Agnes

Cukup suka dengan makanan yang pake kombinasi roti dan sup, enak aja gitu kayak comfort food. Penasaran sama Bouclette ini karena ada sup dalam sourdough, ternyata ga mengecewakan!

Kesini cuma berdua dan menu yang dipesen cuma 2, pizza dan sourdough soup. Untuk sup, kita pilih yang tomato based, Goulash di Manzo. Ini porsinya gede sih, kayaknya cukup untuk share 3-4 orang kalau untuk appetizer. Ini berdua cuma abis setengah aja wkwk

Pizzanya mungkin bukan the best pizza, tapi enak sih. Tipikal pizza ala italia yang tipis. Adonannnya ga kering dan krispi, isiannya cukup ga kebanyakan ga kedikitan. Kopi sih B aja.

Terus pas lagi makan, tiba-tiba dateng welcome bread! Wkwkwk Rada telat ya, harusnya pas lagi nunggu makan yang rada lama itu. Dilihat dari isi keranjangnya, ini macam-macam roti yang ga habis, lalu dipotong kecil-kecil kayak sample. Some of them rada gosong dan keras karena sepertinya dipanggang lagi di oven.

Selain welcome breadnya yang rada "apaan dah", overall oke sih restonya. Sisa makanan ga abis juga bisa di take away. Mau ke sini lagi kapan-kapan bawa orang banyakan!

Bistro ini dari depan ga terlalu mencolok, lokasinya ada di deket nasi campur Amin 333. Begitu masuk, suasananya ijo-ijo karena banyak tanaman di dalam. Kapasitas duduknya ga terlalu banyak, tapi dari tatanannya cocok untuk ngobrol bareng teman-teman atau keluarga.

Menunya ga terlalu banyak jadi ga perlu bingung banget. Jujur semua keliatan enak sih, tapi pilihan jatuh ke Grilled Chicken.
Menu ini disajikan dengan mashed potato, bawang putih-merah grilled (udah empuk dan ga bau), dan mixed veggies.

To be honest ga expect isinya penuh loh. Kenyang banget! Buat porsi laki sih cocok ya. Semua well seasoned, ga kering dan ga over salty. 

Cakery ini relatif baru buka di deretan ruko yang deket Mojin. Karena udah desember, dekorasinya di dominasi natalan. Warna-warni banget dan memanjakan mata. Ada outdoor seating di belakang yang lucu! Kayaknya anak-anak seneng dah.

Waktu ke sini memang niatnya cuma mau makan cake dan minum-minum aja. Kebetulan cakenya juga ga terlalu banyak sisanya.
Karena gerah, pesanan minumnya juga es es biar seger.

Ada Dark Mocha dan Honey Apple Tea.
Menu Dark Mocha cukup common ya, campuran coffee dan coklat. Mungkin karena ini tempat dessert, dark mochanya cukup manis. Tapi kalau abis makan dessert ketimpa gitu manisnya, jadi akan kerasa pahit.

Sedangkan untuk Honey Apple Tea, ada potongan apel kecil-kecil dengan madu dan air soda. Seger banget sih ini. Recommended pokoknya.

Dessertnya aku pilih salted caramel choco pie. Ini choco pie yang di dalemnya ada saus salted caramel. Kuenya ga terlalu dingin jadi coklat dan sausnya ga beku, bisa langsung potong. Enak, tapi terlalu manis untuk seleraku. Pecinta manis bakal demen sih ini.

Udah kesini 2x, untuk take away dan dine in. Ini dia ceritanyaa~

Take Away
Take away harus nunggu agak sabar ya, karena bukan fast food dan made by order, sekitar 20 menit lah. Normal kok. Mungkin bisa lebih cepet tergantung pesenan kamu apaan. Kotaknya proper seperti kotak take away yang biasa. Suka deh, soalnya bisa dicuci wkwk
- Pizza Cappricciosa: Enak sih, IMO kayak pizza2 Italia sekitar yang proper. Tipis, saus enak, isinya simple karena memang khas Italia ya gitu. Ini varian paling rame.  - Tagliatelle mushroom: Tipe pasta dengan saus mushroom dan topping beef. Beefnya ga alot ga empuk, tapi bumbunya enak. Ini walau udah dingin tetep enak sih. Ketara cukup bagus bahannya. Rekomen untuk yang suka pasta dengan saus mushroom.
- Spaghetti Carbonara: Buat yang mau tau carbonara ala Italia yang asli, nah ini nih! Walau aslinya pake jenis daging yang beda, tapi pork bacon mirip lah ya. Terus ga pake cream putih tapi pake fresh egg yolk yang harus diaduk dulu. Enak 
Overall, ini makanan walau udah agak dingin, tapi tetep enak-enak. Jadilah gw mampir lagi.

Pengalaman dine in ternyata lebih asik. Di malam hari suasana restonya lebih "hangat". Ambiencenya asik banget, tipe resto yang classy tapi santai, bisa makan cantik tanpa wajib dress up yang gimana banget gitu. Apalagi lokasinya di deket komplek perumahan gini. Asik untuk small group atau makan fancy sama keluarga gitu.

Servicenya dari nyampe sampai keluar resto ramah banget. Gw mau ke toilet sampe dianterin sama mbaknya :')
Untuk dine in ada welcome bread, tapi ga ada free water kayak di sebelah. Gapapa.

- Gnocchi: Pasta dari kentang yang kenyal-kenyal dengan tomato based sauce, keju buffalo yang sepotong-sepotong, dan cherry tomato. Cukup simple.
-  Risotto Al fruti di mare: alias pasta serupa nasi dengan aneka seafood pesenan suami. Bukan fans seafood jadi ga icip. Tapi icip risottonya. Tomato based dengan garlic dan onion. Seafoodnya juga bagus ga amis.

Minumannya cuma pesen italian orange soda, ini sparkling water+sirup orange+es krim. Enaklah yaaaaa. 

Overall dari segi menu di sini cenderung lebih klasik italian ya. Dapurnya open kitchen jadi bisa liat mereka sibuk kerja. Nampaknya sih chefnya dari Italia beneran. Bisa jadi salah satu pilihan kalau mau italian cuisine authentic yang simple dan ga neko-neko.  

Udah ada lama di wishlist, akhirnya main juga ke sini untuk me time 
Tempatnya terang dan dekorasinya apik. Masuk bisa langsung ketemu bar dan barista yang ramah. Filter coffee beans dipajang, jadi bisa langsung lihat-lihat.
Karena panas banget (39 derajat coy), pesen japanese cold brew dengan beans Ethiopia dari Hungry Bird roastery.

Ga salah pilih sih, baristanya pinter jadi nyeduhnya enak. Kopinya sweet floral, rasa jeruknya keluar, ada coklat tipis, enak dan seger banget sampai akhir.

Untuk makan siang, mereka ada beberapa pilihan makan berat, hampir semua cenderung menu "aman". Pesenan gw juga menu aman sih, Nasi ikan dori pake sambel matah plus tahu cabe garam.

Dorinya enak ga terlalu kering, sambal matahnya kurang pedes cabenya (maklumin aja cabe suka gitu). Kenyang ga? Kenyangggggg.

Sedangkan untuk tahu cabe garam, kurang memuaskan sih. Tahu yang dipake kayaknya berkulit, jadi kalau ditusuk garpu dia meleyot agak alot kulitnya wkwk. Gorengnya sih udah bagus, bumbunya juga asin. Tapi cabenya ditabur jadi ga gitu rata rasanya, harus dimakan sama irisan cabe. Gapapa.

Untuk kenyamanan, jadi gw duduk di lantai 1. Di sini kursinya tipe minimalis kayu gitu kan. Ternyata agak kurang enak didudukin karena badan goyang dikit ke kiri/kanan bisa oleng kursinya. Udah gitu aja. Mungkin kalau ke sini mampir lagi mau coba duduk di lantai 2 aja.

Cutt & Grill ini relatif baru buka di The Breeze, tempatnya cakep dan cocok untuk dining bareng keluarga maupun pacar. Ke sini baiknya sih reservasi dulu apalagi weekend, soalnya peminatnya lumayan banyak dan kapasitas juga agak dikurangin.

Servicenya dari awal reservasi sampai bayar ga mengecewakan, ramah-ramah. Waiter juga ngerti menu dan bisa jelasin dengan baik.

Presentasi makanannya juga bagus yah. Yang mencolok si Hanging Kebab ini. Ada beberapa pilihan daging: beef, chicken, lamb, dory. Sayangnya hari itu beef-nya habis, jadi pilih ayam.
Basmati rice-nya udah dibumbuin dan ada kismisnya. Enak gurih dan ada manis dari kismis. Disajikan bersama salad di sebelahnya. Ada cabe bakar gede banget ga kemakan sih wkwk 
Di bagian kebabnya ada chicken, paprika, jamur, dan jalapeno. Jujur ayamnya kurang meresap bumbunya dan agak kering. Untuk keseluruhan dish, lebih enak ditetesin lemon (included) untuk ngurangin eneg akibat paprika.

Suami pesen Black Angus Sirloin, empuk dan bagian lemaknya enak, tapi sebetulnya kurang istimewa jika dibandingkan dengan resto steak yang lain.

Kami dapat welcome snack sambil nunggu makanan datang, kurang lebih 15 menit. Snacknya di jual di samping resepsionis hehehe Enak sih gurih gitu.
Untuk minuman, standar restoran aja. Kalau yang suka, ada beberapa koleksi wine di sini, cocok dengan menu-menunya.

Pergi ke sini weekday sore dan tetep rame lho. Waiting list tapi ga lama.
Menunya bisa di order online. Jujur menu online-nya rada ngebingungin wkwkwk
Karena deskripsi setnya kurang lengkap, jadi ga sengaja ke order ekstra miso soup. Mana ga bisa di cancel wkwk

Tapi rasanya emang enak sih!
Panggangannya juga bagus dan ga banyak asap. Dagingnya empuk-empuk, karaagenya juga enak.

Minusnya di sini susah ngobrol, duduk seberangan gitu jaraknya jauuuuuh. Terus menunya kurang opsi sayur, jadi agak begah makan daging-daging doang. Would be nice kalau ada jamur-jamuran.