Anggita Deska

Begitu sampai Bandung langsung pilih tempat ini sebagai tempat sarapan, karena buka dari pagi, ga jauh dan baru! Begitu datang langsung di tanya buat dine in dan untuk smoking area tidak perlu menunggu, jadi pilihlah smoking area dan ternyata smoking area punya ceiling yang tinggi, ada pohon juga luas dan sangat terbuka, benar benar tidak bau asap. Karena datang masih pagi jadi hanya tersedia menu breakfast dan pesan Korean Egg and Sausage dan minuman Hazel Hug. Untuk pastry atau kue lain bisa langsung pesan kedepan, dan karena masih pagi kuenya belum lengkap. Kue pilih Lois Tarte au Chocolate Tart, Yuzu Lemon Scones. Untuk makanan breakfast agak menunggu, begitu datang ya seperti american breakfast, cuman telurnya lucu, melted didalam. Untuk minuman Haze Hug rasanya unik, tidak strong kopinya juga bukan creamy type. Untuk kue, Yuzu Lemon Scones kurang berasa lemonnya, hanya sedikit dibagian tengah, tidak asam malah cenderung manis. Dan yang terbaik Lois Tarte au Chocolat Tart yang tidak pahit, padat, dibawahnya bagian lebih crunchy.

Tempatnya enak banget, ada musholla, toilet bersih juga luas, colokan pun ada dan karena datang di weekend jadi waktu dine-in hanya dibatasi 2 jam. Worth to try.

Tempat makan yang berkonsep makanan sunda, baiknya kesini ramai-ramai karena makan berdua saja pasti kekenyangan, karena porsinya besar. Pas datang sore sekitar jam 5 agak ramai jadi menunggu, tulis nama buat waitinglist, tempat menunggu seperti menunggu antrian obat, lol.

Tidak lama menunggu akhirnya dipanggil, dan pesan makanan, saya dan teman saya pesan:
🐠 ikan bakar: kebetulan 5 ons habis jadinya 6 ons, meski ada potongan bawang dan cabai tetap tidak pedas, lebih kencang manisnya, daging ikannya banyak.
🍆 Terong raos: ini katanya best seller, terong di goreng dengan tepung tipis, ada potongan cabainya meski tidak pedas, enak, ada rasa manis di terongnya, tidak dianjurkan dimakan besok karena sangat berminyak.
Tumis kangkung: seperti tumis kangkung umumnya.
Cireng: crunchy, tidak berasa cirengnya, lebih pas dicocol bumbunya.
Sambal: encer dan sedikit pedas, 🌶️

Tempat makannya nyaman, adem, tidak gerah, pelayanan pun cepat dan ramah.

Belum pernah kesini akhirnya kesampaian, ada biaya masuk 25k yang bisa ditukarkan dengan makanan seperti kue, bolu dan sebagainya di area pintu keluar. Duduk area outdoor dekat kastil, tidak ada colokan.

Untuk makanannya saya review dibawah:
- Pisang Goreng 🍌 : dapat 3 pieces besar, tidak berminyak, topping cukup melimpah tapi tidak menyatu, pisang keras dan sepat, tidak manis.
- Pizza Carbo Meat Lover 🍕: enak karena tipis kering, diberi saus sachet, topping tidak terlalu melimpah.
- Spaghetti Carbonara 🍝: warnanya kuning, bertekstur, tidak seperti saus carbonara umumnya, rasa gurih.
- Cream Cheese Boba 🧋: sedikit terasa keju, melimpah boba-nya, tapi dominan rasa manis minuman boba umumnya dibanding keju.
- Nasi Ayam Saus Telur Asin: Ayamnya digoreng kering dan agak tipis, jadi keras, sausnya tidak seperti rasa telur asin tapi seperti saus keju, warnanya orange (umumnya kuning).

Tempat nyaman, area makan tersedia banyak, pelayanan cepat dan ramah. Tidak ramai karena mungkin sudah tidak viral. Tidak ada musholla, jika ingin sholat bisa di area parkiran. Saya beli bolu muffin dan pisang keju dari voucher entrance, dan rasanya enak, adonan lembut.

Datangnya di akhir pekan jadi ramai, cuman pesan es krim gelato jadi antrian yang dine-in terpisah. Pesan 2 rasa (44k) red velvet dan honey cereal cheesecake. Meski 2 rasa, 1 scoop-nya banyak, rasanya manis, cheese nya terasa banget, kalau red velvet agak kurang. Payment hanya bisa debit.

Kesini buat brunch, datang hampir jam 9am, tidak ada antrian meski ada line untuk in dan out pengunjung. Duduk di area dekat kasir, langsung dikasih menu, pilih Lontong Cap Gomeh dan telur rebus 1/2 matang yang sudah dikupas.

Pelayanannya cepat dan ramah, lontong cap gomeh datang duluan. Rasa lontong-nya tidak keras, lembut, enak, dapat 1 kerupuk, porsinya pas, bumbunya gurih, sambal tidak pedas, banyak cacahan daging. Telur 1/2 matang disajikan panas, dengan lada di mangkuk kecil, rasanya seperti telur ayam kampung umumnya. Toilet ada dibagian agak dalam, area wanita dan pria dipisah, di area lebih dalam ada kursi sofa dan lebih semi outdoor. Area adem karena atap tinggi, pembayaran hanya cash dan debit.

Sebelum kembali ke Jakarta memutuskan early dinner disini, datang di hari senin tidak ada waitlist. Dikasih waktu untuk dine-in 2 jam. Menu dibuka via QR, kemudian panggil staffnya untuk pesan, agak susah untuk pesan karena saya duduk diujung dimana tidak ada staff yang lewat, jadi saya menuju bar. Pesan Gravy Chicken Steak, untuk minum dapat free air putih di botol besar.

Rasa Gravy Chicken Steak-nya tasteless, banyak mashed potato, sayuran terlalu matang, ayamnya kurang berbumbu, tapi porsi dijamin mengenyangkan.

Saya ke area pastry dan pesan Banana Choco Hazelnut Croissant yang katanya favorit, dan cake nougat untuk takeaway tapi yang datang hanya croissant, mau pesan lagi keburu mepet waktu pulang. Croissantnya terasa pisang dan coklatnya, adonan tebal, isian sedikit, roti juga tidak lembut.

Makan disini terletak di lantai atas uniqlo, tempatnya cozy, musik dan ambience nyaman sekali, toilet meski jauh cukup bersih, hanya saja makanannya so-so.

Kesini cuman buat beli Hiaru Ice Cream cone, rasa hokkaido milk ice cream, rasanya soft dan sangat terasa susunya, tapi agak cepat meleleh, conenya juga enak, tidak manis ataupun gosong. Datang jam 9pm an, sepi, sepertinya memang yang mampir kesini buat makan cepat, karena tidak ada colokan dan kursi kurang nyaman buat ngobrol lama. Ice cream bisa di cup juga dan tersedia berbagai macam topping, harga berbeda. Pelayanan ramah dan staff siaga membersihkan meja kursi bekas pengunjung. Disini juga menjual souvenirs tahilalats dan banyak spot buat foto.