Ini Dia Kuliner Asli Indonesia yang Awalnya Hanya Disantap Rakyat Biasa

5 Februari 2018 | 0 Komentar

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam suku dan budaya sehingga tak heran jika masing-masing daerah di Indonesia memiliki aneka jenis kuliner yang bervariasi sehingga kamu tak akan bosan menyantapnya. Kebanyakan kuliner tradisional Indonesia merupakan kuliner klasik alias kuliner yang sudah ada sejak zaman penjajahan dan menjadi warisan budaya hingga sekarang. Tapi tahukah kamu kalau ternyata ada beberapa kuliner asli Indonesia yang awalnya ini hanya disantap oleh rakyat biasa saja dan tidak bisa kamu temukan di rumah makan atau restoran. Ingin tahu ada kuliner apa saja? Mari kita lihat!

 

1. Ikan Asin


Sumber: okezone.com


Pada masa penjajahan, ikan asin sangat identik dengan kuliner yang disantap oleh masyarakat ekonomi lemah karena harganya yang sangat murah dan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional. Tapi lain ceritanya pada zaman sekarang, ikan asin justru memiliki harga yang terbilang cukup mahal. Bahkan jika harganya sedang melonjak naik, harga ikan asin bisa menyamai harga daging ayam. Ikan asin lebih sering diolah dengan cara digoreng dan dibumbui dengan balado atau cabai hijau yang pas untuk disantap dengan nasi putih hangat.

 

2. Tiwul


Sumber: pergikuliner.com


Mungkin banyak di antara kamu yang kurang familiar dengan nama kuliner yang satu ini. Tapi ketika kamu melihat wujudnya dan merasakan citarasanya, kamu pasti akan langsung mengetahuinya. Tiwul merupakan kuliner khas Gunung Kidul, Yogyakarta yang berbahan dasar singkong yang direbus dan dihaluskan dan diberi taburan kelapa parut. Sebelum Indonesia merdeka, masyarakat Indonesia yang kesulitan untuk membeli beras, menggunakan singkong yang diolah menjadi tiwul untuk makanan pokok mereka. Sekarang, kuliner ini bisa kamu temukan di kafe atau restoran Indonesia dengan beragam varian rasa seperti keju, cokelat, hingga strawberry.

 

3. Sate Kere


Sumber: sajiansedap.com


Sejak kemunculannya dalam acara pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu, sate kere menjadi sorotan publik. Sate kere merupakan kuliner khas Solo yang pada zaman dulu menjadi kuliner rakyat biasa yang tidak bisa membeli atau membuat sate dengan bahan baku daging ayam. Nama ‘kere’ ini berasal dari bahasa Jawa yang berarti ‘kurang mampu’. Sate kere terbuat dari bahan-bahan yang murah meriah seperti tempe gembus, usu, paru, serta jerohan sapi yang diungkep dengan aneka bumbu rempah Indonesia lalu dibakar hingga matang. Layaknya sate pada umumnya, sate kere juga disajikan bersama dengan siraman saus kacang.

 

4. Kerupuk


Sumber: baca.co.id


Selain sambal, orang Indonesia juga sangat lengket dengan kuliner yang bernama kerupuk. Makanan yang tersaji akan terasa lebih nikmat jika disantap dengan tambahan kerupuk. Sensasi bunyi kriuknya ini mampu membuat nafsu makan kamu bertambah. Kerupuk awalnya hanya dikonsumsi oleh rakyat biasa yang memanfaatkan ketela pohon untuk diolah menjadi makanan dengan cara diparut dan diperas lalu diambil sarinya untuk diendapkan dan dijemur hingga kering sebelum digoreng. Kerupuk kemudian disantap sebagai lauk nasi karena pada masa itu, lauk pauk seperti daging, ayam, hingga tempe terbilang cukup mahal.  

 

5. Nasi Uduk


Sumber: pergikuliner.com


Terakhir ada nasi uduk yang diyakini sudah ada di Indonesia sejak abad ke-14. Pada zaman dulu, nasi uduk menjadi kuliner yang identik dengan makanan yang dijual dengan gerobak-gerobak di pasar tradisional dengan harga yang sangat murah. Namun sekarang, nasi uduk bahkan bisa kamu jumpai di restoran Indonesia ternama dan disajikan bersama dengan lauk pauk daging sapi serta ayam.

 

Setelah mengetahui kelima fakta kuliner di atas, kamu jadi tahu bukan kalau ternyata masyarakat Indonesia masih tetap setia mempertahankan warisan kuliner mereka. Kamu juga jangan mau kalah teman PergiKuliner karena kamu bisa membantu melestarikan kuliner Indonesia dengan menyantapnya di salah satu tempat makan di bawah ini!

Nasi Uduk Kebon Kacang Zainal Fanani

Sate Sapi Pak Kempleng

Asinan Kamboja H. Mansyur

Chiquita Pastry Getuk Singkong

Sulawesi@Kemang


Topik artikel ini: