Wiwis Rahardja

Penasaran bgt sm tempat ini. Karena kalau baca review selalu bagus. Dan lihat di instagramnya, fotonya selalu cantik.
Jadilah weekend minggu lalu saya janji makan siang disini dgn teman saya. Karena sama-sama first time kesini, akhirnya kita pilih random aja.
Saya pesan signatured beef blackpaper served with hainanese rice. Teman saya pesan murgh makani butter chicken. Untuk starter kita pilih cheese naan.
Setelah pesanan disajikan satu persatu,ternyata makanannya biasa aja. Cheese naan nya lmyn besar porsinya, tp rasanya ya standar. Murgh makani butter chickennya pas saya coba, butternya krg berasa dan gak spicy. Krn setau saya harusnya sih spicy. Dan yg paling parah pesanan saya beef blackpaper. Saya gak tau ya ini menggunakan daging bagian apa. Tapi banyak bagian lemak dibanding daging. Dan sepertinya ini beef sudah dimasak terlebjh dahulu, dan apabila ada yang pesan baru dipanaskan. Jd yang ada makanannya dingin pas disajikan. Duh nyesel deh jdnya pesan itu.
Saya gak tau ya makanannya yang lain bagaimana. Tapi pada saat kmrn saya jd mikir, kira2 perlu gak kesana lagi.
Sebenarnya ambiance casadina ini cukup bagus. Mungkin krn interior banyak kaca. Jd pencahayaannya bagus. Sayang dimeja saya ada lalat yg berterbangan. Dan ac nya panas. Karena ac nya bukan central melainkan ac split. Dan gak smua dinyalakan. Jd bs bayangin ya seberapa panas saat siang hari itu.
Untuk Service nya lumayan cepat dan ramah dan pastinya helpful.

Sebenarnya sudah lama bgt pernah makan disini. Tp waktu pertama kali saya makan disini, saya merasa biasa aja makanannya. Tp 2 minggu lalu saya kesini, ternyata makanannya enak2.
Sambil menunggu waktu untuk nonton, saya, suami dan adik makan malam disni. Kita pesan nasi tutug oncom komplit, nasi campur Manado, nasi bakar komplit ayam bakar. Dan ternyata smua enak2. Saya paling suka dengan nasi tutug oncom komplitnya. Enak bgt. Nasi campur menadonya jg enak dan pedas. Nasi komplitnya jg enak.
Untuk pelayanannya memang sedikit lama. Karena waktu kami makan disni, kalau gak salah cuma ada 3 orang yg melayani. Itu sudah termasuk kasir. 

Sering liat restaurant ini di review. Tapi kok gak lernah tau sebelah mananya Grando. Ternyata tempatnya memang agak di sudut, jd kurang strategis.
Iseng2 kesini karena melihat menunya berbeda dari biasanya dan no pork no lard. Mereka menyediakan makanan yang cukup beraham. Dari bbq, salad burger, katsu bahkan yang low carb jg ada.
Pesanan yang diorder katsu platter dan kalua duck egg benedict. Untuk katsu platternya disajikan dengan mashed potato dan vegetables. Kalau saya sih kurang suka. Karena semua gorengan. Untuk kalua duck egg benedictnya enak. Saya sangat suka dengan egg benedictnya. Tp untuk ducknya msh sedikit amis. Porsi keduanya besar2. Saya sampai bingung menghabiskannya :)
Ambiance disini kita benar2 serasa di Hawaii. Dari sofa, interior smua bunga dan dedaunan. Bahkan ada tanaman asli disekitarnya. Pelayanannya lumayan.

It' been along time since the last time I dined here. Biasanya dulu waktu msh bekerja di BRI area ini, selalu sempatin lunch disini segak2nya sebulan bbrp kali.
Karena dah lama makanya penasaran minggu kmrn kesini lagi. Ternyata rasanya memang dah kurang ya. Gak seenak dulu. Dan banyak juga orderan kt yang gak tersedia.
Bahan2 untuk shabu msh fresh,hanya kuah originalnya kok sepertinya bukan pakai kaldu asli tp seperti rasa kaldu buatan yg banyak dijual. Lalu kemarin sempat pesan la mian nya. Rasanya enak. Sayang kayaknya daging sapinya bukan kualitas yg bagus. Jd lemaknya terasa bgt di bibir.
Dah ngidam banget mau makan mango pomelonya, tp gak available. Pdhl itu enak bgt 😟

Tempatnya kalau dilihat dari luar kurang menarik, karena terlihat gelap. Tapi ketika kita masuk, tenyata lucu jg tempatnya walau msh sedikit gelap sih menurut saya.
Ketika saya baca menunya, ternyata pilihan porknya cukup banyak. Jd membuat saya sedikit bingung, karena saya tidak makan pork. Akhirnya aya pilih caesar salad with grilled chicken and smoked beef dan beef hamburg untuk teman saya. Caesar saladnya enak dan besar porsinya. Jadi cukup kenyang walau hanya dengan salad. Untuk beef hamburgnya jg enak. Potongan dagingnya cukup besar.
Untuk dessert kita pesan shiratama Ice for sharing. Matcha ice cream with mochy and fruits. Cocok untuk jd penutup karena fresh rasanya.
Pelayanannya menurut saya kurang cekatan. Slow bgt. Pdhl waktu saya kesana bukan jam makan siang. Jd gak full.

Djakarta cafe ini sebelumnya adalah Olala cafe. Tempatnya memang selalu ramai, karena letaknya strategis. Sekarang jadi Djakarta cafe yg buka 24 jam.
Sebenarnya tempat ini enak. Hanya sudah kotor. Propertinya sudah terlihat kotor dan gak enak dilihat. Sepertinya dah cocok untuk renovasi.
Makanannya cukup banyak pilihannya. Suami saya pesan mie ayam. Ternyata enak rasanya. Walau mahal ya,untuk satu mangkuk mie ayam hampir 50rb. Saya pesan burgernya. Porsinya besar dan beef pattynya tebal. Rasanya lumayan. Adik saya pesan spicy spaghetti aglio olio. Yg menurut saya pedasnya pakai lada.
Untuk service lumayan ok dan cepat. Harganya standar cafe2 lain. Yg pasti enak nongkrong2 disini. Asal bukan yg smoker allergic ya. Karena disini diperbolehkan merokok.