Aghni

Setelah dari Toodz House tadi, gue nyeberang dan ngopi disini karena Sophie ini pas banget di seberangnya Toodz House. Tempatnya cantik banget, bernuansa putih dan biru. Cocok buat upload di instagram. Dan untungnya tadi lagi ngga terlalu ramai, jadi gue bisa dapet duduk di ayunan.
Tadi pesan Capuccinno (37K) dan sepupu gue pesan Latte (39.5K). Rasanya standar kopi di coffee shop lain. Cuma Capuccinonya ini lebih manis dibanding yang biasa gue rasain di tempat lain, dan gue suka :3
Disini juga ada rooftop-nya yang lucu banget, tapi baru dibuka setelah jam 5 sore. Tapi boleh ke atas kalo cuma foto-foto aja. Ya pokoknya kalo mau stok banyak foto buat instagram, harus cobain kesini.

Sebenernya gue sama temen gue tadi sore mau ke Cafetaria by Mono. But unfortunately, they're closed for a week due to the renovation. Tapi karena udah terlanjur kesel banget macet-macetan di jalanan Jakarta Barat yang sangat ngga bersahabat, akhirnya kita memutuskan buat makan ini, restoran di sebelahnya Cafetaria.
Kita berdua pesan Cheese Dak Bul (58K), Original Ramion (30K) dan Mango Bingsoo (50K). From the price that's quite cheap, compared to other Korean foods restaurants, we don't expect a lot. And this is probably what they say about "don't expect anything and you'll get the surprise", semua menu yang kita pesan rasanya enak! Dak galbinya porsinya lumayan besar, potongan ayamnya ada banyak dan paduan rasa pedas dan asamnya pas. Ramennya juga enak banget! Murah lagi cuma 30ribu. Kuahnya gurih dan rasanya hampir sama kayak ramen instan yang pernah gue beli di Ranch Market (tapi lupa merknya). Dan Mango Bingsoo-nya juga seger! Potongan mangganya banyak banget, ditambah es krim vanilla dan es serut yang sangat halus. Cukup mengobati rasa sedih abis kena macet jauh-jauh dan tempat yang diinginkan malah tutup. Sepertinya an.nyeong ini harus buka cabang biar ngga kalah eksis sama restoran korea lainnya.
Oh iya! Disini yang punya orang Korea dan tadi doi yang jagain mesin kasir. Super low profile.

Yay gajian di kantor maju 2 hari! Biasanya akhir bulan baru gajian, tapi kemarin gajiannya udah turun. Pas banget lagi ada promo Starbucks Pay Day, buy 1 get 1 for any beverages yang ukuran Tall. Sayangnya temen-temen gue pada lagi mager semua buat diajakin pergi buat ikutan promo ini. Tapi karena lagi pengen sbux banget, akhirnya tadi pulang kantor sempetin mampir ke PIM. Sendirian.
Karena gue udah nyobain hampir semua varian rasa di sbux, tadi gue memutuskan untuk mencoba varian baru: Mocha Ribbon Frappuccino. Dan karena gue sendirian, gratisannya gue pilih Double Chocolate Green Tea Frappuccino (favorit gue semenjak pertama kali nyobain ini bulan lalu). Mocha Ribbonnya rasanya terlalu pahit menurut gue, mungkin karena gue kurang suka pahit kali ya. But I don't really enjoy the combination of blended mocha with mocha sauce and chocolate whipped cream. Beda sama Double Choco Green Tea Frappuccino-nya. Varian favorit gue di sbux sebelum ini keluar itu Green Tea Creme Frappuccino. And DCGTF tastes even better than regular green tea frappe! Suka banget banget banget sama saus cokelat di atas dan di bawah, plus choco chip dan whipped creamnya. Tall size is not enough to satisfy my thirst of this flavor. Harusnya pesan DCGTF dua-duanya ya haha.

Kwetiau Akang ini disebut-sebut sebagai kwetiau paling enak di Jakarta. Letaknya ngga jauh dari rumah gue, dari dulu udah BM mau kesana tapi belum kesampean. Akhirnya kemarin habis gajian (yaela) gue kesana.
Menu makanannya cuma kwetiau dan mie. Pilihan isinya ada yang sapi, ada yang seafood. Dan pilihan cara masaknya ada yang goreng, ada yang siram. Gue pesan kwetiau goreng seafood (42K) dan es teh manis (7K). Tempatnya cukup lega dan sepi, dan gue pilih duduk di pojokan. Cepet banget penyajiannya, cuma sekitar 10 menit kwetiaunya udah siap.
First impression gue terhadap penampilan kwetiaunya adalah: kurang kecap. Mungkin karna gue suka kecap, jadi kwetiau yang warnanya putih gitu gue langsung judge kurang enak. Dengan gegabah gue tambahin kecap, sambal dan saus yang cukup banyak. Tapi kemudian gue mikir, gue kan belum nyobain kwetiau aslinya sebelum gue tambahin apa-apa. Dan akhirnya gue coba makan bagian yang belum kena kecap dkk (karena belum gue aduk). Dan itu enak banget........ Terus gue nyesel karena udah terlanjur gue tuangin kecap segambreng-gambreng. Ya karena udah terlanjur, mau ngga mau gue aduk. Dan ternyata setelah ditambahin kecap, tetep enak juga. This is non-arguably the most delicious kwetiau I've ever experienced in life.
*I'm sorry if the next paragraph may contain SARA*
Tapi kemudian gue notice, ini kok enak banget dan gue belum pernah ngerasain masakan seenak ini. Dan ditambah gue baru sadar, ada beberapa orang lain yang makan disitu dan mereka semua keturunan Chinese. Pikiran gue langsung kemana-mana......... Gue langsung parno aja, takut itu ngga halal. Akhirnya makanannya belum abis, tapi udah gue tinggal dan gue bayar sekalian nanya ke kasirnya, apakah makanan disitu halal atau engga. Dan Alhamdulillah, mbaknya bilang "kita ada yang halal ada yang non-halal. Tapi masaknya dipisah kok Mbak"
Yay senang! Tau gitu tadi diabisin dulu kwetiaunya hahaha.

So happy discovering this new coffee shop that's only a mile away from my office. Letaknya ada di dekat Pasar Puri, sederetan sama foodcourt KQ5, dan di sebelah barbershop.
Tempatnya ada di lantai 2 ruko, karena di lantai 1 masih direnovasi. Dari bawah sih keliatannya sempit dan agak kotor. Tapi pas naik ke atas, my first impression was "it is really comfy and feels like home". Gue langsung disambut sama baristanya. Gue pesan latte (35K) dan egg on toast (25K). Sama pesan affogato juga (35K), karena belum pernah nyobain sebelumnya. Latte-nya agak pahit tapi bikin langsung seger abis minum. Toastnya gurih banget dan telur ceploknya setengah matang, it's definitely heaven on earth. Dan terakhir affogatonya. Suka banget sama kombinasi rasa manis & pahit dari affogato. Kayak momen-momen bahagia di kehidupan ini, rasanya kurang sensasional kalo ngga ada sedihnya hahaha. But seriously, I really like the combination of vanilla ice cream and espresso. Langsung melek seharian.

Sekitar 2 bulan yang lalu kesini sama temen-temen gara-gara kantor jam 3 sore mati lampu dan semuanya dipulangin. Lokasinya di daerah pesanggrahan, satu ruko sama excelso (patbingsoo ada di lantai 2).
Kita berempat dan pesan 4 dessert yang beda-beda. And frankly, all of them are unbelievably tasty! Yang kita pesen:

1. Gangnam Patbingsoo
Ini pesenan gue. Basenya es krim vanilla sama popcorn caramel dan cornflakes. Buat yang suka manis, ini yang pertama kali harus dicobain kalo mampir ke patbingsoo
2. Apgujeong Bingsoo
Pake eskrim vanilla juga, terus ada potongan cheesecake dan saus strawberry. Saus stroberinya agak asam kalo bagi gue, tapi cheesecakenya lembut
3. Anguk Binsoo
Pesanan yang harus dipesan buat chocolovers. Semuanya serba coklat. Ada timtam, oreo, chocosticks sama ice cream coklat (cuma temen gue request yg vanilla). Ena ena.
4. Yeudio Patbingsoo
Ini buat yang ngga terlalu suka manis. Toppingnya cuma pake fish cake sama pat.

Overall, semuanya enak! Dan es serut disini lembut banget, butiran esnya berukuran mikro kayaknya, jadi enak buat dimakan gitu aja. Kalau mau kesini mending bareng sama temen-temen, biar bisa saling cicip.

This restaurant is literally only few steps away from home! Terletak di Jalan Iskandar Muda, kalau dari arah Gancy mau ke PIM, ini ada di sebelah kiri jalan sederetan sama Bank Mandiri dan Gepuk Ny. Ong. Frescoristo ini dulunya store Pastel Ma'Cik, dan ngga lama setelah Ma'Cik tutup, Fresco buka.

Kesini diajak sama Kak Dara dari pergikuliner.com (yeah thanks kak!). Kami berdua pesan Linguini Butterlemon Shrimp (46K), Capellini Al Fungi (46K), Chicken Pops (30K), Peach Tea (30K) & Strawberry Milkshake (30K). And surprisingly all of them tastes good! Butterlemon Shrimpnya tidak terlalu asam walaupun pakai lemon dan buttery banget, kombinasi yang pas di lidah. Al Fungi punya Kak Dara super creamy dan enak! Mushroomnya juga well-cooked. And we both surprised looking at the size of Chicken Pops, it's very very huge. With 30K and it's categorized on appetizer section, we expected something smaller. But we're glad with it :p

Dan di akhir, kita pesan Matcha Gelato (20K for 2 scoop). Sebenernya itu ice cream biasa sih bukan gelato karena rasanya es krim banget, but with 20K how could you ask for more? And overall, you guys should definitely try this one!

Agak sedkit telat sebenernya karena baru kesini Minggu kemarin, padahal kafe ini udah buka sekitar 2 bulanan yang lalu. Karena di instagram rame banget soundingnya dan tempatnya memang bagus, kemarin gue coba kesana.

Lokasinya ada di Plaza Festival, di sebelahnya Universitas Bakrie dan sebelah GOR Soemantri. Kalo naik mobil, dari masuk ke gapura GOR itu udah keliatan kafenya yang didominasi warna putih itu dari depan. Gue kesana hari Minggu siang, and just like what I've been expected: penuh banget. Tapi untungnya masih dapet tempat, tapi di bar stool. Ngga apa-apa lah ya dibanding waiting list yang belum jelas kapan.

Sistem pemesanannya kayak di restoran fast food. Jadi pesan di kasir dan langsung bayar. Menu makanannya kurang beragam dan harganya cukup pricey. Tapi rasanya ngga mengecewakan lah ya untuk harga segitu. But i bet most of Luckycat's customers aren't looking for super delicious meals that's worth their money. Yang dicari ya emang spot-spot cantik disitu buat foto-foto. Tapi hampir semua yang dateng ngga pada malu loh foto di tangga tengah yang dekat pohon, minta fotoin sama waitersnya sampai berkali-kali. That's the way we descrive our society nowadays.

Tapi kalo ngga mau ketinggalan, boleh lah dicoba kesini. Dia buka 24/7 kok. But preferably pick a non-peak hour time, biasanya weekdays sebelum jam makan siang (rekomendasi mas-mas yang nyatetin nama yang WL)