@teddyzelig

Maxx Corner, jaringan coffee shop dari Maxx Coffee dan Lippo Group ini akhirnya memiliki cabang sampai ke kota Bandung. Letaknya di Stasiun Bandung sangat strategis dengan jumlah pengunjung yang cukup banyak. Tempatnya sendiri memang ga terlalu luas, namun cukup nyaman.
Kali ini Cendol Latte (Rp 31k) menjadi menu terbaru dari Maxx Corner. Rasanya kopinya tidak terlalu kuat, berimbang dengan susu plus gula melaka. Di atasnya disajikan cendol hijau. Aroma gula melaka tercium wangi dan rasa manisnya pas. Tapi tekstur cendolnya agak terlalu lembut.
Walaupun demikian, Cendol Latte bisa jadi salah satu menu favoritku yang baru dan bisa dijadikan pilihan di sini.

Tempatnya cukup luas & terletak di lantai 2 dengan arah menghadap jalan. Desain-nya modern, minimalis serta compact.
Pelayanan di sini overall cukup bagus, tp di dining area terlihat agak short handed. Waiter yang melayani hanya sekitar 3 orang, jd piring-piring kotor agak lama dibereskan. Tp makanan yang di buffet area senantiasa terisi.
Menu-nya mnrt gw kurang bervariasi tp bisa jadi sesuai dengan standard hotel bintang 3. Dominan di sini menimu Indonesian breakfast, mulai dari bubur ayam, nasi uduk, mie goreng, tumis sayur & ayam goreng kalasan. Ada juga menu American breakfast seperti assorted breads & salad.
Rasanya overall biasa aja, yang paling gw suka di sini bubur ayam-nya yang gurih.

Restoran yang punya ambience dengan 3 nuansa sekaligus. Seni, Budaya dan Alam. Interior dalam restoran terdapat beberapa lukisan yang menawan dan di luarnya disuguhi pemandangan alam & seni patung yang apik. Ditambah dengan hawa pegunungan yang sejuk.
Karena Nuart Sculpture Park ini milik Nyoman Nuarta, seniman kelahiran Bali, maka menu andalan di sini juga makanan khas Bali.
Gw order Nasi Bebek Crispy Tegalinggah (1/4) & Nasi Ayam Betutu Rejasa (1/2).

Menu ini disajikan dengan 3 macam sambal, salah satunya sambal khas Bali, Sambal Matah.
Bebek-nya digoreng dengan sangat garing & crispy. Rasanya cukup gurih & pas banget klo dimakan dengan sambal matah & nasi putih.
Ayam betutu was well executed. Tingkat kematangan-nya pas, dagingnya sangat mudah dilepas dari tulangnya. Bumbu betutu-nya cukup strong aroma rempahnya, serta rasanya yang gurih. Ditemani dengan sayur singkong yang sedikit pahit, but I like it.
Overall it was very nice place with very nice Balinese Food.

Tempatnya di Food Court bernama Makan Doeloe. Area makannya terdiri dari 2 lantai, cukup luas & nyaman. Di sini juga semi open air, jd hawa sejuk alami dari luar bs kerasa sampai ke dalam. Penerangan jg bagus, cukup oas buat yang mau hunting foto.
Pelayanan di sini semi service, di mana customer order dulu di masing-masing tenant, lalu bayar ke cashier & kemudian menunggu makanan diantar ke meja.
Malam ini gw order Nasi Lengko. Makanan khas Cirebon, yang isinya nasi, potongan tahu & tempe, tauge, lalu sedikit dikuahin pakai kuah kecap & disiram dengan saus kacang.

Makanan yang tradisional dengan taste only sweet.
Another traditional culinary in Bandung.

Tempatnya di Food Court bernama Makan Doeloe. Area makannya terdiri dari 2 lantai, cukup luas & nyaman. Di sini juga semi open air, jd hawa sejuk alami dari luar bs kerasa sampai ke dalam. Penerangan jg bagus, cukup oas buat yang mau hunting foto.
Pelayanan di sini semi service, di mana customer order dulu di masing-masing tenant, lalu bayar ke cashier & kemudian menunggu makanan diantar ke meja.
Malam ini gw order Lotek. Makanan khas Jawa, yang isinya rebusan sayur, potongan tahu & tempe, tauge, lalu diaduk dengan saus kacang.

Makanan yang tradisional dengan taste gurih kacang & sedikit manis.
A traditional version of Javanese Salad.

Klo ke Bandung memang lagi berjamur banyak coffee shop. Nah di tempat ini, suasananya cukup oke, nyaman buat hang out, meeting ataupun working. Ada outdoor & indoor for smoking.
Service di sini semi self service. Jd customer hrs order & bayar dl di cashier baru kemudian orderan diantar ke table.
Sore ini gw order Orange Honey Latte Macchiato & Passion Tart for dessert.
Dessert-nya quite good for me, walaupun fillingnya kurang berasa passion fruitnya, yang jadi plus-nya dough-nya yang crunch banget.
Buat macchiato-nya, body coffee-nya mild, aroma-nya cukup light dan low acid. Taste good and balance between bitterness of coffee, sweet of honey and scent of orange. Pretty much like it.
Overall it was nice place, good for coffee, and an okay price.

Lokasi-nya sangat strategis karena terletak di salah satu jalur utama kota Bandung.
Desain restorannya minimalis dan ceria. Pelayanan di sini juga cukup bagus. Menu buffet cukup cepat direfill dan piring kotor cepat dibereskan.
Variasi menu ga terlalu banyak. Dominan masakan Indonesia. Dimulai dari tropical fruit, bubur ayam, nasi uduk, nasi goreng, mixed sausages & mie rebus.
Overall rasanya biasa aja. A standard place for having a quick breakfast or an Indonesian breakfast.

Another hidden gem in Bandung. Tempatnya bukan restoran, tp warung / kedai kaki lima. Jd mslh tempat dan pelayanan yah seperti street food pd umumnya.
Yg bikin special dari tempat ini, menu-nya semua pake B2 a.k.a pork. Yupz, semuanya mengandung bahan dasar babi. Gw akhirnya nyobain Nasi Goreng Samcian, salah satu menu favorit di sini.
Porsi-nya cukup gede, irisan daging pork dan samcan jg banyak. Rasa-nya gurih & enak, tp gw ngerasa minyak yg dipake kurang bagus. Bikin gw makin radang tenggorokan 😐
But overall it was worth to try.