Ika Nurhayati

Tempat ngopi yang letaknya agak ngumpet di dekat Melawai. Kapasitasnya lumayan, dengan area smoking di teras belakang dan depan plus juga ada musala. Frio ini dalam bahasa Spanyol artinya dingin, jadi cocok kan ya kalau saya pesan minuman kopi dingin.

Karena berencana makan siang di tempat lain, saya cuma mampir sebentar, pesan japanese iced coffee dengan biji kopi Toraja (26 ribu) dan pastel yang judulnya pastel jumbo (25 ribu). Mau bahas pastelnya dulu. Enak sih, kulitnya renyah dan isinya penuh, terhidang dengan saus sambal dan saus moster. Tapi ukurannya ternyata enggak jumbo. Sampai staf yang menghidangkan tidak enak hati. Mending beli mi ayam atau chicken teriyaki bowl yang harganya setara, terus sisanya dibungkus atau enggak usah dihabiskan. Oh ya pilihan makanan di Frio Coffee ini bervariasi.

Japanese iced coffee terhidang dengan rasa dan porsi yang proper. Minuman kopi di sini juga bervariasi lo. Selain kopi manual dan kopi berbasis espresso, ada cold brew dan kopi nitro.

Cabang kedai kopi yang posisinya dekat Stasiun Sudirman. Sedikit lebih mungil, hanya berfasilitaskan 3 bangku pengunjung. Lokasinya satu area dengan sebuah salon.
Saya pesan stumpy zest yang terkenal itu. Ini es kopi susu dengan campuran sari lemon asli dan kulit lemon. Ah tak heran jadi favorit banyak orang. Lebih suka ini daripada kopi susu dengan gula aren, karena sensasi rasanya segar! Kopinya juga masih terasa. Saya beli sepaket dengan choco chip cookie yang rasanya lumayan, 31 ribu rupiah.

Ini kafe 2 lantai di halaman sebuah gedung kos. Dibangun dengan tujuan sebagai tempat hang out dan mengerjakan tugas anak kos dan warga sekitar, KozyHub ini cukup luas dengan ruang duduk yang nyaman, termasuk area smoking di sebagian lantai 2.
Pastinya saya yang bukan warga sekitar juga boleh banget mampir. Dan tidak khawatir kelaparan, karena selain kopi dan minuman lain, makanan yang tersedia variatif. Waktu saya dan teman datang, ada donat, beberapa camilan tradisional, nasi kucing, dan nasi goreng. Owner-nya ramah banget, menawari kami icip ini itu tapi karena kami baru makan di tempat lain, hanya sanggup mencomot sepotong combro potek dua hi hi hi.
Kami sendiri pesan pastel (isi 2), donat kentang (isi 2), es kopi gula aren, dan iced americano. Rasa kopi pas, es kopi gula aren setiap komponennya imbang dan iced americano tidak berat. Donat, kata teman saya, rasanya enak tapi sayang teksturnya agak keras. Pastel oke, isi 2 potong berukuran sedang dan cukup bikin kenyang sebagai camilan.

Mungkin karena saya kurang gaul dengan boba, jadi rasanya baru kali ini dengar ada kedai boba yang juga menyajikan makanan—bahkan makanan berat. Jadi akhirnya, kita bisa minum boba sambil ngemil di tempat yang nyaman. Ruang duduk Boba Bae & Eatery ini ber-AC, dengan kapasitas sekitar 20 orang dan berfasilitaskan toilet bersih.
Pertama tentunya ingin tahu kan rasa boba di sini, ya kan ya kan. Oke jadi saya dan 2 teman icip bae original (15 ribu), oreo love (18 ribu), dan ovaltine (18 ribu). Surprised saya sukanya yang oreo love, padahal buat saya yang sukanya minum kopi hitam, ini kelihatannya paling pekat lo. Ini adalah minuman cookies and cream plus boba di dasarnya. Campuran cookies and cream untuk minuman ini pas manisnya, terlihat pekat tapi tidak bikin enek. Bobanya juga rasanya, IMO yang awam soal boba, tidak manis, jadi keseluruhan rasa minuman ini pas mantapnya.
Bae original adalah minuman boba klasik dengan susu, brown sugar, dan boba. Cuma sayang banget boba pada minuman ini menggumpal. Kalau yang ovaltine, kebetulan bukan kesukaan saya. Tapi bukan berarti enggak enak ya, kalau yang suka minuman cokelat sih pasti cocok dengan ovaltine boba ini.
Nah makanan yang ditawarkan Boba Bae lumayan variasinya, dari camilan sampai makanan berat dengan nasi. Harga oke kok, di kisaran 12-30 ribu. Sekalian maksi dengan teman-teman, yang saya coba adalah: fried gyoza (24 ribu), grill sausage bratwurst (12 ribu), roti mariam susu (15 ribu), spicy chicken katsu rice bowl (25 ribu), beef patty steak with fries (27 ribu), dan chicken cordon blue (30 ribu).
Paling suka fried gyoza, dengan isi udang dan ayam yang rasanya enak. Beef patty steak juga surprisingly enak karena bumbu BBQ-nya meresap, padahal penampakannya biasa saja. Yang rasanya unik dan boleh banget dicoba kalau lapar berat adalah spicy chicken katsu rice bowl. Beda dengan chicken katsu umumnya yang pakai saus teriyaki, chicken katsu ini pakai saus bolognese.

Kedai kopi ini boleh mungil, tapi rasa kopinya mantap. Saya sebetulnya peminum kopi hitam, tapi di Kedai Kozu malah terkesan dengan kozu salted caramel (25 ribu). Rasanya beda dengan kopi salted caramel umumnya. Dominan rasa manis dengan sepercik rasa asin menyertai, namun manisnya lembut dan tidak nyelekit, sehingga kopi pun masih sedikit terasa. Ini recommended banget buat yang suka minuman kopi enteng.

Tetap dong saya wajib pesan americano (18 ribu). Americano ala Kozu ini IMO pas takarannya, agak enteng untuk kopi hitam karena begitulah esensi americano—kalau yang pekat itu namanya long black atau kopi tubruk (SOK TAU). Americano ini pakai biji kopi arabika Preanger dan fine robusta Flores Bajawa. Biasanya kopi hitam pakai robusta di mulut saya rasanya agak kasar, tapi karena ini fine robusta atau—pokoknya lebih fine-lah daripada yang biasa ha ha ha ngawur—jadinya americano ini rasanya halus dan itu tadi, enteng.

Kozu signature (18 ribu) atau es kopi susu ala Kozu cocok buat selera saya, yang suka es kopi susu yang setiap komponennya rasanya seimbang. Baik kopi, susu, maupun gula aren, semuanya terasa tapi tidak saling mendominasi. Racikan yang pas!

Satu lagi yang kami icip adalah double choco signature (28 ribu). Sayang meski judulnya double choco, rasa cokelatnya kurang pekat. Ternyata menurut pemilik kedai, ini adalah formula double choco yang kedua, karena formula yang pertama, yang pekat, ternyata kurang disukai pelanggan. Aah kembalikan formula pertama untukku pliiis. Nah minuman Kedai Kozu sendiri banyak variasinya, termasuk artisan tea yang akan segera dirilis. Kami berkesempatan mencicipi teh earl grey, yang wangi dan pekat rasa earl grey-nya.

Kedai Kozu sendiri adalah kedai mungil di teras sebuah kantor di Tebet Timur, di mana pemiliknya juga berkantor di situ. Meski mungil dan biasanya hanya berfasilitaskan 2 meja—kecuali weekend ketika ditambahkan area duduk di sebagian lahan parkir—tapi niat lo, mejanya sampai dirias dengan bunga kering dalam vas. Oh ya pemiliknya menjamin kopi Kedai Kozu aman buat lambung.