Lydia Fatmawati

Pertama kali saya kesini, saya dipaksa untuk mencoba Charcoal Grilled Marinated Octopus yang begitu datang membuat saya kaget begitu satu porsi tentakel gurita dengan beberapa potong kentang disajikan. Terlihat agak mengerikan pertama, tapi begitu saya coba, saya langsung doyan. Gurita yang di panggang ini tidak ada rasa amis sama sekali, bahkan rasanya crispy dan tidak alot. Potongan kentang fresh yang agak dinginnya juga menjadikan hidangan ini lebih fresh lagi. Untuk minuman, jangan lupa cobain Chai Latte, teh susu yang dicampur dengan campuran cengkeh dan kayu manis, kind of relaxing tea yang mempunyai bau rempah rempah.

Membawa ciri menu khas Indonesia khususnya perpaduan Singkawang dan Jawa Timur, Warung Rawit punya cita rasa menarik. Dengan variasi masakan ikan dan ayam, disertai dengan ulekan sambal yang istimewa, Warung Rawit jadi salah satu pilihan untuk menu makan keluarga di kawasan PIK. Jangan lupa pesan Ayam Goreng Jeruk Bali, ayam goreng krispy yang kriuk kriuknya berlimpah dan disajikan dengan bumbu bawang dicampur dengan jeruk bali, rasanya tuh jadi krispy asem manis gitu. Tapi untuk kenyamanan tempat, dua kali saya makan disini, dua kali juga saya kepanasan.

Salah satu tempat yang tidak boleh dilewatkan oleh pecinta nasi campur. Hari Hari Ayong terletak di daerah Bandengan - Teluk Gong. Menu masakan disini memang tidak jauh berbeda dengan toko nasi campur lainnya, tapi untuk rasa gurihnya lebih top dibanding yang lain apalagi kalau bisa menikmati yang baru selesai dipanggang, rasanya crunchy banget. Recommended untuk pesan mix antara daging madu dan siobak, karena disini rasanya lebih nikmat dan gurih dengan saos buatan oleh Hari Hari Ayong sendiri. Selain itu, juga bisa pesan Yong Tau Fu (sup kuah bakso dengan tahu) dan bihun kari yang sedap yang tidak terlalu kental kuahnya dan banyak dagingnya.

Bagi yang doyan martabak wajib banget cobain martabak sinar bulan yang ada di muara karang. Spesialnya martabak ini adalah ketebalan isi martabaknya yang kayak banjir coklat tau banjir keju. Walaupun berjualannya hanya di gerobak tapi kalau mau beli pasti harus ngantri setengah jam lebih. Martabak yang terkenal karena isinya yang sama tebal dengan martabaknya ini sangat worthed dan juga tersedia pilihan mau pake wisman atau tidak. Kalau misalnya kita cuma mau nyoba, kita bisa kok cuma pesen setengah loyang saja, ga harus satu loyang

Menyuguhkan suasana Jepang pinggiran dalam mall adalah keunikan tersendiri dari Ikkudo Ichi di Grand Indonesia. Walaupun terlihat kecil, tapi bisa menampung lebih dari 30 orang di dalamnya. Menu ramen yang disajikan tidak terlalu banyak, tapi jenis mie dan kuahnya ada beragam. Ikkudo juga saya anggap lebih spesial dari ramen lainnya racikan kaldunya lebih kental dan menyerap ke mienya, plus pilihan topping tambahan dari jagung, tamago (telur), chasu, dan pilihan daging cincang lainnya itu juga enak enak, apalagi daging cincangnya yang kalau digigit, ada rasa babi panggang yang menyebar di mulut. Menu kari-nya juga lumayan nikmat sebagai alternatif kalau kurang begitu suka dengan ramen.

Marutama ramen adalah tempat ramen pertama yang saya tau sebelum ramen ramen lainnya terkenal. Disini, kuah ramenya tidak terlalu kental sih, tapi agak berminyak. Sedangkan untuk dagingnya sendiri teksturnya kenyal padat dan walaupun sudah direndam di dalam kuah ramen, bumbu dagingnya tetap berasa. Jangan lupa pesan tamagonya sebagai extra topping karena kuning telurnya rasanya manis. Marutama ramen juga menyajikan shabu shabu sebagai pilihan lain selain ramen. Suasana tempat disini juga nyaman sih, terkesan remang remang tapi tidak terlalu gelap, dan ochanya refill jadi bisa tambah minum terus sambil ngobrol lama lama

Siapa sih yang ga kenal Kamseng? The famous porridge place in town. Pilihannya buburnya yang variatif dan rasanya yang sangat lezat bikin Kamseng jadi rumah makan bubur favorit. Bubur favorit saya adalah Bubur Babi Pitan. Bubur yang terasa agak manis yang menurut saya (semoga aja benar hahaha) ini datangnya dari daging babi yang sudah direndam bersamaan dengan buburnya dan beberapa potong telur pitan. Cakwenya juga luar biasa garing tapi tidak berminyak, bikin makan bubur jadi makin nikmat. Jangan lupa untuk memesan tambahan babi kecap yang daging babinya lembut banget plus kuahnya yang manis dan ayam rebusnya yang cocok untuk dimakan bersama bubur. Namun, untuk pelayanan dan kebersihan, tempat ini memang tidak terlalu oke sih.

Sumpit Restaurant konsepnya simpel dan penyajian makanannya cepat. Kita juga dapat memilih untuk duduk di dalam (ada sofanya juga) atau di bagian luar dan bisa merokok kalau di luar. Saya suka sekali dengan lumpia kulit tahu jadi saya memutuskan untuk mencobanya disini namun sayang yang disajikan lumpia kulit tahunya agak keras dan alot. Sedangkan untuk nasi goreng tom yum oke sih cuman sayang rasa tom yum kurang berasa. Sedangkan untuk kwetiaunya enak, tidak terlalu berminyak dan juga banyak dagingnya.