Lydia Fatmawati

Tjap Toean mempunyai keunikan tersendiri dalam konsep interior nya. Membawa tema Malaysian Indonesian, setting ruangan nya seolah olah kita sedang makan di rumah makan Melayu kuno. Cara memanggil waitress pun unik, dengan menggunakan terompet becak. Nama menunya berbeda dari yang biasanya, unik unik mulai dari Wo Ai Ni, Kokokpletok, Hi-Ta-Ci, dan lainnya. Yang pasti, wajib coba Nasi Babah nya, menu nasi lemak khas Melayu yang gurih dan nikmat. Disini juga bisa jadi tempat untuk ngumpul nyantai dengan teman, sambil memesan roti bakar atau pisang bakar yang maknyus rasanya. Sayang, karena tempatnya terlalu luas, kalau mau manggil pelayan agak lama.

Kobe Lamptei mengusung konsep Japanese fast food tapi variasi menunya lebih banyak. Yang saya suka disini adalah adanya unlimited Edamame yang bisa kita ambil sendiri, bisa dibilang seperti appetizer buat kita deh. Saya memesan Chicken Katsu Curry, dan Chicken Katsu Bowl. Katsu disini renyah dan garing, juga tidak terlalu tebal kulitnya. Untuk karinya sendiri agak encer sih tapi tetap wangi sehingga masih menggugah selera loh. Sedangkan untuk Chicken Katsu Bowlnya agak unik, di atas nasi terdapat katsu ayam yang lalu disiram dengan adonan telur dan bumbu yang agak asam sehingga nasi menjadi agak basah.

Igor's Pastry memberikan kesan feminim tersendiri di deretan jalan yang penuh dengan restoran atau coffeeshop. Begitu masuk, kita akan melihat banyak deretan roti yang dipajang dan kue kue lucu. Saya memesan Chocolate Cream Pie, Lychee Ice tea, dan Green Meadow. Chocolate Cream Pienya lumayan, walaupun coklatnya bukan dark chocolate banget, tapi karena cream coklatnya padat dan menyatu dengan base pienya menjadikan ada crunchy coklat tersendiri yang kita rasakan ketika kita makan. Sedangkan untuk minuman hijaunya (kalau ga salah namanya green meadow) adalah mocktail dengan rasa lychee, lemon dan mint. well ketika diminum sih lebih mirip minum sari daun, kayaknya karena terlalu banyak mintnya sih.

Kalo ngomongin masakan meksiko udah pasti yang keinget itu Amigos, bahkan sampai sekarang gw selalu berpendapat kalau di Jkt cuma ada 1 restoran meksiko yaitu Amigos. Gw paling suka sama Quesadilla sih dan Amigos serve it well! Rasa dagingnya ga terlalu padet sehingga ga bikin enek kalo makan beberapa potong dan juga ga terlalu creamy. Cuman, kemarin pas mampir sempet kecewa sih karena nachosnya yang ga terlalu garing dan lelehan kejunya yang udah mengeras jadi agak nempel gitu deh.

Spesialis Paradise Dynasty adalah di La Mian nya, dan saya mencoba La Mian Pork Ribs yang di rekomendasikan oleh teman saya dengan Pork Ribs nya minta dipisah. Rasa La Mian nya ya oke aja sih tapi rasa Pork Ribsnya enak banget, dan saya mencoba menyelupkan 1 pc Pork Ribs ke dalam La Miannya, kuah La Mian langsung berubah menjadi agak gurih dan manis. Kalau dipisah gini, kita jadi bisa nyobain rasa Pork Ribs dalam 2 versi. Saya juga mencoba pilihan dimsumnya yaitu bakpao telur asin yang dalamnya melted dan enak dimakan panas panas dan juga siomaynya. Saya juga merekomendasikan xiao long baonya yang harum dan renyah kulitnya.

Satu grup dengan Paradise Dynasty, harga di Paradise Inn lebih bersahabat sih dan rasanya juga ga kalah enak. Cuman memang disini kebanyakan hanya sayur chinese dan tidak ada spesialis La Mian seperti Paradise Dynasty. Saya mencoba Crispy Supreme Seafood Fried Rice, daging seafoodnya cukup banyak dan porsi nasinya juga ternyata besar,  sedangkan untuk Double Boiled Paradise Herbal Soup ini rasanya manis dan enak dimakan ketika panas karena menghangatkan tubuh. Manis kuahnya juga berasal dari potongan labub yang membuat juahnya lebiuh gurih.

Jagung yang diparut dan ditaruh di dalam gelas lalu dicampur dengan susu dan keju merupakan snack yang sudah lama ada, tapi snack ini akhirnya seperti menjadi trademark di Daily Fresh - ukuran snack ini ga terlalu besar tapi rasanya tetep mengeyangkan dan walaupun snack ini mudah dibuat, entah kenapa parutan jagung di Daily Fresh ini rasanya lembut banget dan jadi favorit saya cukup lama