Mengenal Bedulang, Tradisi Makan Khas Belitung yang Masih Dilestarikan
List Artikel 20 April 2023 | 0 KomentarKamu pernah
mendengar nama bedulang? Indonesia selalu memiliki tradisi atau kebudayaan yang
masih dipertahankan dari zaman nenek moyang hingga sekarang, salah satunya
adalah bedulang. Bedulang merupakan tradisi makan khas Belitung yang hingga
kini masih bisa dijumpai karena memang masih sering dilakukan oleh masyarakat
setempat. Bedulang adalah sebuah tradisi makan khas Belitung yang mirip dengan
jamuan makan bersama. Jadi, kamu nantinya akan makan bersama-sama dengan
beberapa orang. Bedulang ini sebenarnya agak mirip dengan tradisi makan lesehan
dari Sunda atau tradisi makan begibung dari Bali. Tapi pastinya ada beberapa
perbedaan dari tradisi makan khas Belitung ini dengan tradisi makan dari
daerah-daerah di Indonesia lainnya. Untuk tahu lebih jelas lagi mengenai
bedulang ini, yuk simak penjelasan singkatnya di bawah ini!
Sumber: jadesta.kemenparekraf.go.id
Punya Makna yang Unik
Bedulang yang merupakan
tradisi makan khas Belitung ini ternyata memiliki makna yang sangat unik. Nama
bedulang diambil dari kata dulang yang dalam bahasa daerah Belitung memiliki
arti nampan besar. Jadi, bedulang bisa diartikan sebagai makan
bersama dalam sebuah nampan besar yang ditutup tudung saji. Inilah yang
membedakan antara bedulang dengan tradisi makan lainnya yang ada di Indonesia.
Jika biasanya tradisi makan bersama di daerah lainnya menggunakan alas daun
pisang, tradisi bedulang justru menggunakan nampan. Akan tetapi, kamu tidak
memakan makanan langsung dari nampan, melainkan dari piring seperti biasa. Hanya
saja, nasi dan lauk pauknya diletakkan di atas nampan besar.
Berawal dari Keseharian Masyarakat Setempat
Tradisi bedulang sebenarnya sudah lama ada karena berawal dari keseharian masyarakat Belitung yang membiasakan anggota keluarganya untuk selalu makan bersama. Para istri memasak makanan dan menunggu suami pulang ke rumah dari menambang timah. Makanan yang sudah dimasak ini kemudian diletakkan di atas nampan yang diberi kain serbet dan ditutup dengan tudung saji agar lauknya tetap hangat. Nantinya saat suami pulang, ia akan makan bersama dengan istri dan anak-anaknya. Inilah yang menjadi alasan mengapa dalam satu nampan yang disajikan pada tradisi bedulang ini hanya untuk 4-6 porsi saja. Jumlah porsi ini cukup untuk makan satu anggota keluarga yang rata-rata hanya ada 4-6 orang anggota saja. Tradisi makan khas Belitung ini bisa meningkatkan keharmonisan di dalam keluarga dan kekerabatan dengan orang-orang yang lainnya.
Sumber: eljohnnews.com
Banyaknya Aturan yang Diberlakukan
Dalam tradisi makan khas
Belitung ini, ada banyak aturan yang diberlakukan. Hal yang pertama adalah pada
saat semua anggota keluarga atau orang yang akan menikmati bedulang sudah
lengkap dan mengelilingi nampan, orang yang usianya paling tualah yang
diharuskan untuk membuka tudung saji. Sementara yang membagikan piring adalah
orang yang paling muda. Untuk urutan makan yang pertama adalah orang yang
tertua sebagai simbol penghormatan. Baru setelah yang paling tua mengambil nasi
dan lauk pauknya, anggota lainnya boleh mengambil makanan.
Lauk Pauk yang Disajikan Beragam
Lauk pauk yang
disajikan dalam nampan bedulang bisa beragam. Kamu bisa menjumpai lauk
pauk yang berbeda antara nampan satu dengan yang lainnya. Biasanya, lauk pauk
yang paling sering disajikan adalah ayam ketumbar, opor, rendang, sayur berkuah
atau lalapan, sambal, dan gangan. Gangan merupakan kuliner berkuah kuning khas
Belitung yang di dalamnya berisi ikan. Ikan yang digunakan adalah ikan tenggiri
karena memiliki daging yang tebal sehingga cocok dimasak kuah kuning.
Wah, tradisi makan khas Belitung ini ternyata punya makna yang dalam juga, ya. Selain tradisi bedulang, masih banyak lagi ragam kebudayaan dan tradisi di Indonesia yang harus dilestarikan. Buat kamu yang ingin menyantap aneka kuliner Indonesia, di bawah ini ada beberapa rekomendasinya untuk didatangi!