Lydia Fatmawati

terakhir kali saya kesini, saya baru mencoba dessert dan kreasi minumannya, di kunjungan kedua saya kali ini, saya berniat untuk mencoba beberapa main coursenya. Saya memesan Ox Tounge Don - Nasi di mangkok yang di atasnya diberi irisan daging lidah sapi dengan sausnya yang mirip rasa teriyaki. Rasa dagingnya bener bener lembut dan ini hidangan yang super enak dan bikin nagih. Ada lagi satu menunya yang bebentuk bola daging dan di dalamnya terdapat telur yang ketika kita potong, kuning telurnya akan langsung meleleh dan meresap ke dalam daging bagian luarnya.

Bagi para pecinta kopi, saya sarankan untuk segera mampir ke Tanamera Coffee. Suasana buat nongkrongnya enak banget, sayang tapi agak kecil dan tempat duduknya terbatas. Disini yang paling saya suka adalah Green Tea Lattenya, susunya tidak terlalu terasa dan green teanya harum banget. Selain itu, yang recommended lagi adalah Banana Caramel Cakenya. Cake ini merupakan perpaduan dari pisang dan chocochips dan di atasnya disiram dengan saus karamel yang banyak, sehingga manisnya pas.

saya bisa bilang tempat ini lumayan mahal by looking at the interior only. Dengan desain elegan menggunakan dominasi warna hitam dan cahayanya yang menonjol, Eric Kayser lumayan menarik perhatian orang yang cuma sekedar lewat dan jadi penasaran dengan semua display kue dan rotinya yang menarik. Setiap kali pengunjung yang baru masuk akan disuguhi dengan welcome bread yang lembut dan teksturnya padar. Yang membuat saya sangat tergiur adalah Foret Noir Tartnya - kue black forest yang lapisan coklatnya terlihat berkilauan di bawah lampu dan bikin ngiler. Potongan kuenya lembut banget dan rasa coklatnya ga terlalu manis karena ada komposisi dark chocolate tapi juga ga terlalu pahit. 

Pangkep 33 ini merupakan restoran favorit saya dari dia buka di tenda sampai jadi restoran seperti sekarang ini. Menurut saya, rasa dan harganya sepadan. Seafood disini selalu fresh dan juga penyajiannya rasanya selalu konsisten. Yang wajib dicoba disini adalah cumi goreng menteganya - daging cuminya selalu enak, ga alot, dan juga bumbu menteganya itu enak manis gitu. Ikan bakarnya juga enak, dibakar dengan kecap tapi tetep kering dan tingkat kematangannya selalu pas.

Saya yang lagi kepengen makan nasi padang akhirnya dibawa oleh pacar saya ke Marco Padang Grill. Saya pikir, ini adalah masakan padang tapi bukan nasi padang seperti yang di pinggiran gitu. Tapi begitu saya masuk, saya langsung tertarik dengan menunya yang tidak terlalu banyak tapi namanya unik. Saya langsung memesan Nasi Sayo (16k), yaitu nasi yang lengkap dengan sayur kol, daun pepaya, sambal, dan kuah gulai. Saya juga memesan Ayam Kalio (Ayam Gulai) (22,5k) sebagai lauk nasi saya. Ga cuman itu, saya juga memesan Baramundi Panggang Pacak (55k), ikan baramundi yang dipanggang dan sudah tidak ada tulang ikannya. Bagi para penggemar kopi, wajib banget memesan kopi es, kopi hitam yang disajikan di gelas wine, looks so classy!