Mengenal Asal Usul Ketupat yang Jadi Kuliner Khas Lebaran

6 Juni 2019 | 0 Komentar

Ketupat sudah menjadi kuliner wajib yang selalu muncul saat lebaran. Ketupat berbahan dasar beras yang dibungkus dengan daun kelapa atau janur yang dianyam hingga membentuk jajaran genjang lalu dimasak dalam waktu yang cukup lama. Biasanya waktu memasak ketupat antara 6-8 jam sehingga banyak orang yang lebih memilih untuk membelinya dalam bentuk sudah matang. Ketupat biasanya disantap dengan sayur kuah santan. Di Indonesia, sayur santan yang digunakan sangat beragam jenisnya. Masyarakat Jakarta lebih suka menyantap ketupat dengan sayur santan yang terbuat dari labu siam, sedangkan masyarakat Padang menggunakan buncis dan tetelan, lain halnya dengan masyarakat Jawa yang menggunakan kacang panjang dan kentang.


Sumber: Wikipedia.com


Ketupat dipercaya sudah mulai ada sejak masa Sunan Kalijaga yang pertama kali mengenalkan Islam pada masyarakat Jawa. Pada masa itu, ada budaya dua kali bakda atau dua kali hari raya, yakni bakda lebaran dan bakda kupat. Bakda lebaran adalah perayaan Idul Fitri itu sendiri sedangkan bakda kupat dirayakan satu minggu setelah lebaran. Beberapa daerah di Jawa masih ada yang merayakannya hingga sekarang. Pada masa itu, hampir setiap rumah di Jawa terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda menjelang lebaran.

 

Sumber: Pergikulner.com


Berdasarkan filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus yakni kupat yang merupakan kependekan dari kata ‘ngaku lepat’ yang artinya adalah meminta maaf dan "laku papat" yang artinya adalah empat tindakan. Empat tindakan ini adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Lebaran yang berarti berakhirnya waktu berpuasa, luberan yang berarti melimpahnya harta yang harus disedekahkan pada fakir miskin seperti zakat fitrah.

Leburan yang berarti dosa dan kesalahan akan melebur habis karena umat Islam harus saling memaafkan satu sama lain. Dan yang terakhir adalah laburan yang berarti kapur yang menandakan bahwa manusia harus menjaga kesucian lahir dan batinnya setelah bulan Ramadhan berakhir.

 

Sekarang sudah tahu kan asal usul datangnya ketupat. Jadi kepingin makan ketupat tanpa harus menunggu lebaran? Bisa! Datang saja ke tempat-tempat di bawah ini!

Kafe Betawi

Remboelan

Sate Khas Senayan

Medan Pasar Rame


Topik artikel ini: