Mengenal 5 Kuliner khas Indonesia yang Awalnya Kuliner Kerajaan
Ada banyak kuliner khas Indonesia yang bisa Teman Kuliner icip setiap harinya. Kuliner khas Indonesia memiliki ciri yang unik dan berbeda karena adanya pneggunaan rempah dan juga bumbu yang melimpah di dalamnya. Selain itu, berhubung banyaknya suku yang ada di Indonesia, maka tak heran kalau ada kuliner Indonesia menjadi sangat melimpah ragamnya. Tapi tahukah Teman Kuliner kalau ternyata ragam kuliner khas Indonesia ini juga tak lepas dari pengaruh banyaknya kerajaan yang dulunya pernah ada di Indonesia. Kerajaan-kerajaan yang berdiri pada zaman sebelum Masehi ini ternyata meninggalkan kuliner-kuliner yang kemudian menjadi kuliner tradisional Indonesia. Dari sekian banyak kuliner khas Indonesia, ada beberapa yang dulunya merupakan kuliner kerajaan, loh. Yuk, kita bahas satu persatu di bawah ini!
1. Dendeng
Sumber: Pergikuliner.com
Dendeng menjadi kuliner khas Indonesia pertama yang awalnya merupakan kuliner kerajaan. Dendeng diduga sudah ada sejak abad ke-9 dan menjadi hidangan di Kerajaan Medang. Kerajaan Medang merupakan salah satu kerajaan yang lebih dikenal dengan nama Kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan ini berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-10 hingga kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Dendeng dibuat dari bahan dasar daging sapi atau kerbau yang kemudian direbus dengan rempah dan dipotong tipis lalu digoreng hingga kering.
2. Pecel Sayur
Sumber: Pergikuliner.com
Tidak hanya dendeng yang menjadi peninggalan kerajaan Mataram Kuno, tapi ada pecel sayur yang menjadi kuliner khas Indonesia, tepatnya dari Jawa Timur. Pecel sayur diduga sudah ada sejak abad ke-9 dan hal ini tercatat dalam Kakawin Ramayana. Kakawin Ramayana merupakan buku berisikan cerita Ramayana yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan diduga dibuat mulai abad ke-8. Pecel sayur adalah kuliner yang dibuat dari bahan dasar aneka sayur-sayuran lalu disiram dengan sambal kacang pedas.
3. Dodol
Sumber: Blog.tokowahab.com
Selanjutnya ada dodol yang merupakan kuliner khas Indonesia dan sering dikonsumsi sebagai camilan. Nama kuliner ini muncul dalam Prasasti Taji yang ditemukan di Ponorogo, Jawa Timur. Prasasti Taji merupakan sebuah prasasti yang dibuat pada abad ke-9 dan ditemukan pada tahun 1868. Dalam prasasti ini disebutkan kalau dodol seringkali disajikan saat acara besar kerajaan. Sekarang dodol lebih sering disantap sebagai camilan dan juga sering muncul pada acara besar seperti lebaran.
4. Es Dawet
Sumber: Pergikuliner.com
Es dawet adalah minuman khas Jawa Timur yang bisa dengan mudah Teman Kuliner jumpai, terutama di pinggir jalan karena banyak pedagang pikul dan gerobak yang menjajakannya di siang hingga sore hari. Es dawet sebenarnya sudah ada sejak masa Kerajaan Kediri sekitar abad ke-12. Hal ini dikarenakan nama es dawet dijumpai dalam sebuah karya sastra Jawa Kuno bernama Kakawin Kresnayana. Es dawet pada dasarnya merupakan minuman yang dibuat dari bahan dasar tepung beras yang diberi warna-warni lalu dibentuk panjang-panjang. Setelah direbus matang, adonan dawet akan diberi kuah santan dan gula merah cair.
5. Rujak
Sumber: Pergikuliner.com
Kuliner khas Indonesia terakhir yang awalnya merupakan kuliner kerajaan adalah rujak. Rujak diduga sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram. Hal ini diperkuat dengan disebutnya nama rujak dalam Prasasti Taji sekitar abad ke-9. Awalnya rujak ini bernama rerujak, lalu berganti nama menjadi rujak yang lebih mudah pelafalannya. Rujak sendiri adalah kuliner khas Indonesia yang dibuat dari bahan dasar irisan buah-buahan segar lalu disiram dengan sambal rujak yang pedas.
Itulah beberapa kuliner khas Indonesia yang awalnya merupakan kuliner kerajaan zaman dahulu. Menurut Teman Kuliner, masih ada lagi tidak kuliner khas Indonesia yang awalnya merupakan kuliner kerajaan.