Review Dika & Opik (@go2dika)

Resto yang hampir ngga pernah kami lirik, entah kenapa. Padahal mie mereka khas karena dibuat sendiri, dan prosesnya bisa disaksikan langsung.

Tapi kunjungan kami kesini yang karena nekat dateng ke mall pas malam minggu dan tanggal muda, bikin kami jadi ketagihan. Ternyata seenak dan semurah itu.

Restonya cukup luas, apalagi ada ruangan outdoor untuk smoking. Masing masing kami pesan Lamian Ayam Goreng, Lamian Ayam Kecap, dan Nasi Hainam Ayam Goreng. Paketnya sudah termasuk Ocha yang bisa diisi ulang di dispenser.

Menu Lamian datang dalam mangkok jumbo yang porsinya pun besar. Kuahnya disajikan terpisah berupa kaldu yang gurih segar. Makin nikmat jika dicampur dengan aneka sambal yang disediakan. Nasi Hainam Ayam Goreng hadir dengan plating menarik. Ide memadukan nasi gurih hainam dengan ayam goreng tepung menurut saya menarik sekali. Karena saya kurang suka dengan ayam rebus. Nasinya gurih yang light, ayamnya justru yang kelewat gurih. Ochanya kami pujikan karena rasanya plain, tidak pahit seperti Ocha kebanyakan.

Dengan pelayanan yang sangat ramah, kami pasti akan kembali lagi suatu saat nanti. Tungguin aja!

Satu lokasi di Foresthree, makanya sekalian beli. Ditambah ada promo Cashback 50% dari suatu aplikasi.

Hampir semua variannya enak kok disini. Tapi yang juara memang Oleo & Ovomaltine. Pecinta coklat pasti suka karena nyoklat banget, teksturnya pas, dan manisnya bukan yang tipe giung.

Dont judge a book by its cover berlaku juga buat urusan kuliner. Kaya tempat ini misalnya, biarpun dari luar keliatan kecil, kurang atraktif, bahkan ngga ada parkiran, tapi ternyata punya menu unik dan rasanya pun enak.

Datang sore hari, beberapa meja udah terisi sama orangtua dan anaknya (bapak & anak, ada juga ibu & anak). Di sisi samping tampak 2 perempuan asyik ngobrol sambil makan. Ngga heran kalau ini pilihan cocok buat keluarga, karena banyak menu yang kids friendly (alias anak pasti suka).

Pesen Nasi Ayam Sambel Matah sebagai menu perkenalan. Walaupun nunggunya agak lama (sepertinya kurang orang), tapi penantiannya worth it lah. Ngga seperti Rice Bowl lain yang ayamnya goreng tepung, di Syubiduhap ayamnya adalah fillet ayam panggang yang dibumbui dengan baik. Sambal matahnya pun layak dipujikan karena potongan bawang merahnya besar (kebetulan saya suka bawang merah mentah, tapi yang kurang suka jadi gampang misahinnya). Porsi lumayan besar, minusnya hanya telor dadar yang agak keasinan.

Ditambah pelayanan ramah dari ownernya yang cantik, mungkin kami akan kembali untuk menu lainnya.

Lumayan terkenal ternyata RM Padang ini, akhirnya kita coba makan disini. Parkiran ada biarpun kecil, tempat makan lumayan luas.

Pesen nasi rames Ayam Goreng dan Paru. Kuahnya lumayan pedas disini, cocok buat yang demen pedes. Harga juga terjangkau, sayang menu yang udah ngga ada masih dipajang di menu. Minusnya lagi setel lagu karaoke 90s dengan volume yang kenceng banget.

Berhubung lagi ngurangin gorengan, selalu nyari dimsum atau siomay buat cemilan. Nah kali ini coba Dim Sum Koe yang lumayan jadi talk of the town.

Pilih paket Mix (35k) yang bisa pilih sebanyak 4pcs. Kami pilih Siomay Ayam, Siomay Udang, Hakau dan Kembang Tahu. Sebetulnya variannya ngga yakin 100% benar, karena cuma asal tunjuk aja yang dimau. Tapi dilayani dengan baik dan ramah oleh ownernya.

Penyajian diatas kotak kertas dan sebungkus sambal yang teksturnya agak kental. Ukuran Dim Sum nya lumayan besar, jadi memungkinkan kalo buat sharing. Rasanya sih enak, bukan tipe yang lebih banyak tepung. Sayang, sambalnya kurang pedas. Yang paling rekomen adalah dimsum yang bentuknya segitiga.