Kisah Mie Udon Khas Jepang yang Ternyata Adaptasi dari Kuliner Tiongkok

28 Mei 2023 | 0 Komentar

Udon merupakan salah satu jenis mie khas Jepang yang keberadaannya di Indonesia terbilang sangatlah populer. Udon memiliki ciri khas bentuk yang agak tebal serta lebar jika dibandingkan dengan bentuk mie khas Jepang lainnya seperti ramen. Tekstur dari mie udon cenderung lebih empuk tapi tetap kenyal dengan cara penyajian kuah dan aneka topping di atasnya. Kepopuleran udon di Indonesia bisa dilihat dari banyaknya restoran khusus udon yang bisa kita jumpai di beberapa pusat perbelanjaan atau di restoran Jepang. Tapi tahukah Teman Kuliner kalau mie khas Jepang ini ternyata punya banyak kisah menarik yang dimilikinya? Untuk mengetahui kisah mie udon khas Jepang, kamu bisa langsung melihat penjelasan kisah uniknya di bawah ini!

 


Sumber: Pergikuliner.com


Diadaptasi dari Kuliner Tiongkok

Menurut sejarahnya, udon sudah muncul di Jepang sejak zaman Dinasti Tang di tahun 700-an. Tapi keberadaannya menjadi sangat dikenal pada zaman Edo di sekitar tahun 1600-an. Ada satu fakta unik yang menarik yakni ternyata mie udon ini diciptakan dari hasil adaptasi kuliner Tionghoa, yakni wonton. Kamu pastinya bertanya-tanya, bukankah bentuk wonton dan udon jauh berbeda? Wonton merupakan jenis dumpling, sedangkan udon adalah jenis mie. Jadi awalnya, masyarakat Jepang ingin membuat wonton tapi tidak menggunakan isian di dalamnya. Bentuk awalnya memang sangat mirip dengan wonton yakni cenderung berbentuk seperti gumpalan. Bentuk ini ternyata membuat masyarakat Jepang kesulitan saat memasaknya karena terkadang bagian dalamnya belum matang dikarenakan bentuk yang tebal. Lalu adonan udon ini pun digiling tipis dan dipotong-potong panjang sebelum akhirnya direbus dalam air mendidih. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa bentuk udon cenderung sangat tebal dan agak lebar.

 

Dibuat dari Bahan yang Sederhana Sehingga Merakyat

Udon dikenal sebagai makanan khas Jepang yang sangat merakyat. Pasalnya udon dibuat dari bahan yang sangat sederhana yakni tepung terigu, air, dan garam sehingga masyarakat dari kalangan mana saja bisa membuatnya. Meski dibuat dari tiga bahan yang sangat sederhana, tapi cara membuatnya terbilang cukup sulit karena adonan udon harus diuleni hingga kalis dan didiamkan selama beberapa jam sebelum akhirnya dipipihkan dan dibentuk seperti bentuk mie. Di awal-awal kemunculannya, udon menjadi hidangan utama bagi para penganut ajaran Budha karena hanya disajikan bersama dengan kuah dan sayuran. Tapi lambat laun, masyarakat Jepang menambahkan irisan daging, telur, hingga tambahan protein lainnya dalam penyajian udon.

 

Punya Banyak Variasi Bentuk dan Ukuran

Mie udon khas Jepang memiliki banyak variasi bentuk dan ukuran yang berbeda-beda tergantung dari daerah asalnya. Udon yang ada di daerah Kanto akan berbeda dengan udon yang dijumpai di daerah Kansai. Tapi secara umum, udon memiliki tiga jenis bentuk, yakni udon yang tebal, tipis, dan yang kecil-kecil. Lalu ada juga variasi udon yang dibedakan dari cara pembuatan, yakni yang menggunakan tangan, mesin, dan yang dilebarkan dengan tangan. Tidak hanya itu saja, udon juga bisa dibedakan dari cara memasaknya, yakni yang direbus dan disajkan dalam keadaan panas dan yang direbus lalu disajikan dalam keadaan dingin dengan menggunakan tambahan es batu atau air es.

 

Itulah sekilas kisah tentang mie udon khas Jepang yang ternyata merupakan hasil adaptasi dari kuliner Tiongkok. Semoga informasi di atas bisa menambah pengetahuan kamu! Jika ingin menyantap mie udon khas Jepang, di bawah ini ada beberapa rekomendasi restoran udon yang bisa Teman Kuliner datangi!

Marugame Udon

Gozaru

Sushi Kaiyo

Sushi Tei

Futago Ya


Topik artikel ini: