Agnes

Untuk yang suka kue-kue yang lembut cenderung kurang manis dengan tampilan yang lucu, Cake Garden bisa jadi option.
Waktu kesini nyobain kue-kue Roll Cake mereka dan beli per slice, ada beberapa rasa jadi bisa nyoba macem-macem.

Favorit aku jelas yang matcha, rasanya lembut dan manisnya pas. Bolu-bolunya khas kue-kue di Jepang, cenderung airy tapi cukup manis dan kerasa varian rasanya.
Favorit kedua yang Earl Grey, wangi dan kayaknya enak banget nih dimakan sambil minum teh hangat. 

Tahu Bakso yang kayaknya belum lama buka (atau gw yang baru ngeh) di area foodcourt bawah, lokasinya sebelah ATM center. Dari depan keliatannya bersih deh. Bisa pesan satu-satu isinya atau pilih paketan 30ribu.

Menurut gw ini baksonya enak, tipe yang ga kebanyakan tepung. Mungkin karena gw belinya deket jam tutup, udah sore banget, ini isinya semua lembut-lembut gampang dipotong. Penyajiannya bisa pilih mau pakai saus kacang atau kuah kaldu. Gw pilih pakai kaldu. Rasanya gurih, enak banget sih ini kalau pas ujan dimakan. 

Jujur aja awalnya ga expect terlalu tinggi dari rasa dimsumnya karena dekorasi tempatnya lebih cenderung ke tempat nongkrong cantik. Suasananya serba pink, tipe tempat yang buat foto-foto dan kumpul arisan, bukan buat makan dimsum. Well, let's see.

Kalau ke tempat dimsum pertama kali yang dipesen pasti menu standard untuk tau enak apa ngga. Namanya juga icip kan. 

Nah, Siewmay dan Hakau sama sekali tidak mengecewakan. Termasuk enak, gurih, padat, dan teksturnya bagus ga pecah-pecah. 
Untuk pao landak isi tausanya lucu, luarnya garing dalamnya agak kering sih, bukan favorit tapi boleh dicoba. Kalau mantao polos ya standarlah ya.

Waktu tunggu pemesanan makanan sekitar 10-20 menit, datangnya satu-satu dan ga langsung barengan. Kondisi emang agak rame sih karena tanggal merah dan jam dinner. Service is okay, tapi kurang cekatan dan atentif kayak SKM untuk mantao harus minta, sambal dan minyak cabe juga harus diminta. Maklumin aja baru buka soalnya.

Suasananya? 
Sangat oke sih buat foto-foto, cuma gatau ya karena lagi pandemi atau gimana, di sini ga pasang AC cuy, trus pintunya ditutup. Jadi adanya kipas langit-langit gitu, cukup gerah ya walau udah magrib. Waktu selesai makan, udara di luar langsung kerasa jauh lebih adem wkwk. Karena poin ini mohon maaf jadi minus satu 1 bintang ya.

Kedai minuman yang nampaknya baru buka di sebelah Bigul Ko Made, sambil nunggu take away, bisa mampir ngadem ke sini dulu~
Tempatnya ga besar, kapasitasnya terbatas banget. Nuansa dekorasi di dalamnya warna hijau tua, jadi rasanya seger aja gitu. Pilihan minumannya ga bikin bingung, kalau bingung monggo tanya yang jaga. Semuanya based on coconut water alias air kelapa.

Namanya air kelapa, ya enak lah ya, manis, seger, apalagi pakai es dan cuaca panas. Kemarin cobain yang campuran leci dan milkshake avocado. Dua-duanya seger dan enak. Ada tambahan gula sih dari mereka, tapi bisa kita request banyaknya. 

Expect main ke dog cafe dengan bau anjing dimana-mana? Nah di sini ngga sama sekali. Karena karyawannya cukup banyak dan sigap perhatiin anjing-anjingnya, jadi begitu ada yang marking atau bikin kotor pasti langsung diberesin. Tempatnya adem dan bersih. Aturan mereka juga cukup strict untuk pengunjung.

Dari tiket masuk 60k, kita bisa pakai 20k sebagai voucher makan atau minum, lalu kekurangannya dibayar lagi. Ngeliat harga di sini rata2 lebih dari 20k jadi pasti nambah.

Pesan Thai tea, rasanya ya Thai Tea, tapi kemanisan. Ya ga expect tinggi2 juga karena bukan tempat makan kan fokusnya.
Tapi gw juga pesan Aglio Olio, ternyata lumayan kok enak. Walau ada inovasi pake bawang bombay, tapi enak jadi gapapa. Pedesnya sedang walaupun ga terlalu nampak cabe-cabean.

Di sini ada satu ruangan khusus yang anjing-anjingnya jinak dan suka dipegang-pegang. Ruangan ini khusus anjing mereka jadi anjing tamu ga boleh masuk. Ruangan yang selain ini campur, ada anjing mereka dan anjing pengunjung.

Boleh banget ya ke sini walaupun ga punya anjing. Banyak juga yang foto-foto dan main sama anjingnya walau ga punya anjing.

Pengalaman dine-in pertama dan harus ngerjain sesuatu dalam periode pandemi yang agak terpaksa karena satu dan lain hal. Di luar dugaan di jam makan siang lebih dikit di sini full house, dan gw perginya pas weekday. Untuk pengunjung rata-rata ibu-ibu catch up sama temen atau orang kerja meeting.
Gw pilih seat yang ujung banget dan cukup jauh dari meja satu ke meja lainnya, good thing. Gw pake terus masker ketika ga makan atau minum karena cukup cemas dan waswas, ga nyangka bakal serame ini. Protokol kesehatan cukup, ada hand sanitizer di kasir, pembayaran bisa cashless, karyawan pake faceshield dan masker. 

Di sini ada paket 1 pastry + minuman = 50k.
Gw pilih Pain Au Chocolat dan Hot Latte untuk teman kerja. Pastry mereka memang enak, cocoklah namanya juga bakehouse. Untuk kopi biasa aja, not bad, tapi ga bisa dibandingkan dengan coffee shop yang menu utamanya kopi. Namun, keduanya cocok dimakan bareng.

Tempatnya memang lumayan pewe untuk kerja dan kongkow, ga terlalu terang, ada colokan, cuma butuh semprot nyamuk deh kayaknya. Staffs are kind and friendly. Wifi bagus! 

Orang yang suka makan dimsum pasti tau WingHeng. Dimsumnya enak-enak, porsinya cukup besar, harganya juga terjangkau. Ga heran kalau weekend di sini antri. Minusnya di sini cuma ga ada lahan parkir aja jadi kudu parkir di pinggir2 jalan.

Dimsum favorit gw yang klasik2 aja, siomay dan hakau. Isinya padat dan gurih. Biar kenyang, bisa pesan karbo kayak Mie.
Mie kuah polos yang di sini beda dari yang gw pesen terakhir kali. Yang dulu mienya pakai yang kuning agak tebal. Entah kenapa yang ini pakai mie tipis. Personally lebih suka yang kuning. Kuahnya gurih dan enaknya ditambah cabe.

Servisnya termasuk cekatan dan ramah-ramah. Sistemnya kita pesan dulu di kertas, dikasih totalan, kemudian bayar langsung ke kasir, lalu makan deh. Tiati kalap

Letak Manatea ini di area open space baru, Kumulo. Aksesnya biar gampang dari Chakra lurus aja keliatan bangunan putih putih. Buat nyari kios Manatea sendiri silahkan lihat-lihat papan nama masing-masing kios.

Tempatnya kecil tapi indoor dan ber-AC. Pengunjung diminta buka alas kaki di luar kios dan ada sandal rumahan gitu kalau mau pake, kalau ga mau, nyeker gitu juga gapapa kok, bersih.

Karena masih baru buka dan mungkin lagi pandemi juga, mereka ga nyediain tester. Waktu kesini rasanya sisa 2 opsi, saya pilih Rose Green Tea dan topping Dark Choco Honeycomb.

Warna es krimnya tak disangka adalah keunguan . Harum, aroma greentea dan rosenya ada, teksturnya soft jadi harus cepet dimakan. Toppingnya nyambung dan ga kemanisan. Suka

Again, karena lagi pandemi dan zaman udah maju juga sih, pembayaran tersedia cashless.