Lunchgetaway

Tempat nyaman dengan suasana vintage menjadi tempat favorit disaat santai berkumpul bersama teman. Salah satu yang popular adalah Pad Thai, mie khas Thailand yang sudah akrab di lidah kita dan termasuk salah satu dish favorit saya. Hadir dalam porsi besar dengan mie yang kenyal dan tidak berminyak. Bila mencari camilan ringan, pesan saja roti bakar berisi gula pasir dan es teh Tarik. Pasangan yang pas menemani di saat santai. Bagi penyuka pedas, coba Merem Melek, makanan mirip salad mangga yang rasanya segar sekali.

Kelaparan malam-malam akhirnya mampir ke Tokyo Skipjack. Penasaran juga mencoba makanannya, terutama karena setiap lewat, tempatnya selalu ramai. Masuk ke restorannya ternyata seru, meskipun panas karena mereka sedang memperbaiki AC. Interiornya lucu, banyak sampul depan komik barat dengan versi jepang, hingga kumpulan komik di rak sebelah meja makan. Orderan kita: NZ Sirloin 200gr well done dengan Japanese Chimichuri sauce (85k) dan Grilled Chicken with White BBQ (60k). Dagingnya enak, meski kalau bicara rasa, saucesnya yang bikin jadi amazing. Dapat 2 side dish untuk setiap main course (really worth it), choose wisely antara mashed potato, jagung, salad dan French fries.

Art lover? Art Enthusiast? Apapun julukan Anda, cobalah makanan juara dari Chef Ivan Tarrago sambil dikelilingi dengan hasil karya seni seperti lukisan atau patung. Saran saya untuk makanan, pesan menu daging seperti Black Angus Beef Tenderloin atau Char-grilled US Rib Eye. Dijamin tidak mengecewakan. Jika sedang tidak mood untuk daging, US Sea Bass bisa menjadi pilihan alternatif. Dan karena Anda sedang makan di tempat penuh dengan seni, Finale Dessert, yang dibuat langsung di atas meja oleh sang chef bisa menjadi pertunjukan terakhir makan malam Anda.

Horeee Slow-cooked BBQ ribs akhirnya sampai juga di Jakarta. Buat pencinta daging-dagingan harus mampir di sini. Favorit kita Texas Short Ribs yang empuk dan tasty. Side dishesnya juga enak: baked beans, mac & cheese, macaroni salad, green salad, coleslaw, homecut fries dan corn. Ada onion straw yang bisa di sharing. Onion straw ini bawang bombay di shredding lalu digoreng garing. Meskipun dagingnya sudah enak tanpa saus, tapi buat yang ngga suka daging "kering" harus mencoba Smoky BBQ sauce. Yang hot juga tidak terlalu pedas, malah cenderung manis. Oh ya, konsepnya seru karena pakai pager. Jadi setelah order, kita dikasih pager. Begitu pager berbunyi, kita mengambil sendiri makanannya dari counter.

Favorit saya sejak dulu, kedai bakmi ini tempatnya cukup tersembunyi namun tetap nyaman untuk makan. Bakmi A Boen terkenal tasty dengan potongan daging babi yang gurih serta gorengan lemak babi yang menambah tekstur rasa menjadi renyah. Sui Kiau Babi yang isinya banyak dengan kulit yang tidak tebal cocok jadi pelengkap bakmi. Namun kalau tidak mau menambah kuah, pesan Siomay Babi yang ukurannya cukup besar dan tidak kerasa tepung, juga Bakso Goreng Babi yang garing dan tidak berminyak sebagai pelengkap. Yang ingin makan nasi, nasi tim nya juara banget.

Bolak-balik lewat Jl. Sultan Iskandar Muda selalu bingung kenapa ada ramai-ramai di pinggir jalan. Akhirnya suatu hari memutuskan untuk berhenti. Ternyata warung makaroni yang mengingatkan kita akan jajanan sekolahan. Harganya relatif murah, Rp5000/bungkus. Mau makaroni kering, makaroni rebus dan bisa dicampur bumbu pedas (dan micin) sesuka kita. Ada jual otak-otak juga sih, tapi tetap makaroni keringnya yang paling enak. Ukurannya pas buat snack di jalan atau buat yang butuh camilan di kantor. Meskipun tidak suka pedas, ada baiknya sedikit menggunakan bubuk cabenya agar tidak terlalu asin. Kita juga bisa minta bumbunya dipisah kalau takut kepedasan.

Meskipun ramai, pelayanan di kios ini cukup cepat, mungkin karena pembuatannya juga mudah. Hanya saja, untuk yang bawa mobil, parkir bisa jadi kesulitan tersendiri.

Bosan dengan restoran burger yang biasa? Mothers Cook menyediakan burger dengan rasa dan bentuk berbeda, seperti yang tersaji di restoran diner di Amerika. Coba Wens burger kalau ingin makan burger bersama teman-temannya (chips, salad dan ice tea), namun jangan terkejut dengan porsinya. Makan burger biasa pun dijamin sudah kenyang tanpa harus makan fries atau chips. Semuanya datang dengan porsi raksasa, termasuk Caesar Salad yang dilengkapi grilled chicken. Harganya juga raksasa. But its still worth it. Akan lebih nikmat jika disantap untuk makan siang soalnya kalau makan malam jadi membuat merasa bersalah dengan porsi yang segitu besar.

Sequel Early Bite Menu kini hadir di Pepper Lunch mulai jam 8 pagi. Favorit saya adalah Hamburg Steak & Sausage , berisi hamburg dan sosis yang dilengkapi juga dengan mashed potato, jagung dan buncis. Menu ini juga favorit saya di saat lunchtime. Pilihan lainnya adalah Cheesy Omelet & Sausage, berisi 2 sosis , mashed potato, sayuran dan telur dadar yang fresh dimasak langsung saat dipesan. Sama seperti porsi lunch mereka, breakfast at Pepper Lunch dijamin memberikan kepuasan tersediri bagi perut Anda.

Sekali-sekali mencoba Caffe Bene yang tidak menjadi bagian dari sebuah Mall, ternyata suasananya juga nyaman. Masih dengan interior yang sama, rak buku plus tempat duduk yang nyaman, Cafe Bene Rajawali bisa jadi pilihan untuk yang duduk dan laptopan. Pesan apa? Misugaru sudah jadi minuman wajib kalau mampir ke Caffe Bene. Pertama mencoba tidak sengaja, sekarang malah jatuh cinta. Misugaru di Caffe Bene terdiri dari wijen hitam, wijen, kacang hitam, beras hitam, beras merah dan barley. Bisa jadi alternatif buat kopi. Lalu makanan tentu saja dilemma antara roti dan waffle (plain atau walnut) dengan toping yang sama-sama menggoda. Well, kalau mau asin pilih rotinya, kalau mau manis atau asam, go with the waffle. I love both. Coba waffle dengan topping blueberry dan yogurt atau cream karena rasa asam dari toppingnya pas dipadukan dengan rasa manis wafflenya.

Tapi kali ini yang ada di menu saya kali ini adalah americano dan yogurt waffle.

Menyenangkan. Itu kesan pertama kita masuk ke De Mingle Kebon Jeruk. Meskipun agak sulit dicari kalau kita tidak familiar dengan daerahnya. Tapi begitu sampai, rasanya seperti menemukan harta karun. Restoran bergaya Indo-Belanda ini menyajikan resep turun temurun dari nenek yang punya restoran. Tak heran jika kita menemukan nama Moeder Subiyarti Rijsttafel atau Moeder Mirani Rijsttafel pada menunya. 

Buat yang suka sayur (atau tidak suka sayur) wajib memesan Huzaren Sla. Salah buah dan sayur yang dihias dengan potongan telur matang dan saus homemade khas Belanda ini rasanya menyegarkan dan pas. Buat yang suka makanan Belanda mungkin bisa mencoba Steak lidah yang dipanggang setelah dibumbui rempah-rempah dan wine. Jangan khawatir, rasa wine-nya tidak mendominasi, dan saus yang digunakan agak mirip dengan barbeque tapi lebih ringan. Ada masakan namanya Franz yang ternyata boneless chicken yang disajikan di atas kentang rebus bersama saus jamur. Kentang rebusnya juara.

Minuman yang wajib coba adalah evergreen. Peppermint, chinese cabbage dan nanas. Kalau biasanya minuman seperti ini nanas meembunuh rasa sayur dan buah lain, minuman ini rasanya seimbang dan tidak seperti jus nanas.