 pieces aja, lainnya bukan ubi matang, orang sunda bilang cangor alias ngga empuk.

Jahe Sereh idr 42k
Minuman ini memakai sereh, jahe dan madu. Sebetulnya enak kalau aja serehnya banyak, tapi diminuman ini cenderung hambar.

Ahh sayang sekali, tempatnya udah oke tapi ngga dibarengi dengan kualitas makanan yang enak. Semoga ke depannya ada improvement mengenai kualitas makanan.

Konsep bangunan fat straw cabang bogor ini agak membingungkan buat saya, bangunannya menyerupai rumah panggung, seating area di lantai satu dan lantai dua tapi ordernya di lantai dua. Area parkir, cukup dua mobil dan beberapa kendaraan roda dua, itu pun sempit dan saya memilih parkir di pinggir jalan.

Karena baru buka dua minggu, belum terlalu ramai pengunjung, banyak yang belum tau kalau fat straw buka cabang ketiganya disini. Pelayannya ramah-ramah, orderan agak lama datangnya.

Pesan :
Black magic milk tea with honey boba
Segar, enak, komposisinya juga pas, saya suka karena ngga enek. Tapi baru tau kalau honey boba disini mirip pearlnya minuman serupa merk lain, tapi lebih lembut dan ternyata fat straw pioneernya honey boba, saya suka.

Milk tea with strawberry, pudding, honey boba
Mengobati kecewa karena fat mango disini ngga tersedia, jadi saya pesan menu ini, ada sensasi asamnya dari strawberry saucenya, puddingnya lembut dan milk teanya enak.

Popcorn chicken
Ini enak sekali, ayamnya lembut dan juicy, sayangnya ada beberapa bagian yang asin tapi ada juga yang ngga, intinya ngga merata.

Choco Snow
Dessert nyoklat banget karena serba ice cream, mulai dari chocolate ice cream, chocolate cereal, chocolate mochi dan milo bubuk coklat.

Satu lagi pendatang baru di jalan kantor pos yang sebelumnya udah penuh sama resto ternama seperti kedai kita dan momo milk barn, nasi dulang cianjur rahmawati letaknya satu area dengan kantor pos bogor timur.

Seating area ada outdoor dan indoor, non ac tapi ngga gerah-gerah amat kok. Saya di sambut satu buket pete di pintu masuk, saya pun senyum senyum geli karena ala warung sunda memang khasnya pete gantung di sekitar area tempat makan. Kedai makan ini ala cianjur-an, di sekitar bogor sendiri banyak warung makan kaki lima yang berjualan seperti ini, tapi kalau cari tempat yang agak nyaman tanpa suara bising dan bau knalpot bisa ke nasi dulang cianjur rahmawati ini.

Konsep kedai makan ini ala prasmanan dengan aneka lauk pauk khas masakan sunda, pilihannya banyak, beberapa saya gemari, lainnya biasa aja. Sebetulnya yang terkenal disini nasi liwetan dan ayam gorengnya, next time deh kalau saya rame-rame kesini lagi pasti seru nasi liwetan.

Saya pun hanya ambil beberapa menu kesukaan saya aja, seperti nasi merah, oseng daun pepaya, tahu tumbuk, cumi sotong, udang tusuk, teri impun dan sambal gandaria hahahaha kesukaannya banyak juga ya. Sebanyak itu menghabiskan sekitar 50k saja.
Meskipun di hitung per porsi/sendok, kita tetap bisa beli porsi besar/piring seperti jengkol balado pilihan saya, 10k aja udah dapet sekitar 20 pieces, murah banget kan.

Dari semenjak opening resto ini rame terus, bahkan sampai waiting list kalau weekend. Antusiasme pengunjung buat menikmati aneka sop nikmat cukup tinggi, selain harganya terjangkau, rasanya juga cukup enak.

Kunjungan pertama, saya dibikin ketagihan sama sop buntutnya yang potongannya cukup besar. Pelayanan juga masih oke, pelayannya cukup informatif soal menu meskipun saat itu pengunjung lagi rame-ramenya.

Tapi di kunjungan kedua sedikit kecewa, pasalnya saya datang sendiri, pesan sop tulang rusuk sumsum pakai mie, tahu goreng dan jus kedondong. Pelayannya sudah saya informasikan di awal kalau saya datang sendirian.

Pas datang, sopnya disajikan dalam baskom, BUKAN MAIN!!!! Isinya dua buah tulang sumsum dengan kuah dan potongan daging yang cukup buat 4 orang. Sangat disayangkan, kenapa pelayannya ngga ngasih tau soal porsinya, karena saya cuma memperhatikan nama menu dan harganya. Antara pengen ngakak dan kesal, pelayannya acuh ngga acuh. Terpaksa saya bungkus semua daripada malu di tonton satu restoran, please deh. Satu lagi, saya minta mienya di pisah, eh datang pakai kuah dalam mangkok, duh tambah pusing kepala ini, mau makan enak jadi gagal.

Jus kedondongnya enak, asem seger bisa jadi obat pusing setelah lihat sop dalam baskom.

Saya dan {Ika Nurhayati} menghabiskan jum'at sore kami di coffee shop baru ini. Letaknya di lounge lobby utama hotel The Mirah, spacious, clean dan modern terpancar dari interiornya. Di bagian ujung belakang ada seating
area yang lebih mirip ruang keluarga, lengkap dengan tv lcd dan pemandangan langsung menuju kolam renang hotel.

Pelayanan disini bagus tapi belum seluruhnya staff menguasai informasi menu. Saya pesan tiramisu latte, datangnya vanilla latte dan manis banget. Lalu direkomendasikan cheese cake oleh salah satu pelayannya, pas datang ternyata bolu keju hahahaha. Sepertinya hanya pesanan teman saya yang sukses, Latte dengan latte art rapih dan rasanya cukup enak.

Letaknya yang berada tepat di sebrang kebun raya bogor, membuat coffee shop ini kebagian teduhnya. Lokasinya tepat di jalur komplek bangunan heritage, bergaya kolonial, kopi boutique bogor cukup spacious untuk ukuran sebuah coffee shop.

Sewaktu saya datang masih baru banget opening, masih banyak renovasi di bagian sana sininya dan seating area juga belum banyak pakai "atribut"

Menjajal Mocha dan capuccino, keduanya cukup enak tapi ngga istimewa. Justru yang bikin ketagihan chocolate rocher cake yang ngga di sangka enak banget, coklatnya terasa pas, perpaduan antara dark chocolate dan milk chocolate.

Chef Muto yang lebih terkenal dengan sebutan kungfu chef, meramaikan kuliner di sekitar area sentul city dengan membuka resto sushi bernama Mr. Tanoshi.

Sushi bar dan tatami juga beberapa pasang meja kursi mengisi lantai satu, dimana ngga ketinggalan mural chef muto juga mural negara jepang menghiasi dindingnya. Untuk lantai dua, seating capacity lebih besar, meja kursi sepertinya diperuntukkan acara khusus dengan jumlah tamu cukup banyak, juga tersedia alat musik organ.

Chawan Mushi idr 15k
Porsinya lebih besar dari pada chawan mushi pada umumnya, lembutnya pas dan isian di dalamnya cukup rame, ada kani roll, edamame, prawn, mushroom juga kamaboko.

MR Xusu Moriawase idr 135k
Sushi tangga ini terdiri dari salmon with salmon spicy, scallop with salmon, tuna, beef with salmon and cheese, sushi di sini tidak memakai mirin. Tekstur nasinya cenderung kasar, tidak lembek atau lengket seperti sushi pada umumnya.

Baked Salmon idr 30k
Lumayan enak, baked salmonnya banyak dan nasinya cukup padat, tobiko berwarna hijau menghiasi bagian luar sushi.

Salmon Belly Soup idr 60k
Kurang sesuai dengan ekspektasi saya, salmon belly-nya sedikit sekali, jamur dan daun bawangnya segar, kuahnya cukup enak.