Eliza Saliman

Bagi penyuka pizza dan makanan italia lainnya, pasti tau pizza marzano. Sudah ada beberapa cabang dibuka dan biasanya satu area dengan food hall, karena mereka berada di satu naungan group perusahaan.

Kunjungan saya kali ini ke marzano cabang Grand Indonesia, terletak persis di seberang Kinokuniya. Konsep restonya semi terbuka, jadi tidak full di tutupi tembok atau kaca dan hanya di batasi oleh sejenis pagar kecil.

Waktu itu saya pesan Benevento (IDR 75k) yang merupakan salad dengan saus balsamic, jamur portobello, avocado, house dressing dan mixed veggie. Saya suka dengan balsamic reductionya, blended well with the mushroom.

Untuk pasta nya saya pesan, Cavatappi Melanzane Siciliana (IDR 70k) yang merupakan pasta dengan bentuk macaroni, dengan tomato base sauce, daun basil dan keju bocconcini. Pasta nya di masak sampai al dente, tapi secara keseluruhan rasanya kurang rich, mungkin karena memang isi nya tidak terlalu banyak, jadi sedikit membosankan.

Selain itu saya juga pesan pizza Pollo con Funghi (IDR 70k). Base sauce nya adalah saus bechamel, jadi terasa creamy disajikan dengan portobello mushroom dan chicken. A pretty complete dish I think. Rasanya cukup enak.

Secara keseluruhan, pengalaman saya di sana cukup baik, secara pelayanan dan juga rasa makanan yang saya pesan.

Restoran manado memang sedang lagi ngetop - ngetopnya di Jakarta. Banyak banget restoran yang menyajikan makanan manado yang terkenal dengan ricanya ini, salah satu nya Ikan Tude Manado. Di Jakarta sudah ada 2 cabang dibuka, Kelapa Gading dan Sudirman. Cabang yang saya kunjungi kali ini adalah cabang di sudirman tepatnya di ruko jalan blora. Agak susah untuk dapat parkir di sini, apalagi saat - saat jam makan siang, karena memang cukup ramai. Bagian dalam restoran terlihat cukup besar dan penataan mejanya memang di design untuk makan besar.

Waktu itu makanan yang saya pesan adalah cakalang bakar rica (IDR 50k) dan kangkung bunga pepaya (IDR 30k). Rasanya lumayan enak, apalagi sambal roa yang pedas banget dan tomat hijau kecil yang segar - segar. Selain itu, yang lebih bikin puas lagi adalah porsi nya. Ikan cakalang dan sayur kangkung bunga pepaya nya bisa untuk 3-4 orang. Saya sampai kenyang banget karena hanya makan berdua. Tapi puas banget, harganya juga tidak mahal kalau dibanding dengan porsi dan rasanya.

Ikkudo Ichi Kelapa Gading yang saya kunjungi ini terletak di ruko boulevard dan berada di lanti 2 ruko yang sama dengan Carnivor, sebuah restoran yang menyajikan makanan western khususnya steak. Suasana saat itu termasuk ramai karena memang jam makan malam dan juga saya pergi waktu akhir pekan sehingga saya mendapat tempat diluar, jadi cukup banyak nyamuk sehingga sedikit mengganggu. Menu yang menjadi andalan di Ikkudo Ichi ini adalah ramen, namun karena saat itu sedang ingin makan nasi, saya memesan Pork Katsu Curry (IDR 52.5k) yang cukup mengejutkan lumayan bisa memuaskan ngidam saya makan curry. Kuah currynya kental dan sangat nikmat dicampur dengan legitnya nasi jepang yang hangat dan juga pork katsu yang crispy dan juicy. Sementara saya dapat pengalaman yang baik makan curry di sana, dapat disayangkan bahwa pelayanannya mengecewakan. Butuh waktu lama untuk saya dapat refill ocha walau sudah beberapa kali mencoba memanggil waiter.

Sudah lama Bakmi Abun beroperasi di Jakarta dan tetap saja sampai sekarang masih ramai dikunjungi, terutama oleh orang - orang tua yang kurang lebih membuktikan kelezatan rasa makanan di sana. Bakmi Abun sendiri terletak di ujung gang kecil yang susah ditemukan bagi yang tidak familiar dengan kawasan Pasar Baru.
Siang itu saya pesan Bakmi Ayam Jamur. Bentuk bakminya tipis – tipis dengan topping yang cukup banyak, yaitu ayam dan jamur yang sudah dibumbu kecap. Bakminya cukup enak, tekturnya lembut namun tidak lembek. Dagingnya sendiri terasa enak dan gurih. Namun yang disayangkan adalah cabainya yang kurang pedas di lidah saya, karena saya penggemar makan makanan pedas.
Selain itu, bakso goreng selalu jadi makanan yang wajib saya pesan waktu makan di kedai bakmi yang notabene “non-halal”. Bakso goreng di Bakmi Abun teksturnya crispy, chewy, dan wangi, gurihnya terasa sambil dicocol sambalnya. Secara keseluruhan, Bakmi Abun cukup bisa memuaskan keinginan saya makan bakmi enak. Yum!

Saya selalu penasaran dengan Bongkot Nasi Campur Bali setiap kali melewati foodcourt Eat & Eat, tak hanya di Mall Kelapa Gading, namun juga cabang Eat & Eat di Mall lain. Akhirnya saya memutuskan untuk mencobanya. Saya pesan paket nasi campur (lupa komplit atau spesial) dengan lauk 2 sate lilit, 1 sayur, sedikit bakmi goreng dll. Sayangnya, rasanya biasa saja, tidak ada yang terlalu istimewa dan sedikit mengecewakan karena saya berharap lebih pada makanan di sini. Bahkan, sate lilinya kurang empuk dan bumbunya kurang meresap. Untuk harga tersebut, termasuk cukup mahal karena rasanya yang tidak sebanding.

Daerah sekitar gambir, pecenongan dan sekitarnya memang banyak kuliner yang bisa dituju, salah satunya Soto Madura Juanda. Interiornya terkesan old skool dengan lagu - lagu jadoel yang dipasang untuk menemani pengunjung makan. Saya berkunjung ke sana pada saat jam makan malam, resto ini cukup ramai pada saat itu. Tapi karena saya hanya berdua, jadi bisa dapat tempat dengan mudah.

Makanan yang saya pesan adalah soto buntut (IDR 64k). Porsinya normal, tapi karena memang buntut, lebih banyak tulang daripada daging, jadi terasa sedikit. Kuahnya gurih sekali, dan kaldunya rich, buntutnya juga lembut. Enak! Sepertinya sudah lama saya tidak menikmati comfort food seperti ini.

Kalau bicara soal mie, semua orang pasti suka. Begitu banyak versi mie yang ada di Jakarta, dan yang saya perhatikan selalu saja ramai pengunjung; baik yang hanya di gerobakan ataupun yang sudah di dalam toko atau mall. Nah, restoran mie yang satu ini menyajikan mie keriting medan. Tempatnya tidak terlalu besar dan penataan mejanya agak sedikit terlalu rapat, jadi kalau sedang ramai cukup susah untuk bergerak.

Bentuk dan tekstur mie nya sendiri tidak tebal dan sedikit keriting. Selain daging merah, juga ada ayam dan jamur yang dibumbu kecap. Karena non-halal, daging yang dipakai di dalam mie nya adalah daging panggang merah. Rasanya lumayan enak, bumbunya juga pas sekali di lidah.

Untuk pelayanannya, bagus dan cepat dalam menanggapi permintaan saya.

Di Jakarta jumlah restoran seafood sudah tidak terhitung lagi banyaknya, dari yang hanya kaki lima (dan tetap ramai) sampai yang gedongan. Nah, kalau Rasane ini juga sudah banyak cabang di Jakarta, makanannya pun juga terbilang unik, salah satu nya kepiting asap yang saya pesan ini. Kepitingnya di bungkus dengan daun pisang dan memakai bumbu khas mereka, kalau tidak salah ada juhinya. Rasanya enak dan belum pernah saya temukan di tempat lain. Tak hanya itu, hidangan yang saya pesan lainnya adalah udang gala telur asin dan kepiting saus padang. Udangnya enak, masih garing walau ada sausnya, telur asinnya juga terasa. Namun untuk kepiting saus padangnya tidak begitu istimewa.

Pelayanan yang saya terima waktu itu sudah baik, para staff melayani dengan cepat dan sigap. Di rasane ini juga cukup banyak promo lho, baik kerjasama dengan karu kredit maupun diskon dari restorannya sendiri. Bagi pecinta seafood bisa mencoba makan di sini.

Terletak di pertengahan SCBD dan Senopati, restoran ini cukup ramai pengunjung. Restoran ini mengusung konsep yang berbeda - beda pada tiap lantainya, lantai pertama untuk cafe, lebih untuk light snack dan ngopi - ngopi, lantai kedua adalah restoran dan kalau tidak salah lantai ketiga itu live music dan lounge. Sepertinya pada lantai pertama di perbolehkan untuk merokok, karena waktu saya masuk ke sana banyak sekali asap rokok, untungnya saya ingin makan berat, jadi oleh waiter diantarkan ke lantai dua. Tempatnya tidak terlalu besar, namun suasananya nyaman dan romantis, cocok untuk dating.

Saya memesan Wagyu Meatballs (IDR 79k) untuk appetizer, disajikan diatas stone pan dengan roti baguette sebagai pendampingnya. Rasanya sangat enak, melt in my mouth!  Namun sayangnya porsinya sangat kecil, karena saya dan teman - teman saya sangat suka, kami sampai memesan lagi menu ini. 

Untuk main course, saya memesan house steak (IDR 169k), four cheeses pizza (IDR 69k), dan seafood black paella (IDR 159k) untuk share. House steak disajikan dengan potato wedges, salad dan tingkat kematangan medium rare. Again, the food is superb! Tapi lagi - lagi porsinya kecil. Sedangkan untuk pizzanya rasanya oke, tidak ada yang istimewa. Selain itu, saya kurang suka dengan seafood black paella nya karena bau amis, secara rasa lumayan, tapi saya tidak tahan dengan baunya. 

Dari segi harga, untuk makan di resto ini memang harus merogoh kocek cukup dalam, kalau lagi tanggal - tanggal muda, boleh lah.