Anggita Deska

Kali ke-2 kesini, yang pertama sebelum pandemi, datang hampir tutup, sudah tidak ramai dan hanya pesan es kopi susu di bungkus. Kalau dulu dibungkus dimasukkan ke plastik dan diminumnya disedot, sekarang di gelas plastik yang murah, tanpa ada brand. Harga 1 kopi adalah 22k bayar di kasir cash, bisa juga transfer. Untung rasa semakin tidak terasa kopinya, dominan pahit, susunya juga tidak terasa, juga tidak ada aromanya. Karena mumpung kesini saja jadi beli deh. Suasana masih sama seperti dulu, old vibes, berantakan. Belum pernah coba menu makanannya.

Setelah walking tour memutuskan makan disini karena halal, pilih menu promonya yaitu Lamian Ayam Rica Rica, karena infonya launching produk baru. Karena beramai-ramai jadi di vip room, tapi ternyata vip roomnya sangat gerah, meski AC ada banyak tetap tidak terasa dingin, lebih dingin area dibawah. Pelayanan agak gugup, mungkin karena tiba-tiba terlalu ramai. Mie datang cepat, saya karena jajan dulu jadi mie sudah dingin. Mie-nya tanpa kuah, jadi terasa kurang, sayuran cuma 2 helai, potongan ayam sedikit, mie model besar tebal, bumbunya cukup enak tapi tidak terasa pedas meski sudah pesan pedas. Semoga AC nya diperbaiki karena jujur makannya keringetan.

Kesini diajak teman, di hari sabtu hampir jam 6pm, suasana ramai, tempat duduk banyak dengan area berbeda-beda, konsep coffeeshop bernuansa jepang, banyak kaca sehingga nampak luas tapi…panas banget, ac seperti tidak berfungsi, sementara outdoor area dalam dinyamukin.

Pesan hanya new salted caramel karena ada eskrim-nya, dengan less sugar, tapi tetap manis banget. Enak, creamy, kopi tapi tidak strong, eskrimnya terasa

Toilet cukup bersih, dan kupikir luas ternyata cermin-nya banyak. Tempatnya bisa jadi opsi WFC tapi kalu kuat sama gerahnya.

Diajak teman kantor makan siang disini, katanya dibawa Nex Carlos dan di Jakarta hanya ada 2. Datang di jam makan siang sekitar jam 12an jadi waiting list, bisa taruh no telepon dan akan di telepon oleh staff-nya jika sudah ready.

Pesan Paket Gudeg karena ini yang paling lengkap, tidak pakai tambahan topping, paket gudeg ini cukup bervariasi topping-nya meski porsi topping-nya sedikit. Untuk tambahan topping ada ayam, telur bebek dan sayur sepert lodeh (nama pastinya tidak ingat). Harga untuk paket gudeg 50.848. Untuk minumnya saya coba wedang tanpa gula, disini menggunakan gula batu kuning, rasanya segar, kaya rempah. Pemesanannya langsung antri pilih makanan dan langsung bayar.

Untuk rasanya cenderung dominan manis, nasinya pulen, ayam suir kurang berasa, sambalnya luar biasa pedas. Tempatnya tidak luas, tidak ada musik, disini tidak bisa sambil nongkrong karena antrian yang banyak.

Sejujurnya tidak terasa kopinya, pesan Es Kopi Susu Little Contrast, lebih terasa susu dan butterscotch, less sugar masih tetap manis banget. Ukuran mini, es tidak begitu banyak. Sangat tidak disarankan buat dine-in karena hanya ada 4 kursi tinggi dengan meja panjang, di dapur baristanya dan menghadap ke restoran sebelahnya karena memang dinding kaca. Pelayanannya ramah, cepat dan musiknya juga asik. Tidak ada pastry maupun juga kue, mungkin karena masih pagi.