Filosofi Budaya di Balik Kelezatan Rendang khas Padang

31 Maret 2017 | 0 Komentar

Rendang menjadi makanan khas dari Padang alias daerah Minangkabau, Sumatera Barat yang tak hanya terkenal di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Rendang merupakan makanan yang terbuat dari daging sapi atau kerbau yang dimasak dengan santan kelapa dan aneka bumbu rempah-rempah yang membuat citarasa  khas dan aromanya wangi yang menggoda lidah kamu. Tahukah kamu kalau ternyata pada awalnya rendang itu tak sembarang disajikan atau dijual di restoran Padang. Rendang awalnya hanya disajikan bagi tamu terhormat sesuai adat kebudayaan Minangkabau. Tak hanya itu saja, rendang memiliki warna agak pekat ternyata memiliki filosofi budaya jika dilihat dari bahan-bahan yang digunakan, seperti di bawah ini!

 


Sumber: pergikuliner.com


1. Daging

Daging sebagai bahan paling utama dalam pembuatan rendang menjadi lambang ‘niniak mamak’ atau pemimpin suku adat yang posisinya sangat penting dalam adat istiadat masyarakat Minangkabau. Selain itu, menurut masyarakat Minangkabau, daging juga dianggap sebagai lambang kemakmuran sehingga mereka harus memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Tak heran jika rendang dianggap sebagai makanan mewah dan memiliki kelas yang cukup tinggi.

 

2. Kelapa

Selain daging, buah tropis yang satu ini juga sangat penting dalam pembuatan rendang. Daging kelapa yang diparut dan diperas menjadi santan ini bisa mempersatukan semua bumbu dan rasa yang ada pada rendang. Kelapa menurut masyarakat Minangkabau adalah perlambang kaum intelektual yang diharapkan mampu menyatukan semua komunitas yang ada di Minangkabau akan kecerdasannya.

 

3. Cabai

Komponen ketiga yang terpenting dalam pembuatan rendang adalah cabai. Kamu tentunya sudah tahu kalau dalam masakan Padang, citarasa pedas paling disukai. Hampir semua masakan Padang bercitarasa pedas. Tak heran jika cabai menjadi bahan wajib dalam pembuatan rendang. Menurut masyarakat Minangkabau, cabai melambangkan para ulama yang perannya sangat penting untuk mengajarkan pengetahuan agama kepada masyarakat Minangkabau.

 

4. Bumbu Rempah

Terakhir adalah bumbu rempah-rempah yang tak boleh ketinggalan dalam pembuatan rendang. Ada sekitar lebih dari sepuluh jenis rempah yang menjadi bumbu rendang seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, kemiri, jinten, ketumbar, kunyit, jahe, sereh, lengkuas, dan daun jeruk. Bumbu-bumbu ini melambangkan seluruh keberagaman masyarakat Minangkabau dan juga peranan masing-masing orang dalam mempraktekkan aturan adat yang ada.

 

Setelah tahu filosofinya, sekarang jadi kepingin makan rendang? Yuk langsung makan rendang di restoran Padang rekomendasi PergiKuliner di bawah ini!

Marco Padang Grill

RM Pagi Sore

Sahaja Restoran Padang

Garuda

1945 Restaurant - Fairmont Jakarta

Mau tahu lebih banyak tempat makan enak di JABODETABEK, Bandung dan Surabaya? Cek PergiKuliner.com aja!


Topik artikel ini: