Daging adalah sumber
protein yang sangat diperlukan oleh tubuh. Sumber protein hewani ini bisa
berupa daging ayam, daging sapi, hingga daging babi. Berbicara tentang daging,
Indonesia punya banyak olahan daging tradisional yang cita rasanya nimmat
sehingga membuat ketagihan. Beberapa olahan daging khas Indonesia yang paling
terkenal adalah rendang dan dendeng. Tapi selain itu, ada se’i yang juga
menjadi salah satu olahan daging khas nusantara. Olahan daging ini bisa kamu
jumpai di beberapa restoran tradisional Indonesia, terutama di restoran yang
menyajikan masakan timur Indonesia. Lantas se’i merupakan jenis olahan daging
apa? Untuk mengetahuinya, mari kita coba lihat bersama asal usul beserta
fakta-faktanya di bawah ini!
Sumber : Pergikuliner.com
Asal Usul Daging Se’i
Seperti yang sudah
dikatakan sebelumnya, se’i adalah salah satu olahan daging tradisional khas
Indonesia. Se’i berasal dari daerah timur Indonesia, tepatnya daerah NTT (Nusa
Tenggara Timur). Nama se’i ini diambil dari bahasa rote yang artinya adalah
daging yang diiris tipis-tipis memanjang. Awalnya masyarakat setempat
menggunakan jenis daging rusa. Tapi berhubung banyak yang memburu rusa dan
keberadaannya semakin langka, maka rusa menjadi hewan yang dilindungi. Akhirnya
masyarakat memutuskan untuk mengganti daging rusa dengan daging sapi atau babi.
Meski begitu, saat ini juga ada se’i yang menggunakan jenis daging putih
seperti daging ayam atau ikan.
Daging Se’i Seringkali Disamakan dengan Daging Asap
Berhubung daging se’i
ini dimasak dengan cara diasapi, maka tak heran kalau banyak yang mengira kalau
daging se’i adalah daging asap. Sebenarnya daging se’i merupakan salah satu
olahan daging asap ala Indonesia. Tapi ada beberapa perbedaan yang perlu kamu
ketahui. Sebelum diasapi, daging se’i ini diiris-iris tipis terlebih dahulu.
Berbeda dengan daging asap kebanyakan yang mengasapi daging utuh. Selain itu
sebelum diasapi, daging harus dibumbui dengan berbagai macam bumbu rempah khas
Indonesia terlebih dahulu sehingga cita rasanya akan lebih lezat. Satu hal lagi
yang menjadi perbedaan utama dari daging se’i dengan daging asap adalah daging
se’i diasapi dengan menggunakan kayu kosambi dan pada saat pengasapan harus
ditutupi dengan daun kosambi agar aromanya lebih wangi.
Punya Banyak Kandungan Gizi di Dalamnya
Banyak orang yang
menyangka kalau daging se’i yang diasapi selama berjam-jam lamanya ini kadar
nutrisinya akan hilang. Padahal kandungan nutrisinya justru lebih kaya. Untuk
kandungan protein pada 100 gram daging se’i kira-kira sebanyak 32 gram. Selain
itu ada kandungan lemak sebesar 6 gram, zat besi 5 miligram, fosfor 300
miligram, dan kalsium sebanyak 15 miligram. Begitu banyak kandungan nutrisi di
dalamnya, maka sudah pasti kuliner ini sangat bagus dikonsumsi.
Se’i Harus Disajikan dengan Sambal
Layaknya
kuliner khas Indonesia lainnya yang akan terasa nikmat jika ditambah sambal,
daging se’i pun demikian. Kamu bisa menggunakan jenis sambal apapun untuk
disantap bersama dengan daging se’i. Mulai dari sambal dabu, sambal rica,
hingga sambal matah. Tapi ada sambal khas NTT yang seringkali disajikan bersama
dengan daging se’i, yakni sambal lu’at. Sambal lu’at ini dibuat dari bahan
dasar cabai, jeruk nipis dan juga daun luat. Beberapa ada yang menambahkan tomat.
Biasanya, jika disajikan bersama dengan sambal lu’at, akan ada lauk pendamping
seperti tumis bunga pepaya atau daun singkong.
Itulah informasi mengenai asal usul dan juga fakta dari daging se’i yang perlu kamu ketahui. Jadi sekarang kamu sudah tahu bukan? Semoga penjelasan di atas bisa menambah pengetahuan ilmu kulinermu ya! Nah, jika kamu lapar setelah membaca artikel ini, kamu bisa mampir sejenak ke salah satu tempat makan di bawah ini aja ya!