Anggita Deska

On sunday night, me and my friends go to M bloc, and choose tjikini to continuing chit chat after got early dinner. Actually in tjikini, they also have various meal menu but we already full.

I order Jeruk Peras and Pisang Goreng Tjikini. Nothing special for the taste and the look. There are 6 bananas in Pisang Goreng Tjikini.

All the ACs are off, they only turn on the fan so its quite hot. The service is good, our order come not-long also.

Pertama kalinya makan disini, karena emang udah lapar banget dan googling tempat makan apa yang ada di M bloc, akhirnya memutuskan kesini. Dine-in indoor di lt.1, begitu masuk langsung disambut mbak pelayannya dan ditanyakan mau pesan apa, padahal niat ny mau cari seat dulu sambil liat menu di dinding. Sementara teman saya duduk, saya dan teman saya yang lain memesan makanan. Mbak pelayanannya menjelaskan terlalu cepat sehingga agak sulit dicerna, apalagi buat saya yang baru pertama kali kesana, sampe seringkali diulang ulang karena saya bingung mau pesan apa. Akhirnya pesan Set Menu B dan Set Menu A dengan sambal mangga dan matah, honey roast (katanya ini yang terlaris), include teh pucuk dan dessert (saat itu hanya available lemongrass dan apple pie). Saya upgrade nasi jadi nasi biru (+ sekitar 5k). Menu rice bowl nya waktu kesana sudah habis, pilihan sambalnya beragam, nasi juga beragam, begitu pula dengan dessert tapi mungkin pas saya kesana lagi banyak yang beli jadi ga banyak pilihan.

Pelayanannya cukup cepat, dia juga bisa bayar dengan QR. Semua pesanan saya ini kena Rp. 177.999 (di struk) tapi pas saya mau input sesuai yang dia tunjukkan, dia bilang Rp. 180.000 (terkena pembulatan). Setelah makanan siap, nama kita akan dipanggil dan kita ambil sendiri makanannya (tidak diantar).

Untuk makanannya sendiri enak, ayamnya besar, nasi biru nya juga gurih, sambal matahnya cukup pedas. Dessert apple pie nya juga manis, enak meski terlalu banyak krimnya. Setelah makan kita ngobrol disana, ga begitu lama sampai akhirnya pelayannya mengambil bekas makan kita padahal di meja ada tulisan tolong taruh bekas makanan di tempat yang disediakan.

Pertama kali kesini, tempat janjian buat nge-gambar bareng. Kesini sekitar jam 1pm lewat dikit, masih sepi hanya ada sekitar 8 pengunjung saja.

Saya pesan Smooth Criminal (katanya ini favorit) dan Chisuka. Untuk Smooth Criminalnya, rasanya enak, kopinya tidak strong dan untuk Chisuka kurang berasa kejunya. Disini penyajiannya menggunakan sekali pakai, gelas, bowl, bahkan alat makannya. Pembayaran bisa menggunakan QR, dan setelah bayar akan ada alat yang berbunyi jika makanan sudah siap (seperti di mol foodcourt). Untuk pesanan saya ini agak lama siapnya, padahal ga lagi ramai, dan ketika disajikan, kuenya tidak hangat.

Kemudian jam 4pm saya pesan makan berat, katanya favoritnya Sei Nasi Jeruk, saya pesan yang Sei Ayam Nasi Jeruk dengan sambal matah (pilihan lainnya sambal bawang), kemudian bayar lagi menggunakan QR code. Kali ini makanannya cukup cepat tersaji dan masih hangat, tapi pas dibuka kok sapi, saya cek struk ternyata yang diinput Sapi bukan Ayam, mau komplain juga gabisa karena sudah terinput dan bayar, kesalahan di saya sih karena ga teliti. Untuk Sei Sapi nya hanya sedikit slice daging sapi, rasanya lumayan tapi porsi nasinya banyak, hanya saja tidak terlalu terasa seperti nasi jeruk, menurut saya pakai nasi putih juga gaada bedanya, sambalnya tidak pedas dan kuahnya sedikit sekali, bisa dilihat dari foto (menggunakan wadah yang sama dengan sambal).

Makin sore makin ramai, toilet cukup bersih meski unisex, suhu ruangan dingin karena ada 3 ac menyala dan posisi di tempat yang sama. Musiknya pun enak, bisa jadi tempat pilihan untuk work from cafe.

Makan disini di sabtu malam sekitar jam 9.30 pm, di lantai 2 tidak begitu ramai. Lantai 1 hanya ada meja kasir dan sepertinya dapur juga dibawah.

Konsepnya lucu, less contact with the staff. Cara pesan makanannya dengan scan barcode menu kemudia wa staff ny untuk pemesanan dan memilih metode pembayaran, pas kesini menggunakan metode debit jadi payment saat pulang di lantai 1.

Lantai 2 ada kipas juga, jadi adem. Cukup lama sih pelayanannya, kayanya nunggu semua pesanan siap baru diantar keatas. Saya pesan Ayam Bakar Kaiji sambal ijo dan es teh manis. Ayam bakarnya sudah tanpa tulang, sudah dipotong-potong, tempat makan dan alat makan juga sekali pakai. Tapi sambal ijo ny sedikit sekali dan manis. Porsi nasi ny tidak sebanding dengan porsi ayamnya tapi disajikan selagi hangat jadi cukup oke. Untuk porsi es teh manis nya cukup besar, tidak kebanyakan es batu.